MASA LALU

Ramadan & Idul Fitri 1438 H

PENDIDIKAN


UNBK 2017 Diakui SOP Cukup Ketat

SMP Negeri 10 Balikpapan Tidak Alami Kendala

MAJALAH BORNEO OnlineHingga pada hari ketiga UNBK serentak di Balikpapan maupun nasional, SMP Negeri 10 Kota Balikpapan, tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan UNBK sekolah bersangkutan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP N 10 Drs.Waluyadi,M.M saat kunjungan Majalah Borneo Online ke sekolah bersangkutan, Kamis (04/05). Baik terkait dengan perangkat IT yaitu Lap Top yang sedang digunakan oleh siswa peserta ujian, suplay listrik, kehadiran siswa/i mengikuti ujian, kehadiran guru pengawas ujian, lingkungan keamanan sekitar sekolah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Balikpapan Drs.Waluyadi,M.M
Ditemui Saat Berlangsung UNBK Di Sekolah Bersangkutan.
Kepala Sekolah SMP N 10 Balikpapan ini, mengutarakan, “siswa yang mengikuti UNBK ada 355 orang. Satu ruangan itu kita sediakan 35 unit laptop. Jumlah siswa satu ruangan sebanyak 30 orang dan 30 unit laptop  dambah dengan cadangan 4 unit laptop, dan ada empat ruangan yang digunakan setiap sesi ujian. Dalam sehari tiga sesi setiap satu bidang studi ujian”.
Selain itu, ada juga satu unit laptop yang digunakan sebagai raptor. Jadi kalau dihitung dengan raptor, semua ada 35 uni laptop dalam satu ruangan”, rincinya.
Tambahnya, setelah siswa logout (keluar dari aplikasi ujian online-red), data masuk ke raptor ruangan. Raptor ruangan  itu berfungsi sebagai alat untuk up-date data, lalu disimpan. Setelah itu dari raptor ruangan  kirim lagi data hasil ujian secara online ke raptor utama. Kemudian dari raptor utama dikirim online ke pusat (Kemendikbud), jelasnya.
Lebih jauh dikatakan Waluyadi, kalau data sudah masuk di raptor ruangan tidak bisa lagi kita apa-apain, hanya bisa dilihat lembar jawaban a,b,c,d dan tidak bisa diperbaiki, sebutnya.
SMP N 10 Balikpapan juga sekolah yang baru tahun ini ikut UNBK. Seluruh SMP Negeri Balikpapan tahun 2017 diwajibkan melaksanakan ujian kelulusan berbasis online, menginformaskan bahwa penilaian hasil UNBK menjadi wewenang Kemedikbud. Sesuai informasi diterima pihaknya, rencana hasil ujian UNBK ini akan diumumkan pada 02 Juni mendatang, infonya.
Menurut Waluyadi, selama berlangsungnya UNBK, dan untuk menjaga kelancaran proses berlangsungnya ujian, para guru, pegawai bahkan kepala sekolah sekalipun tidak diperkenankan mendekati ruangan ujian apalagi masuk kedalam ruangan tempat berlangsungnya ujian, karena dikhawairkan dapat mengganggu konsentrasi siswa maupun guru pengawas.
Termasuk juga pengambilan audio visual maupun foto kedalam ruangan ujian oleh pihak lain maupun oleh pihak media massa tidak diperkenankan oleh pihak sekolah. UNBK ini cukup ketat, dan memang seperti itu SOP-nya (maksudnya: Standar Operasional Prosedur), ungkapnya.
Walau diakui hingga hari ke-3 UNBK tidak ada terjadi kendala internal, pihak  sekolah SMP N 10 Balikapan ini menginformasikan, pada hari ini  (Kamis, 04/05)  sempat mengalami sedikit gangguan koneksi internet terjadi off-line sekitar 10 menit. Gangguan ini menurut Waluyadi  yang juga diamini stafnya, memang berasal dari pusat dan terjadi secara menyeluruh.
Lebih jelasnya kata Kepala Sekolah ini, “tadi juga ada muncul informasi mengenai terjadi off-line juga di Jambi, Jogja dan daerah lainnya”, katanya memastikan bahwa gangguan tersebut berasal dari pusat.   (dar)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelaksanaan UNBK Siswa Dituntut Teliti

Hanya Sekali Login dan Logout

MAJALAH BORNEO Online - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 1 Balikpapan yang segera dilaksanakan serentak pada 09-12 Me 2017, menurut kepala sekolah SMPN 1 Puguh Birowo,MPd, sekolahnya sudah siap menghadapi UNBK.
Kepala Sekolah SMP N 1 Kota Balikpapan Puguh Birowo,M.Pd
 Saat Diwawancarai Majalah Borneo Online Diruang Kerjanya.


Berdasarkan hasil Pra-UNBK yang telah dilaksanakan, salah satu sisi kelemahan yang dilakukan oleh siswa/i, menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Balikpapan ini yaitu  masih adanya siswa lakukan logout dari sistem online padahal soal-soal ujian ada yang tertinggal alias belum dijawab seluruhnya, sehingga siswa tidak bisa login kembali. Karena sistem aplikasi UNBK ini dikatakan kepala sekolah hanya sekali login dan hanya sekali logout.

Puguh Birowo,M.Pd menambahkan, UNBK ini disatu sisi kita diuntungkan dengan beberapa item yang bisa memudahkan, disatu  sisi akan  dirugikan bagi anak-anak yang kurang teliti. Masalah mengikuti aplikasi internet,  anak-anak sekarang ini lebih cepat memahami, namun kadang-kala masih ada yang kurang teliti.

Untuk menghindari siswa yang kurang teliti, Puguh menghimba para siswa, agar setiap siswa yang mau logout selama  waktu ujian belum habis, siswa disarankan kembali memeriksa ulang seluruh soal apakah sudah terjawab seluruhnya atau belum, barulah logout. Pada saat siswa logout, disarankan juga supaya ada guru pengawas ikut memeriksa apakah semua soal sudah dijawab oleh siswa, setelah itu siswa dipersilahkan logout, sarannya.

Ditanya tentang siswa yang tidak dapat hadir ikut ujian karena sakit selama berlangsungya UNBK,  Puguh Birowo mengutarakan, karena siswa yang sakit belum terdata secara online sebagai siswa yang telah mengikuti ujian saat hari UNBK tersebut berlangsung, dengan demikian bagi siswa sakit tersebut ada waktu untuk melakukan ujian susulan, ungkapnya. 

Menurut Puguh, sesuai jumlah komputer yang dipersiapkan oleh SMPN 1 untuk UNBK tahun 2017 ini ada sebanyak 125 unit, ditambah 20 unit komputer untuk cadangan jika terjadi masalah komputer rusak. Dengan jumlah ini setiap bidang studi  ditempuh dalam tiga session (sesi) dalam sehari, jelasnya.   (nando)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HIMPAUDI BALSEL PERLOMBAKAN ANAK PAUD

BERNYANYI VOKAL GROUP LAGU “KARTINI”



Raden Ajeng Kartini
MAJALAH BORNEO OnlineRaden Ajeng Kartini yang biasa disebut  Ibu KARTINI salah satu pahlawan pergerakan nasional, pembela hak kaum perempuan Indonesia di zamannya. Pahlawan IBU KARTINI  lahir di Jepara 21 April 1879 dan meninggal di Rembang 17 September 1904.

R.A. KARTINI Selaku Pahlawan Pergerakan Nasional Indonesia, setiap tahun hari lahirnya selalu diingat dan dirayakan bangsa Indonesia terutama para kaum perempuan Indonesia.

Kepala Sekolah PAUD ALAMANDA Ibu Endah Winarni,SE (berjilbab) 
Bersama Dengan Guru PAUD dan Anak Didik PAUD foto Bersama 
 Setelah Anak-Anak PAUD ALAMANDA Selesai Bertanding 
Bernyanyi Vocal Grup Lagu "Ibu Kita Kartini"
Untuk merayakan tahun kebesaran R.A. KARTINI sebagai Pahlawan pembela kaum perempuan ini,  kaum perempuan Kota Balikpapan dari elemen Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kota Balikpapan, meramaikan hari besar KARTINI dengan kegiatan lomba bernyanyi vocal grup bagi anak-anak usia dini khusus Se-Kecamatan Balikpapan Selatan.

Kegiatan lomba bernyanyi yang dipanitiai oleh Himpunan Pendidik Anak Usia Dini ( HIMPAUDI) tersebut para anak PAUD  secara khusus diperlombakan  menyanyikan lagu penghargaan atas kebesaran pahlawan R.A.  KARTINI  yakni lagu Ibu Kita Kartini.  

Pelaksanaan kegiatan lomba KARTINI ini diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Balikpapan Tengah Jl. Ruhui Rahayu – Kota Balikpapan.

Informasi yang diterima oleh Majalah Borneo Online dari panitia pelaksana lomba  sebanyak 66 unit Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Kecamatan Balsel yang mendaftar mengikuti lomba ada 34 PAUD saja.

Salah satu Sekolah PAUD yang mengikuti Lomba KARTINI adalah “PAUD ALAMANDA” yang berada di Komplek Perumahan PGRI   Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan.
Putra-Putri PAUD ALAMANDA Asuhan Bunda Endah Winarni,SE Saat Bernyanyi Lagu KARTINI 
Untuk Perayaan Peringatan Hari Besar Pahlawan Dari Kaum Perempuan RADEN AJENG KARTINI.

Kepala Sekolah “PAUD ALAMANDA” Ibu Endah Winarni SE yang juga turut mendampingi putra/i PAUD-nya bersama beberapa orang guru tampak ceria setelah putra-putrinya selesai bernyanyi mengikuti lomba.

“PAUD ALAMANDA” yang terdaftar sebagai peserta lomba di nomor urut 21 para anak didiknya menggunakan seragam kebesaran PAUDnya. Pada saat menyanyikan Lagu KARTINI  para putra/putri PAUD ALAMANDA ini terlihat ceria dan rasa percaya diri tampak diwajah mereka.

Sedangkan peserta di nomor urut 22 adalah PAUD KUSUMA  II Sepinggan Dalam yang juga didampingi para guru-gurunya untuk mengikuti lomba KARTINI.

Kepala Sekolah “PAUD ALAMANDA” Ibu Endah Winarni SE ketika ditanyakan mengenai lomba bernyanyi KARTINI bagi PAUD ini apakah ada tahap seleksi ?.Kepala Sekolah PAUD ALAMANDA ibu Endah Winarni ini mengatakan lomba ini hanya sekali saja penilaiannya oleh juri dan nanti semuanya mendapat hadiah ujarnya.

Ketua panitia Lomba KARTINI dari HIMPAUDI Balikpapan Selatan ibu Ayu tidak bisa dimintai pendapatnya karena sedang tidak berada di tempat lomba saat Majalah Borneo Online berada di Aula tempat pelaksanaan kegiatan.  (dini)  
 
--------------------------------------------------------------------------------
BERWISATA SAMBIL MEMBACA BUKU

DI PERPUSTAKAAN BALIKPAPAN


MAJALAH BORNEO Online-Salah satu cara untuk budayakan minat baca sekaligus membangkitkan minat belajar anak, yakni memperkenalkan buku-buku lewat perpustakan bagi anak sejak usia dini. Langkah memperkenalkan buku-buku untuk mengembangkan minat baca melalui perpustakaan bagi anak usia dini ini, telah dilaksanakan oleh Pemkot Balikpapan sejak Januari 2016 lalu.

Untuk mendukung program pemkot tersebut,  Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Kota Balikpapan menyambut baik program tersebut dengan mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan oleh anak-anak PAUD, pelajar, mahasiswa dan pengunjung lainnya di perpustakaan, serta melengkapi berbagai buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan.

Senin 03 April 2017 saat Majalah Borneo Online berkunjung ke Perpustakaan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan, pagi itu sudah ada tiga kelompok PAUD yang sedang bermain di ruang bermain, seraya mereka menunggu temannya yang belum tiba di perpustakaan.

Sekitar sepuluh menit kemudian, para anak PAUD telah dikumpulkan oleh pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip berbaris sesuai kelompok masing-masing untuk mendengarkan informasi dan aturan yang harus diikuti oleh para anak saat berada di ruang perpustakaan yang berada di lantai III Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip tersebut, serta didampingi Guru PAUD bahkan beberapa ibu orang tua/wali anak.

Saat ditanyakan Majalah Borneo Online ke bagian informasi tentang keberadaan anak PAUD hari itu di perpustakaan,  petugas informasi mengatakan “ada kunjungan PAUD ke perpustakaan setiap hari pak,  seraya mengatakan hari ini (Senin 03/04) yaitu KB ANNISA, PAUD ANANDA dan PAUD TUNAS BUDI LUHUR” sebutnya.

Untuk lebih memperjelas bagaimana program perkenalkan buku-buku untuk membangkitkan minat baca bagi anak sejak dini oleh Pemkot Balikpapan melalui sarana perpustakaan tersebut, selanjutnya Majalah Borneo Online menemui Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Balikpapan Bapak Drs.Heri Misnoto M.AP di ruang kerjanya.
Anak Usia Dini Dari Tiga Sekolah PAUD 
Dipandu Pegawai Dinas Perpustakaan & Arsip
 Kota Balikpapan Untuk Mengikuti Aturan 
Saat Mereka di Ruang Buku Perpustakaan.

Kepada Media ini Heri Misnoto mengatakan “kita all-day pak, setiap hari kita buka termasuk hari Minggu. Kita kan mengembangkan minat baca ini kita tidak bisa membatasi minat baca masyarakat jadi kita all-day melayani masyarakat untuk membaca dan cari buku yang mereka butuhkan terutama pelajar dan mahasiswa” ujarnya.

Tambah Heri Misnoto, sebelumnya kita pelayanan hari senin sampai jumat, nah sekarang kita all-day. Ini sudah dimulai oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (dulu kantor perpustakaan-red) sejak 2016 lalu, katanya.

Lebih jauh Heri Misnoto mengutarakan, karena orang tua sebagai pegawai/karyawan kerja mulai pagi sampai sore. Anak juga mulai pagi sampai sore di sekolah. Kapan waktunya membaca tanyanya seraya menjawab, paling kalau ada waktu untuk membaca buku ke perpustakaan diberikan oleh guru, waktunya setelah pulang sekolah. Jadi sedikit kunjungan itu, ujarnya.

Oleh sebab itulah, kita juga buka hari Minggu. Jadi salah satu cara untuk mendapat waktu baca yang banyak  bagi anak dan orang tua, kita buka all-day. Ibaratnya Sabtu-Minggu orangtua bersama anak berwisatalah sambil membaca buku. Nah, tambah Heri Misnoto, makanya dibelakang gedung ini kita buat suasana go-green kita lengkapi dengan gajebo tempat membaca sambil bersantai, jelasnya.

Heri Misnoto juga mengungkapkan, Duta Baca Nasional Naswa Shihab (yang terkenal dengan Tuan Rumah “MATA NASWA” program siaran MetroTV-red) telah  berkunjung ke Perpustakaan Kota Balikpapan pada tahun 2015 lalu. Seteleh kunjungan  Naswa Shihab itu, kemudian Walikota Balikpapan Rizal Efendi bersama Isteri ditetapkan menjadi duta baca Kota Balikpapan, ungkapnya.

Untuk mendukung anak usia dini, pelajar, dan mahasiswa membaca buku waktunya bisa lebih lama atau betah di perpustakaan Balikpapan ini, diungkapkan Heri Misnoto, pihaknya juga menyiapkan tempat bagi pedagang Balikpapan buka café menjual makanan nasi campur, soto dan lainya, dengan ketentuan harga per porsi makanan tidak lebih dari dua belas ribu.

Lebih jauh diutarakan Heri Misnoto, para pengunjung perpustakaan Balikpapan ini khusus dari anak PAUD, jumlahnya bisa lebih dari 4 PAUD dalam sehari bahkan pernah sampai 5 PAUD, ujarnya.

Tambahnya lagi, selain mereka baca buku-buku, juga ada yang hanya mencari dan mencatat judul-judul buku, ada juga yang ingin mengetahui proses pendaftaran menjadi anggota perpustakaan, syarat-syarat/ketentuan pinjam dan kembalikan buku, hingga mereka ada juga yang langsung mendaftar menjadi anggota perpustakaan saat itu ungkap, Heri Misnoto.

Salah satu yang menjadi sangat penting, manfaat dari banyak membaca buku saat itu juga Kadis Perpustakaan dan Arsip ini menceritakan, seorang karyawan perusahaan setelah mengalamii PHK dari perusahaan lalu mencari buku ke perpustakaan Balikpapan setiap hari yakni mencari buku yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk usaha mandiri.

Kemudian, setelah meminjam berbagai jenis buku dan membacanya,  mantan karyawan mendapatkan ilmu  secara pedagogik lalu mempraktekkannya yakni membuat kolam ikan ukuran 3x5 meter, juga menanam sayuran dengan cara hridroponix beberapa unit kecil, dan pelihara ayam.

Ternyata dengan usaha ini sang mantan karyawan tersebut sebut Heri Misnoto, tidak mencari pekerjaan baru di perusahaan, karena dari hasil usaha mandiri memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya tersebut ia mendapat penghasilan cukup tiap bulan tidak kalah dari gajih diterima dari perusahaan sebelumnya,  cerita Heri Misnoto. Itulah salah satu manfaat banyak membaca buku dan dipraktekkan sehingga mendapatkan pekerjaan baru bagi pelakunya. Oleh seba itu kita terus sosialisasikan mengembangkan minat baca sejak anak usia dini, ujar Heri Misnoto.   (dar) 

---------------------------------------------------------------------------------------------
HAKI LEWAT SHORT COURSE  

SERTIFIKASI DAN SOSIALISASI AHLI KONSTRUKSI


MAJALAH BORNEO OnlineHimpuna  Ahli Konstruksi Indonesia  (HAKI) Komisariat Daerah (KOMDA)  Kalimantan Timur, selenggarakan Short Course dan Sertifikasi HAKI 2017 sekaligus sosialisasi SNI tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Konstruksi Bangunan Tahan Gempa.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan 
Rakyat Pemkot Balikpapan Ir. Sri Sutantinah,M.Si Saat 
Menerima Cenderamata Dari Ketua Umum HAKI Kaltim.
Kegiatan Short Course dan Sertifikasi serta Sosialisi aturan tentang SNI ini diketahui Majalah Borneo Online,  pihak panitia mengundang 150 orang para ahli konstruksi yang tergabung didalam organisasi profesi ahli konstruksi dan diluar anggota serta menghadirkan 3 (tiga) nara sumber, salah satunya Ir.Steffi TumilarM.Eng membahas tentang Kreteria Penerimaan Beton Sesuai SNI 247-2013.

Sedangkan tiga nara sumber lainnya berasal dari manajemen PT.The Master Steel M dan PT.Citramas Marga Makmur (SIKA) dan PT.Putra Baja Deli. Ketiga manajemen perusahaan ini menyampaikan presentasi produk masing-masing perusahaan tersebut.

Short Course dan Sertifikasi serta Sosialisasi peraturan ini, dibuka oleh Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemerintah Kota Balikpapan Ir.Sri Sutantinah,M.Si mewakili Walikota Balikpapan Rizal Efendy SE. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Mega Lestari  Jumat 31 Maret hingga 01 Apri 2017.

Ir.Aco Wahyudi Efendi ST sebagai Sekretaris Komisariat Daerah (Komda)  HAKI  Kaltim, mengutarakan, HAKI pusat telah berdiri sejak 1971 serta sudah melaksanakan kegiatan Short Course Sertifikasi  setiap tahunnya. Sedangkan di Kaltim sebut Aco HAKI berdiri tahun 2014 lalu.
Asisten II Pemkot Balikpapan Bersama Nara Sumber 
dan Panitia Foto Bareng Usai Pembukaan Short Course.

Selanjutnya ia mengatakanan, kegiatan ini merupakan acara tahunan HAKI untuk berikan kontribusi terhadap daerah-daerah. Dalam kesempatan ini ada tiga daerah secara serentak kita selenggarakan.  Ini juga sebagai peningkatan mutu SDM  konstruksi didaerah  dalam rangka menghadapti AFTA, papar Aco.

Tambahnya  memang secara nasional jangkauan HAKI ada 33 provinsi. Jadi melalui HAKI Pusat melaksanakan kegiatan yang sama ke daerah-daerah. Jadi, kali ini juga peningkatan mutu SDM ahli konstruksi di Provinsi Kaltim, paparnya.

Selain itu lanjutnya “kegiatan ini juga merupakan sosialisasi tentang peraturan baru terkait dengan perencanan struktur konstruksi bangunan gedung dan jembatan bebas gempa. Jadi sosialisasinya lebih cenderung membahas tentang konstruksi bebas gempa sih, karena Balikpapan sekarang ini juga sudah masuk zona gempa” papar Aco.

Menurutnya para peserta yang mengikuti Short Course Sertifikasi dan Sosialisasi ini mendaftar atau mengikuti kegiatan secara pribadi, alias bukan pengiriman dari perusahaan. Kalaupun mereka ada mewakili perusahaan kata Aco, namun saat mendaftar/registrasi kami mencantumkannya secara pribadi, tandasnya.
Tampak Para Peserta Short Course Mengikuti Acara
 Detik-detik Dibukanya Acara Oleh Walikoata Balikpapan 
Yang Diwakili Asisten II Sri Sutantinah.

Disebutkan  Ir.Aco Wahyudi Efendi,MT yang juga menjabat direktur PT.Quantum Consultant ini menyampaikan, acara Short Course Sertifikasi dan Sosialisasi ini berlangsung selama dua hari. Katanya lagi “kemarin ( Jumat 31/03) kita lakukan sertifikasi tenaga ahli bangunan gedung dan jembatan serta pelaksanaan lomba”, ungkapnya.

Salah satu judul materi Short Course Sertifikasi dan Sosialisasi yaitu “Kajian Kapasitas Bangunan SNI 03-1726-2002 Terhadap SNI 1726-2012 Dengan Metode Static Push Over” dibawakan  oleh pemateri DR.Ir.Dradjat Hoedajanto,M.Eng.

Ditanya tentang apa yang menjadi harapan pihaknya setelah dilaksanakan kegiatan tahunan HAKI ini, Aco mengyampaikan  “kita berharap tenaga ahli konstruksi bisa mandapat pemahaman yang baru tentang ilmu konstuksi. Karena juga ada sosialisasi aturan baru mengenai konstruksi bebas gempa, kita harap peserta lebih memahami dan menerapkannya, katanya

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Majalah Borneo Online, kegiatan Short Course Sertifikasi dan Sosialisasi ini salah satunya disponsori oleh PT.Putra Baja Deli (PBD) selaku perusahaan pabrik produksi besi beton ulir merk “DELI” kualitas SNI yang memiliki motto “Word Class Steel Mill”

Ditempat sama Marketing Manager PT. PBD Freddy Oetomo saat disambangi Majalah Borneo Online di koridor promosi bahan konstruksi PBD, menyebutkan besi ulir  “DELI” kualitas SNI  yakni SNI 2052-2014 cukup dikenal dikalangan ahli konstruksi.  

Selain diakui kualitas secara domestik serta telah banyak digunakan untuk konstruksi bangunan pemerintah dan swasta, juga produk PBD sebut Feddy Oetomo ini telah eksport ke Malaysia Singapore dan negara lainnya.  (dar)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
P4TK TK dan PLB Bandung Lakukan Pelatihan Instruktur Nasional Tingkat SD Regioanl Kaltimra Di Balikpapan
MAJALAH BORNEO Online – Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK dan PLB) Bandung mengadakan Pelatihan Instruktur Nasional atau Mentor Guru Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar (SD) di wilayah Regional Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra), sebagai komitmen lembaga itu untuk membina dan mengembangkan profesi guru dan tenaga kependidikan sebagai tenaga pembelajar di Indonesia.

Kepala PPPPTK TK dan PLB Bandung Drs.san Yhon, MM mengatakan Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam pencapain visi Kemendikbud 2015-2019.

“Konsekwensi dari jabatan guru dan sebagai tenaga profesi diperlukan sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian yang berkelanjutan guna mendukung peran guru dan tenaga pembelajar sebagai tenaga pembelajar,” ungkap San pada Pembukaan Pelatihan Instruktur Nasional /Mentor Guru Pembelajaran Jenjang SD regional Kaltimra di Hotele Menara Bahtera Balikpapan, Jumat (17/6).

Menurtut San, UU RI No.14/2005 tentang guru dan dosen yang mengamanatkan adanya pembianaan dan pengembangan aktualisasi dari profesi pendidik . “Untuk merealisasikan amanah peraturan pemerintah tersebut, maka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan prrogram Guru Pembelajar bagi semua guru, baik yang sudah maupun belum bersertifikasi”, ungkap San.

Untuk melaksanakan pelatihan tersebut, kata San, dilakukanlah pemetaan kompetensi melalui Uji Kompetensi Guru (UGK) di seluruh Indonesia. “Hasil UKG ini merupakan kondidisi obyektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya. Hasil UKG pada 2015 mewujudkan rata-rata nilai nasional yang dicapai sebesar 56,69 yang melampaui target capaian nilai rata-rata secara nasional sebesar 55 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra Kemendikbut pada 2015,” jelas San.

Untuk itu Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, lanjut San, berusaha lebih keras lagi agar dapat mengejar target nasioal yang ditetapkan pada 2016 yaitu sebesar 65. “Untuk itu Ditjen Guru dan Tenaga Pendiddikan mengembangkan program berdasarkan hasil UKG 2015 yang disebut Program Pembelajaran Guru”, paparnya.

Program peningkatan kompetensi guru pembelajar, jelas San, adalah upaya penigkatan komptenesi guru yang melibatkan pemerintah serta partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, assoisasi profesi, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakat serta orang tua siswa.

Bentuk pelibatan publik, tambah San, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemberian dukunga bagi terlaksananya Program Guru Pembalajar, bak dalam moda (metode, -red) tatap muka maupun pembejaran dalam jaringan atau daring kombinasi.

“Dalam konteks program ini, PPPPTK TK dan PLB Bandung sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan pelatihan bagi guru jenjang SD se-Kaltimra,” ungkap San. (mangadar)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
APTISI WILAYAH XI B KALTIM
“SEMINAR  DAN WORKSHOP TENTANG RESEARCH”
Prof. DR. H. Eddy Soegiarto, SE, MM : ingatkan saat “Seminar dan Workshop APTISI” : “supaya kita berinovatif dan kreatif berkarya, serta kerja, kerja dan kerja. Pesan ini untuk dosen sangat tepat sekali, kita selalu berinovatif, komitmen kita untuk bekerja dan berkarya”
Ketua APTISI Wilayah XI B Kalimantan Timur 

Prof. DR. H. Eddy Soegiarto, SE,MM 

Saat Dikonfirmasi Wartawan .
Majalah Borneo Online–Penelitian (research) ilmiah sesuai disiplin ilmu yang digeluti merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)  para dosen menuju professional.
Untuk melaksanakan research oleh para akademisi perguruan Tinggi ini, bisa dilakukan secara personal maupun tim serta dengan pembiayaan pribadi maupun menggunakan anggaran hibah yang disediakan oleh pemerintah maupun anggaran hibah pihak ketiga. 
Hal ini terungkap dalam acara Seminar dan Workshop Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi  Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XI B Kalimantan Timur, Jumat 29-30 April 2016 di Hotel Menara Bahtera Kota Balikpapan.
Seminar dan Workshop Nasional yang dibuka oleh Ketua APTISI Provinsi Kalimantan Timur Prof. DR. H. Eddy Soegiarto, SE, MM, saat pembukaan Seminar dan Workshop ini mengatakan, kita akan menerima kucuran-kucuran ilmu dari nara sumber, yang mana Seminar dan Workshop ini sangat diperlukan, katanya.
Putu  (paling kanan) Moderator Saat Menyampaiakan Susunan 
Kegiatan Seminar dan Workshop Serta Memperkenalkan 3 (tiga) orang 
Nara Sumber Akademisi Dari Lingkungan DIKTI Pusat  
Selanjutnya,  ia mengutarakan, bapak ibu peserta, yang tanda kutif mungkin tenaga pengajar, “suka tidak suka atau senang  tidak senang kalau mau maju mesti banyak belajar”. Diantaranya, persyaratan untuk bisa maju kita mampu membuat jurnal, baik jurnal nasional maupun internasional, kata Prof. DR. Eddy Soegiarto.
Lanjut Prof Eddy (panggilan akrab bagi ketua APTISI ini), saya kira bagi yang hadir saat ini berkesempatan untuk menerima ilmu dar i para nara sumber. Dan saya kira bagi yang mau jadi lektor kepala, lektor jurusan, jurnal internasional hasil research itu sangat diperlukan. Untuk itu, tambah Prof Eddy lagi, saya selaku Pembina APTISI Kalimantan, saya berpesan dengan mengutip pesan Bapak Presiden Jokowi “supaya kita berinovatif dan kreatif berkarya, serta kerja, kerja dan kerja untuk meraih kemajuan ilmu. Pesan ini untuk dosen sangat tepat sekali, kita selalu berinovatif, komitmen kita untuk bekerja dan berkarya,  pesan Prof Eddy.
Para Dosen APTISI Peserta Seminar dan Workshop Tentang Penelitian (Research) 
Saat Mengikuti Paparan Dari Nara Sumber, Berlangsung Di Carribean Ballroom
 Hotel Menara Bahtera Kota Balikpapan Jumat 29 April 2016.
Lebih jauh Prof Eddy mengutarakan, untuk mengikuti kegiatan Seminar dan Workshop Nasional APTISI ini, bapak/ibu sudah jauh-jauh datang dari luar Kota Balikpapan, saya rasa karena kita perduli dengan kondisi, perduli terhadap perkembangan, perduli tuntutan sekarang ini, ujarnya.
Prof. DR. Eddy Soegiarto, SE,MM yang juga Rektor Universitas 17 Agustus (UNTAG) Samarinda saat ini, juga mengatakan, bapak dan ibu sudah terlanjur berkecimpung untuk mengabdi dalam dunia pendidikan, yang berarti untuk berinovatif dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, papar Prof Eddy.
Tambahnya lagi, tugas kita untuk mencerdaskan anak didik (mahasiswa-red), yang lebih dulu dicerdaskan adalah dosen-dosennya. Setelah itu dosen akan menelorkan kepada anak didik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya memohon dan berharap kepada Bapak/Ibu seraya menekankan, “karena orang yang tau terhadap sesuatu itu” maka “ia akan memberitahu”. “Tetapi saya sedih kepada dosen “tidak tau apa yang dia tidak tau” dengan demikian “dia tidak bisa menelorkan karena dia tidak tau”. Ini kategori paling terendah, beber Prof Eddy.
Prof Eddy lebih jauh lagi mengatakan sambil berpesan, untuk membuat jurnal internasional itu hingga bisa diterima dan terakreditasi mungkin banyak belum tau, atau membuat jurnal itu bisa sampai tertatih-tatih, maka para nara sumber, memberi tahulah, keluarkan semua ilmunya, pintanya kepada para nara sumber.
Sebagian Para Peserta Seminar dan Workshop Yang Duduk Bagin Belakang
Para bapak nara sumber, ujar Prof Edy menambahkan, Bapak jauh-jauh datang ke Kota Balikpapan. Balikpapan ini nan jauh dari Jakarta. Jika kami datang ke Jakarta terlalu jauh. Makanya, kita undang kesini, ujarnya, sambil mengatakan, bapak nara sumber, kata Prof Eddy,  jangan pelit-pelit dengan ilmu, keluarkan semua pak ya, jangan bosan-bosannya, pinta Prof Eddy.
Lanjutnya lagi,  maka mintalah semua ilmunya dari para nara sumber ini pesannya kepada para peserta seminar dan workshop, seraya mengatakan, tetapi saya yakin dan percaya, ilmu itu tidak akan habis-habisnya karena ilmu jika dihabiskan akan semakin bertambah, jelasnya.
Tiga orang nara sumber Seminar dan Workshop Nasional yang dihadirkan oleh APTISI Kalimantan Timur yaitu masing-masing DR.Jaka Sriyana, M.SI membawakan materi paparan tentang Strategi dan Kebijakan Universitas dan paparan tentang “Strategi Meningkatkan Kualitas Jurnal PTS: serta materi tentang “Akreditasi Jurnal dan Jurnal Internasional”. Kemudian, nara sumber  Abdul Hakim, M.Sc, PhD mengulas tentang “Strategi dan Kebijakan Lembaga Penelitian, Fakultas dan Program Studi” serta ulasan tentang “Strategi Mendapat Dana Hibah Penelitian Nasional”; dan selanjutnya nara sumber Hendi Yogi Prabowo, MForAccy, PhD membeberkan tentang Strategi Untuk Dosen Peneliti”, serta materi tentang “Strategi Penelitian Dapat Publish di Jurnal Internasional”
Pada kesempatan lain, Prof Eddy usai membuka seminar dan workshop ini, ketika dikonfirmasi oleh media mengatakan, seminar dan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dosen, supaya para dosen lebih paham lagi membuat jurnal internasional, terutama para dosen muda, ujanya.
Ketika ditanya seputar tentang pendanaan research (penelitian) di tingkat DIKTI, Prof Eddy mengatakan, untuk mendapatkan pendanaan dalam melakukan penelitian, sebenarnya pemerintah banyak menyediakan dana penelitian, seperti dana hibah tetapi mungkin banyak tidak mengetahui bagaimana cara mendapatkannya. Maka, melalui seminar dan workshop ini para dosen melalui nara sumber akan mengetahuinya sehingga  para dosen ke depan semakin banyak yang melakukan penelitian, ujarnya.
Selain itu juga Prof Eddy juga mengutarakan, selain dana yang disiapkan oleh pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) juga ada dana dari pihak swasta, seperti dari Perguruan Tinggi masing-masin, dari CSR perusahaan, bebernya.
Menurut Prof Eddy, dukungan Kopertis XI Kalimantan dan Pemerintah Daerah Provinsi selama ini cukup luar biasa dalam rangka menyediakan anggaran hibah penelitian kepada Perguruan Tinggi Swasta. Baru-baru ini kami juga mendapatkan dana hibah penelitian dari Balitbangda, akunya.
Terlaksanyanya seminar dan workshop ini, harapan kita, peserta sekarang ini banyak dosen-dosen muda, dengan seminar dan workshop ini mereka bukan saja sekedar mengajar tetapi ke depan mereka semakin banyak melakukan penelitian dan mampu membuat jurnal selain nasional dan internasional. Apalagi penelitian internasional itu sangat diperlukan, oleh sebab itu para dosen APTISI diharapkan semakin banyak mampu membuat jurnal internasional, papar Prof Eddy.   (mangadar)
--------------------------------------------------------------------
SMKN 6  Balikpapan Angkatan II
Selenggarakan Perpisahan & Pelepasan Siswa-Siswi
Pardan Ketua Panitia “Harapan ke depan SMKN 6 Balikpapan lebih baik, siswa lulus semua, manusia ber-ahlak nur karimah, generasi penerus bangsa ulet dan tangguh”
Para Siswa SMK Negeri 6 Kota Balikpapan Foto Bersama 
Dengan Kepala Sekolah dan Guru Wali Kelas. 
Para Siswa Setiap Kelas Bergiliran Berfoto Bersama 
Dengan  Kepala Sekolah dan Masing-Masing Wali Kelasnya.
Majalah Borneo Online Berbagai hal membayangi pikiran siswa/i yang baru selesai mengikuti ujian nasional (UN). Dari sekian banyak Perguruan Tinggi (PT) Negeri dan Swasta, mungkin banyak yang berfikir PT mana yang menjadi pilihan melanjutkan studi. Belum lagi fakultas apa yang menjadi  pilihan prioritas.
Ada juga berpikir jika tidak lolos PTN, maka muncul pertanyaan dalam diri anak “kira-kira sanggupkah orangtuaku biayai kuliah di PTS ?  Bahkan, siswa yang berhasrat kuat melanjut kuliah, sementara belum bisa ambil keputusan apakah kuliah di luar daerah, atau mengikuti keinginan orangtuanya saja yang menyarankan  kuliah di kota kelahirannya saja, karena alasan berbagai pertimbangan oleh orangtua.
Tapi lain halnya bagi siswa yang menyadari selama ini cukup santai menuntut ilmunya (sekolah dan belajar tidak serius-red),  plus selama sekolah sering bolos bin alpa, bisa saja pikirannya dihantui pertanyaan batinnya “saya lulus ngak..ya”.
Selain itu, bagi banyak siswa/i yang serius menuntut ilmu di SLTA selama ini, apalagi didukung oleh tingkat ekonomi orangtua yang mapan, sang anak akan langsung dapat menentukan pilihan pasti untuk melanjut ke PT.
Namun, banyak juga  anak yang memilih sekolah di kejuruan, tujuannya setelah lulus bisa cepat melamar pekerjaan, sehingga menjadikan SMK modal karir, dan mereka berfikirnya singkat saja “setelah lulus SMK langsung cari pekerjaan”, terutama bagi mereka yang orangtua/walinya masuk golongan ekonominya kurang mampu alias tidak mampu membiayai kuliah.
Kelas 12 Yang Satu Ini Tak Kalah Penampilannya Saat Foto Bersama, 
Terutama Siswa Yang Duduk. Bahkan Depan Paling Kanan 
Dengan Gaya Baru Zaman Ini Yaitu  Gaya Duduk Setengah Jongkok 
Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kota Balikpapan adalah SMK Negeri 6 beralamat di Jl. Soekarno Hatta Km 7,5 Kel. Graha Indah Kec. Balikpapan Utara.
Sabtu 23 April 2016, seluruh siswa kelas 12 SMKN 6 yang telah mengikuti UN ini mengadakan perpisahan sekaligus pelepasan siswa-siswa tersebut oleh pihak sekolah. Acara perpisahan dan pelepasan putra-putri beranjak dewasa ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Platinum Kota Balikpapan.
Pardan perwakilan pihak sekolah yang ditemui oleh Majalah Borneo Online saat berlangsungnya kegiatan perpisahan ini mengutarakan, bahwa acara perpisahan sekaligus pelepasan siswa siswi SMK negeri 6 ini merupakan hasil rapat  musyawarah dan mufakat antara siswa-siswi kelas 12 SMKN 6 Balikpapan, ujarnya.
Pardan Selaku Ketua Panitia Penyelenggara 
Pelepasan Sekaligus Acara Perpisahan

 Perpisahan  Usai Dikon-
Lanjut Pardan, ternyata hasil rapat musyawarah siswa-siswa ini selanjutnya disampaikan oleh masing-masing siswa-siswi kepada orangtua/walinya yaitu mengenai  adanya kesepakatan siswa-siswi kelas 12 berencana mengadakan acara perpisahan dan kemudian ditindaklanjuti oleh orang tua siswa.
Kemudian tambah Pardan, para orangtua/wali siswa ternyata menyambut baik keinginan anak-anak (siswa/i) tersebut. Lalu para orangtua sepakat dan membentuk panitia acara perpisahan ini, sehingga bisa terlaksana saat ini, papar Pardan.
Pardam mengatakan, “pâda prinsipnya acara pelepasan dan perpisahan SMKN 6 ini adalah hasil rapat siswa. Terus, ditindaklanjuti oleh rapat orang tua siswa. Murni ini adalah kesepakatan antara siswa dan orangtua/wali siswa. Tidak ada interpensi dari pihak sekolah”, tandas Pardan.
Menurut Pardan, acara perpisahan sekaligus pelepasan Siswa/i SMK Negeri 6 Balikpapan ini merupakan yang kedua kalinya diadakan oleh sekolah bersangkutan. Tahun lalu  acara yang sama juga diselenggarakan, jelasnya.
Disebutkan Pardan, tahun 2016 ini adalah angkatan kedua, dan ada 286 orang siswa/i SMK Negeri 6 Balikpapan yakni siswa kelas 12 yang mengikuti acara pelepasan plus perpisahan siswa. Sebanyak 232 orang siswa putra dan 54 orang siswa putri, rinci Pardan.
Selain itu, tambah Pardan, dalam acara perpisahan dan pelepasan siswa ini, pihak sekolah juga mengikutkan siswa kelas 10 dan 11, namun hanya sebagai perwakilan terutama para siswa yang terlibat dalam kepengurusan osis, ungkap Pardan.
Sedangkan undangan pihak luar dalam kegiatan SMKN 6 ini, pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan pihak rekanan SMKN 6 Balikpapan salah satunya LP3I Balikpapan, sebut Pardan.
Agar terlaksana kegiatan perpisahan dan pelepasan siswa-siswi ini, biayanya dikumpulkan dari orangtua siswa. Namun, bagi keluarga miskin (gakin) tidak ditarik oleh panitia alias dibebaskan dari biaya. Pardan menngatakan, “dari kesepakatan rapat menganggarkan biaya perpisahan/pelepasan ini dari orangtua/wali siswa. Untuk yang gakin tidak dikenakan. Hanya untuk orangtua yang mampu. Subsidi silanglah mengenai biaya”, ujarnya.
Pardan menyampaikan, terlaksananya UN dan acara perpisahan serta pelepasan siswa/I SMKN 6 ini, pihak sekolah mengaharapkan ke depan SMKN 6 Balikpapan menjadi lebih baik, siswa lulus semua, siswa menjadi manusia ber-ahlak nur karimah, generasi penerus bangsa ulet dan tangguh, itu harapan saya selaku ketua panitia, ujarnya.  (mangadar)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kopertis XI Latih Para Administrator PTS
Terkait Pendataan Mahasiswa/i Penerima Beasiswa
Dua Nara Sumber Pelatihan Kopertis XI Kalimantan
Yakni Rosalina Sembiring dan Idiannor Mahyudin 
Majalah Borneo Online – Kopertis Wilayah XI Kalimantan, selenggarakan Pelatihan Penyusunan Laporan Sistem Informasi Manajemen Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa (SIMB3PM) Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Pelatihan ini dilaksanakan  yangmana pesertanya para pegawai yang ditunjuk sebagai administrator  dari sistem di masing-masing PTS yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, khususnya berada dilingkungan Kopertis Wilayah XI Kalimantan.
Kopertis Wilayah XI yang berada dibawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini, menyelenggarakan pelatihan Penyusunan Laporan SIMB3PM  di gedung Hotel Menara Bahtera Balikpapan  selama dua hari,  yakni tanggal 19-20 April 2016.
Para Peserta Pelatihan Di Hotel Menara Bahtera Balikpapan
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan SIMB3PM ini, menyangkut proses pengisian data pengajuan calon penerima beasiswa hingga data para mahasiswa yang dinyatakan dan disahkan sebagai penerima beasiswa,  yang selanjutnya dapat di proses pencairan beasiswa tersebut  kepada para mahasiswa/i PTS yang berhak menerimanya.
Menurut koordinator kegiatan pelatihan H.Idiannor Mahyudin yang disampaikan oleh Kepala Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kelembagaan Drs. Jamaluddin, peserta pelatihan ini disebutnya ada 40 orang,  yakni mereka para pegawai PTS dari berbagai perguruan tinggi swasta Kaltim-Kaltara dilingkungan Kopertis XI Kalimantan, dan mendapatkan materi pelatihan dari dua nara sumber.
Jamaluddin menambahkan, “tujuan dari pelatihan ini, pada dasarnya kita dalam rangka pemberian beasiswa yaitu pertama kepada anak-anak kita (mahasiswa/i) yang tingkat ekonominya kurang beruntung atau  kurang mampu tetapi secara akademik mereka memiliki potensi yang tinggi atau dengan kata lain masuk golongan pintar, itu yang pertama, ujar Jamaluddin.
Kabid
Yang kedua, tambah Jamaluddin, “pemberian beasiswa kepada mahasiswa/i yang secara ekonomi orangtuanya adalah golongan ekonomi mampu (orang berada) dan secara akademik mahasiswa/i tersebut miliki potensi tinggi”.
Kemudian, sambung Jamaluddin lagi, ada juga beasiswa Bidik Misi. Beasiswa Bidik Misi ini sebesar satu juta rupiah per bulan. Yang mana dimaksudkan sebesar Rp.400 ribu untuk biaya pendidikan mahasiswa/i, dan Rp.600 ribu untuk biaya hidup mahasiswa/I bersangkutan.
Menurut Jamaluddin, Besasiswa Bidik Misi ini bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat dari mahasiswa tersebut karena berasal dari keluarga miskin, sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sama dengan orang mampu.
Pada dasarnya penerima beasiswa Bidik Misi ini, biaya pendidikannya termasuk gratis dari semester pertama hingga lulus karena sudah mendapatkan biaya pendidikan dan biaya hidupnya. Bidik Misi ini juga termasuk untuk memberantas kemiskinan,  papar Jamaluddin menjelaskan.
Lanjutnya, makanya pemberian beasiswa ini pun, selanjutnya pihak perguruan tinggi melakukan pembinaan. Baik pembinaan akademik dan non-akademik,  supaya mahasiswa/i itu menjadi mandiri. Pembinaan ektra kulikuler misalnya disebutkan oleh Jamaluddin seperti mahasiswa/i masuk dan aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), mahasiswa mengikuti seminar-seminar,  mahasiswa rajin membuat karya tulis, dan lainya, papar Kabid. 
Lebih jauh Jamaluddin mengutarakan, kegiatan pada hari ini,  kita ada sebuah sistem untuk pendataan semua mahasiswa/i yang mendapat hibah, baik itu hibah beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), hibah Bantuan Biaya Akademik (BBA) dan beasiswa Bidik Misi.  Termasuk ini kita laporkan kepada pemerintah supaya diketahui oleh masyarakat. Ini juga merupakan pertanggunjawaban kita ke pemerintah dan masyarakat, papar Jamaluddin.
Terlaksananya kegiatan pelatihan ini, pihak Kopertis XI mengharapkan,  semua mahasiswa  penerima beasiswa terdatakan. Terdata secara  baik  mulai dari nama mahasiswa sesuai orangnya, Nomor Induk Mahasiswa, terdata baik mengenai nilai prestasi mahasiswa, maupun data lainnya, ujar Jamaluddin.  (mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seleksi OSN Berlangsung Di Gedung SMP Negeri 1
 
Sebagian Siswa/i Peserta Olympiade Sains Sedang  Mengikuti
Wawancara dan Mengisi Kuesioner Di SMP N 1 Balikpapan
Majalah Borneo – Seleksi Olympiade  Sains (Sciences) Nasional (OSN) siswa/i tingkat SMP Se-Kota Balikpapan, dalam rangka mendapatkan siswa-siswi paling berprestasi dalam bidang mata pelajaran sains dilingkungan Kota Balikpapan, dilaksanakan Sabtu, 05 Maret 2016 di gedung SMP Negeri 1 Kota Balikpapan.
Mukiran selaku ketua panitia  pelaksana seleksi Olympiade Sains Nasional untuk tingkat Kota Balikpapan, yang ditemui Majalah Borneo Online di gedung SMP Negeri 1 Balikpapan, dimana saat itu sedang berlangsung wawancara terhadap sejumlah siswa peserta olympiade mengatakan, baru saja pelaksanaan seleksi tertulis terhadap para siswa/i dilaksanakan.
Tambahnya, yang sedang berlangsung saat ini adalah wawancara dan kuesioner terhadap semua siswa peserta Olympiade. Kuoesioner ini dilaksanakan langsung oleh pihak Direktorat Pendidikan Pusat  untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kesulitan yang dihadapi oleh setiap siswa/I terhadap materi ujian tadi, ujarnya.
Lebih jauh Mukiran menjelaskan, OSN ini agenda tiap tahun, dimana  bagi siswa/I tingkat SMP ada tiga mata pelajaran yang diuji yaitu Matematika, IPA dan IPS sedangkan untuk siswa/i SD kemarin sudah selesai dan hanya dua mata pelajaran saja yaitu Matematika dan IPA, sebut Mukiran.
Ketua Panitia Olympiade Sains Kota Balikpapan 
Mukiran Saat Diwawancarai Majalah Borneo Online
Lanjut Mukiran, untuk tingkat SD yang kita ambil 6 (enam) orang terbaik untuk kita kirim ke tingkat Provinsi. Seleksi ujian tertulis bagi peserta OSN dari tingkat SD kemarin sudah dilaksanakan.  Kemudian tingkat SMP yang terbaik yang akan kita ambil dan kirim ke tingkat Provinsi, baru bisa kita laksanakan nanti di bulan April  mendatang.
Pelaksanaan ujian seleksi OSN di tingkat Provinsi, Mukiran mengutarakan kita belum tahu waktu yang pasti dan kita sedang menunggu. Yang jelas bulan April itu pelaksanaan seleksi di Provinsi untuk mendapatkan siswa terbaik yang akan dikirim ke tingkat Nasional, jelas Mukiran.
Tahun 2015 lalu, tambah Mukiran, hasil seleksi OSN pada tingkat Nasional, siswa/I Kota Balikpapan mendapatkan juara Medali Perunggu  tingkat Nasional dari SMP  Swasta Yayasan Al-Auliyah yakni mendapat juara II. Setiap tahun, para pemenang OSN ini akan dikirim ke Istana pada bulan Agustus, papar Mukiran.

Terlaksananya OLympiade Sains ini, Mukiran mengutarakan, harapan kita akan muncul siswa/siswi bibit-bibit unggul dalam bidang mata pelajaran sains. Juga kita harapakan OSN ini untuk memberi motivasi kepada semua anak-anak/siswa kita semakin giat belajar dan bersaing dalam mata pelajaran sains, paparnya.  (mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------
SMK Negeri Di Kaltim 
Dialihkan Menjadi Milik Pemprov Kaltim
Rakor Pendidikan Provinsi Kaltim Dalam Rangka 
Alih Kepeilikan dan Pengelolaan SMK Negeri Se-Kaltim
Majalah Borneo Online – Terkait rencana pengalihan kewenangan pembiayaan dan pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kaltim, yang selama ini menjadi kewenangan pemerintah daerah kab/kota, dan akan dialihkan dibiayai dan dikelola oleh pemerintah provinsi, Pemprov lakukan rapat kordinasi dengan pemerintah kota se-Kaltim.
Dalam rencana pengalihan kewenangan pembiayaan dan pengelolaan SMK ini, tak terlepas dari UU No.23/2014 tentang Pemerintah Daerah.
Ketua panitia rakor  Dra Healthyana Marta Mou, M.Si yang menjabat selaku Kepala Bidang Pembinaan TK, SD & SLB Disdik Prov Kaltim ini mengutarakan, UU No 23/2014 tentang pemerintah daerah bebarti didalamnya ada kewenangan pendidikan disana,  yaitu SMK itu merupakan kewenangan pemerintah daerah kab/kota  akan dialihkan menjadi kewenangan Pemprov Kaltim, baik mengenai aset maupun PNS-nya, paparnya.
Menurut Healthyana Marta Mou, rencana alih pembiayaan dan pengelolaan SMK menjadi kewenangan Pemprov, per 31 Maret 2016 data-data SMK yang ada di Kab/Kota sudah harus masuk di Pemprov sehingga pada bulan Oktober mendatang alih kewenangan SMK itu sudah sepenuhnya menjadi kewenangan Pemprov, ujarnya.
Kemudian,  dalam alih kewenangan SMK dari Kab/Kota ke Pemprov dijelaskan oleh pihak  BKD Prov Kaltim,  terkait dengan personil tenaga pembantu Non-PNS yang selama ini ada di SMK, tidak termasuk menjadi tanggungjawab pemerintah Provinsi Kaltim, tetapi tenaga pembantu tersebut (Non-PNS) tetap menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, jelasnya.
Healthyana Marta Mou 
Ketua Panitia Rakor 
Untuk memperjelas sekaligus dalam rangka mempercepat proses alih kewenangan SMK dari Kab/Kota ke Pemprov, pihak BKD Prov Kaltim menekankan kepada setiap Kadisdik Kab/Kota se-Kaltim yang hadir dalam rakor,  dengan mengatakan waktu kita itu terbatas sampai dengan 31 Maret 2016 dimana data soft copy tentang aset dan jumlah PNS yang ada di SMK Kab/Kota sudah disetorkan ke Pemprov. Soft copy ini dibutuhkan untuk memudahkan penetapan keputusan alih pemiliknya, katanya.
Lanjut, memang tidak akan diterima oleh tim, namun bisa diterima petikannya oleh masing-masing yang akan ditetapkan per 01 Oktober 2016 SK sudah ada, sekalipun berlaku efektifnya per 01 Januari 2017 mendatang, jelasnya.
Dalam rakor ini juga terungkap bahwa ada beberapa kab/kota se-Kaltim, dalam beberapa kali data laporan PNS dan Non-PNS yang dikiriman pihak kab/kota kepada pihak BKD Pemrov Kaltim terdapat jumlah personil PNS dan non-PNS di SMK berbeda. Hal ini sangat disesalkan pihak BKD Prov Kaltim, dan diminta untuk segera memperbaiki laporan masing-masing daerah dimaksud. (mangadar)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOPERTIS XI 
ADAKAN SOSIALISASI REGISTRASI PENDIDIK/DOSEN
PERGURUAN TINGGI SWASTA
Nara Sumber Sosialisasi Tentang Regitrasi 
Pendidik/Dosen PTS Saat Menyampaikan Materi 
Sosialisasi Di Ballrom Hotel Bahtera Kota Balikpapan 
Majalah Borneo - Untuk mempertajam kualitas pendidikan khususnya Perguruan Tingi Swasta (PTS), Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XI (Pulau Kalimantan), di Kalimantan lakukan sosialisasi registrasi pendidik pada perguruan tinggi untuk PTS se-Kalimantan Tmur, Utara dan Selatan.
Sosialisasi registrasi pendidik ini dilangsungkan di lantai III Ballroom Hotel Bahtera Kota Balikpapan (10/02/16)  oleh lembaga Kopertis Wilayah XI, yang  berkedudukan di Jl Adyaksa Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Koordinator Kopertis  XI Prof.DR.Ir H. Idiannor Mahyudin, M.Si saat diwawancarai Majalah Borneo Online mengutarakan, kegiatan sosialisasi registrasi data pendidik/dosen PTS ini merupakan tahap awal bagi para dosen  PTS wilayah se-Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan. Tambah Idiannor,  tujuanya adalah agar dosen benar-benar terdata dan ter-registrasi dengan baik, ujarnya.
Menurut Idiannor, ada petugas khusus Kopertis bekerja khusus untuk mendata para pendidik/dosen yang disebut operator. Sekarang ini pemerintah prinsipnya bekerja memantau mutu dari setiap perguruan tinggi melalui Pangkalan Data  Perguruan Tinggi (PDDT)
Prof. DR. Ir. H. Idiannor Mahyudin,M.Si 
Saat Sedang Berlangsungnya Sosialisassi Registrasi Data 
Pendidk/Dosen Diwawancarai Majalah Borneo Online 
Lebih jauh Idiannor  mengatakan, dalam rangka mendukung peningkatan kualitas Perguruan Tinggi Swasta itu, data-data yang  yang dihimpun oleh pihak Kopertis terhadap para dosen yakni data setiap dosen sejak  menjadi mahasiswa di perguruan tinggi hingga lulus, selama menjadi dosen, ini terpantau dan terpusat di Kopertis, papar Idiannor.
Menurut Idiannor, dosen merupakan salah satu yang tidak terpisahkan dari proses untuk memiliki mutu yang tinggi dari setiap perguruan tinggi tersebut, tandas Idiannor.
Oleh sebab itu, tambhannya lagi, potensi dari setiap perguruan tinggi swasta pun miliki peluang yang sama dengan PTN untuk mendapatkan kualitas yang tinggi, paparnya.
Kemudian berdasarkan data perguruan tinggi secara nasional, sebut Idiannor, dari 52 perguruan tinggi yang memiliki kualitas terbaik dalam menggunakan dan mengelola IT, terdapat 18 perguruan tinggi swasta didalam 52 perguruan tinggi terbaik tersebut, sebut Idiannor.
Para Dosen PTS Sedang Mengikuti Sosialisasi Registrasi
 Data Pendidik/Dosen Di Ballrom Hotel Bahtera Balikpapan
Agar PT berkualitas, selain data dari para dosen PTN/PTS tersebut juga salah satu syarat menjadi dosen minimal ijazah dosen S2 (strata dua/Magister-red). Kemudian dosen harus sehat jasmani dan rohani, dan dosen bebas dari narkoba berdasarkan surat keterangan pihak kepolisian. Syarat terakhir ini merupakan syarat terbaru menjadi dosen, jelas Idiannor.
Ditanya tentang apakah selama ini ada temuan pihak Kopertis Wilayah XI adanya dosen miliki ijazah palsu ? Idiannor mengatakan hal itu belum pernah ditemui khusunya di wilayah Kopertis XI Kalimantan, jawabnya. (mangadar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TP-UKS Adakan Pelatihan UKS
Guru TK Hingga SMA Kec Balikpapan Kota
Bahar Salah Satu Unsur Pendidik Ditunjuk 
Menjadi Nara Sumber Dalam Pelatihan UKS 
Wilayah Kecamatan Balikpapan Kota
Majalah Borneo Online – Dalam rangka upaya pembinaan lingkungan sekolah dari sisi kesehatan sekolah, Tim Penggerak Usaha Kesehatan Sekolah (TP-UKS) Kecamatan Balikpapan Kota, adakan pelatihan UKS kepada para guru TK,SD,SMP,SMA diwilayah  Kecamatan Balikpapan Kota. Pelatihan UKS ini berlangsung di Gedung Pramuka Gn Pasir Balikpapan, Kamis 04 Feb 2016.

Menurut Bahar, salah satu nara sumber pelatihan ini mengutarakan, dalam rangka menuju pendidikan yang layak, terdapat segitiga emas dimana hadirnya tiga kementerian dalam pendidikan itu  yaitu kementerian pendidikan, kementerian agama dan kementerian kesehatan.
Kemudian, tambah Bahar, sedangkan dalam  pembinaan UKS itu ada 4 (empat) kementerian yang terlibat yakni Kementerian Pendidikan melalui Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup, ujarnya.
Tetapi yang saya lihat di Kota Balikpapaan ini, keempat kementerian itu semuanya tidak terlibat secara aktif. Inilah salah satu kelemahan kita di Kota Balikpapan jika kita bandingkan dengan kota lain seperti Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Jogyakarta, ungkapnya. Tambahnya lagi, ketika ada lomba UKS, barulah keempat pihak terkait ini turun ke lapangan melakukan pembinaan atas undangan, ini merupakan kelemahan kita di Kota Balikpapan, paparnya.
Suratiah Panitia Pelaksana Pelatihan
Bahar juga menceritakan, sebagai kepala sekolah, ia menyampaikan kepada setiap guru bawahannya, jangan memulai pelajaran jika kelas dalam kondisi kotor.
Menurut Bahar, hal ini sangat penting kaitannya dengan kesehatan siswa dan guru di sekolah. Selain itu, pada kesempatan ini juga guru untuk menanamkan kebiasaan bersih dan sehat kepada semua murid sehingga kebiasaan bersih dan sehat itu menjadi budaya. Budaya itu dilakukan karena merasa terpanggil, paparnya.  
Bahar mengutarakan, jika siswa membersihkan kelas atau lingkungan sekolah karena disuruh guru, atau siswa melakukannya karena takut dengan guru, ini belum bisa disebut menjadi budaya. Demikian juga jika guru berbuat karena takut dengan kepala sekolahnya atau pengawas, dan kepala sekolah berbuat karena takut kepada kepala dinas atau pengawas, ini juga belum disebut budaya, tetapi masih sebatas pembiasaan.
Para Guru TK/SD/SMP/SMA Peserta Pelatihan UKS  
se-Wilayah Kecamatan Balikpapan Kota
Menurut Bahar, layak disebut sudah menjadi budaya apabila melakukannya secara rutin tanpa dikordinir, tanpa diperintah atau tanpa disuruh. Ia juga mengatakan, jika seorang guru asyik mengajar didalam kelas namun kelas tersebut dalam kondisi kotor, banyak debu atau sampah kertas berserakan didalam kelas, maka bisa dipastikan hati guru tersebut tidak bersih.  Karena bersih itu bagian daripada iman. Kemudian, tambahnya, karena guru berarti orang yang digugu dan ditiru. Guru itu menjadi contoh atau model atau sering disebut teladan, paparnya.
Apa yang menjadi budaya dalam diri guru itu akan ditiru oleh muridnya. Kenapa siswa kita susah diatur ? Jika mengatur diri sendiri saja kita akui sulit, apalagi mengatur siswa, itu pasti sulit. Karena mengatur diri sendiri tanpa didasari oleh iman, tentu itu sulit, ungkapnya.
Lebih jauh Bahar mengatakan, orang tua siswa menitipkan anaknya ke pihak sekolah, pada saat diberangkatkan dari rumah dalam kondisi bersih dan sehat. Jangan sampai dari sekolah justru siswa mendapat penyakit. Hal ini perlu kita renungkan untuk langkah melakukan budaya bersih dan sehat, ungkapnya.  (mangadar)  
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BADAN LITBANG dan DIKLAT KEMENAG
RAKOR NASIONAL TINGKATKAN SINERGI, 
KOMUNIKASI dan LOBBYING MAKSIMAL
Majalah Borneo Online– Untuk penguatan sinergi didalam tubuh Kementerian Agama sekaligus peningkatan sdm dan menuju professional pegawai kementerian agama, Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Diklat Kementerian Agama RI mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) Kediklatan tentang tenaga administrasi serta tenaga teknis pendidikan dan keagamaan.
Rakor kediklatan terhadap tenaga administrasi, tenaga teknis pendidikan dan keagamaan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari (02-05 Feb) bertempat di Ballroom Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan.
Rakor lingkup nasional ini bertajuk “Meningkatkan Eksistensi Lembaga Diklat Melalui Pengembangan Program Diklat Strategis Berbasis Kompetensi” ini, dibuka oleh Prof. DR.H.Abdul Rahman Mas’ud,MA selaku Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, dan berlangsung sejak pukul 19.30 wita yang diikuti 100 orang peserta para pegawai teknis dan administrasi eselon III dan IV, Kepala Balai Diklat Tenaga Administrasi, Kepala Balai Diklat Tenaga Pendidikan dan Keagamaan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Seluruh Indonesia, dan juga hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan.
Kepala Kantor Badan Litbang Diklat Kementerian Agama 
Prof DR H Abd Rahman Mas'ud Saat Dikonfirmasi Media 
Usai Buka Rakor Kediklatan Kementerian Agama 
Di Hotel Grand Senyiur Balikpapan
DR.HM Kosasi,M.Pd selaku penanggungjawab kegiatan rakor saat menyampaikan kata sambutannya mengatakan “semoga rakor ini dapat menyusun langkah-langkah strategis bagi peningkatan mutu penyelenggaraan diklat khusus dilingkungan Kementerian Agama RI”, ujarnya.
DR.HM Kosasi, M.Pd selanjutnya mengutarakan “terlaksananya kegiatan rakor ini, dapat saya laporkan, dilaksanakan sesuai dengan UU No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah (PP) No 101/2000 tentang  Pendidikan dan Pelatihan Jabatan  Pegawai Negeri Sipil, Permenag No.10/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, Permenag No.345/2004 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Keagamaan, Permenag No.75/2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Pada Kementerian Agama, dan DIPA Badan Litbang dan Diklat Kemenag Tahun 2016”, jelasnya.
DR.HM Kosasi,M.Pd mantan Kakanwil Prov Kaltim Kantor Kementerian Agama RI, dalam laporannya  juga mengungkapkan, “yang menjadi tujuan rakor ini adalah untuk menyusun program diklat administrasi dan diklat teknis pendidikan & keagamaan;   pemetaan:re-view  penganggaran dan sceduling pelaksanaan diklat dan prajabatan tahun 2016; pemetaan:re-view penganggaran dan sceduling pelaksanaan assesment dan diklat tahun 2016, memutuskan alternatif solusi permasalahan kewidyaswaraan”, tandasnya.
Sebagian Para Peserta Rakor Kediklatan Kementerian Agama 
Di Ballrom Hotel Grand Senyiur Tampak Menyimak Sambutan 
dan  Pembukaan Rakor Oleh Prof DR H Abd Rahman Mas'ud 
Kepala Kantor Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Kemudian Kepala Badan Litbang Diklat Kementerian Agama RI Prof DR.HM.Abdul Rahman Mas’ud,MA  saat membuka rakor menyampaikan, pesan Bapak Menteri Agama  Lukman Hakim Syaifuddin yang perlu kita laksanakan salah satunya, dalam kontek kementerian agama kita meunjukkan profile. Tidak kalah pentingnya, kita menjadi Publik Relation (PR) untuk badan litbang diklat, aktif, komitmen, selalu mengkomunikasikan dan memberi pelayanan kepada masyarakat umum berkaitan dengan kepentingan keagamaan. Tidak boleh diam, tidak hanya memberi kontribusi kerja tetapi kita juga menjadi sumber informasi kelembagaan kita dan memberi keteladanan. Arahan menteri ini kita harus respon, paparnya. 
Usai membuka rakor, saat dikonfirmasi media Prof.DR.Abd Rahman Mas’ud,MA mengatakan, dengan rakor 2016 dapat terlaksana maka diharapkan diklat kementerian keagamaan sinerginya antar lembaga atau satuan kerja (satker) harus lebih baik. Diakui Abd Rahman Mas’ud pada tahun-tahun sebelumnya, sinergi dan komunikasi antar lembaga atau satker di Badan Litbang Diklat Kementerian Agama masih lemah, termasuk lobbying masih kurang. Pokoknya tahun 2016 ini komunikasi harus maksimal,  juga lobbying untuk mendapatkan sinergi yang optimal , tandasnya.  (mangadar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KPID Kaltim Lakukan Evaluasi Hearing Pendapat 
Terhadap RSSB Balikpapan
Pimpinan RSSB Balikpapan (kanan) Saat Serahkan 
Bingkisan.Kepada Ketua KPID Kaltim

Majalah Borneo Online - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim melakukan kegiatan “Evaluasi Hearing Dengar Pendapat“ terhadap program dan konten siaran Radio Suara Sangkakala Borneo (RSSB) Balikpapan. Kegiatan Evaluasi Hearing Pendapat ini dilangsungkan di Hotel Jatra Balikpapan, Selasa 27/1/16.
Dalam kegiatan evaluasi hearing pendapat ini, setelah RSSB Balikpapan menerima masukan dari  kalangan Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Balikpapan yang diwakili oleh Ibu Juwita, jajaran manajemen RSSB Balikpapan menyatakan akan memenuhi permintaan Himpaudi mengenai penyuguhan siaran terkait pendidikan dalam konten siaran RSSB. Pimpinan RSSB Balikpapan Samuel mengatakan akan memenuhi permintaan Himpaudi tentang konten acara pendidikan tersebut. Tambah Samuel, kami komitmen untuk itu sesuai visi dan misi kami, tandas Samuel.
Kemudian salah seorang kaum hawa manager RSSB Balikpapan juga mengatakan, selain kami akan memenuhi permintaan Himpaudi tentang konten siaran pendidikan, lebih dari itu kami akan bangkitkan kembali konten siaran mengenai lagu-lagu anak-anak seperti yang telah pernah kami lakukan sebelumnya. Karena kita tau bahwa lagu anak-anak itu memuat tentang pendidikan anak. Kita akui kebanyakan radio saat ini menyuguhkan lagu-lagu bagi orang dewasa, paparnya.
Peserta Evaluasi Hearing Dengar Pendapat
Ambriantinus selaku Pengurus Badan Kerjasama Gereja-Gereja Balikpapan yang juga turut diundang dalam kegiatan evaluasi hearing dengar pendapat terhadap siaran RSSB Balikpapan ini mengatakan, selama 8 (delapan) tahun ini RSSB selain menjadi sumber informasi yang benar dan penyiaran yang diberikan seimbang, dan tidak ada unsur-unsur provokatif didalamnya, sehingga selama ini RSSB menurut Ambriantinus tidak pernah mengalami complain (dikeluhkan) oleh masyarakat terhadap siaran RSSB. Ambriantinus mengakui dirinya selama ini saat mendengar siaran radio, paling menyukai siaran radio RSSB dan Radio Smart FM, akunya.
Ambriantinus melihat dalam konten iklan layanan masyarakat siaran RSSB mengenai global warming, bahaya merokok dan bahaya penyakit HIV Aids yang telah disuguhkan oleh RSSB Balikpapan selama ini sudah cukup bagus, namun Ambriantinus juga menyarankan RSSB  perlu juga suguhkan iklan layanan masyarakat tentang bahaya narkoba, saran Abriantinus.
Priyo Suwarno Redaktur Pelaksana Koran Harian Tribun Kaltim yang juga hadir dan diundang dalam kegiatan ini, Priyo mengutarakan bahwa RSSB Balikpapan jika sudah masuk pada penyiaran secara digital, ini berarti RSSB Balikpapan ke depan sudah semakin luas. Selain bisa streaming digital juga bisa di akses dan didengar di seluruh Indonesia juga akan bisa akses/didengar di luar negeri, ini merupakan kemajuan yang luar biasa, kata Priyo mengapresiasi kemajuan RSSB Balikpapan.
Ketua KPID Kaltim, Pimp RSSB Balikpapan dan 
Para Perwakilan Stakeholder Pemantau Siaran Radio 
Kota Balikpapan Foto Bersama Usai Acara Evaluasi 
Hearing Dengar Pendapat Di Hotel Jatra Balikpapan
Tambah Priyo, melihat visi misi dari RSSB Balikpapan menjadi bigger dan penyiaran profesional, Priyo mengutarakan RSSB Balikpapan ke depan, perlu juga menyambut perkembangan  Balikpapan saat ini dan kondisi global seperti mengenai weather (cuaca), termasuk informasi mengenai jalan raya yang macet, serta jalan longsor yang bisa mengakibatkan bahaya dan kecelakaan terhadap pengendara dan pengguna jalan, saran Priyo.
Dari jajaran Polres Balikpapan mengakui penyiaran RSSB Balikpapan informasinya sudah cukup bagus. Namun anggota Polres Balikpapan ini mengutarakan RSSB Balikpapan saat siaran dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan ditutup dengan lagu Bendera Pusaka. Saran saya, kita sebagai warga Kota Balikpapan saat penutupan siaran perlu juga mendengungkan lagu Hymne Kota Balikpapan, sarannya.
Pada kesempatan itu, Ketua KPID Kaltim Jefri Nainggolan mengutarakan, persentase dari layanan masyarakat dimiliki oleh RSSB sebesar 20 persen. Ke depan, iklan layanan masyarakat yang berasal dari KPID sebesar 10 persen juga supaya dapat disiarkan oleh RSSB Balikpapan.
Pada saat itu, langsung dijawab oleh Samuel pimpinan RSSB Balikpapan, iklan layanan masyarakat yang berasal dari KPID akan dapat disuguhkan oleh RSSB dengan cara membagi spot konten dari setiap penyiaran setiap hari, dan dalam sebulan akan memenuhi  iklan layanan masyarakat yang dipersyaratkan, ungkap Samuel.  
Hampir semua masukan dan saran dari para tokoh masyarakat yang diundang dan masukan dari KPID Kaltim, disambut baik oleh pihak RSSB Balikpapan dan akan dipenuhi sesuai porsi spot yang akan diatur berdasarkan kebutuhan penyiaran.  (mangadar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ingin Ketua Yang Solid
Hasil Kongres PGRI Kota Balikpapan
Panitia Pelaksana Kongres PGRI 
Saat Menyampaikan Arahan

Majalah Borneo Online - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Balikpapan gelar kongres pemilihan ketua persatuan guru, kepenguruan  masa bakti  2016-2019, dan mengiginkan orang yang solid untuk semua.
Sebelum kongres pemilihan Ketua PGRI Kota Balikpapan berlangsung, Mukiran, SPd, M.M selaku ketua panitia acara kongres mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan kongres adalah untuk memilih ketua baru. Kita menginginkan terpilihnya ketua yang solid dan mampu membawa PGRI Kota Balikpapan yang lebih baik lagi ke depan, ujarnya.
Ia juga mengutarakan kita berharap mewujudkan guru yang profesional, bermartabat, dan  sejahtera. Ini juga bagian dari pada tujuan organisai PGRI ini, ungkapnya pada saat sedang dimulainya acara pelaksanaan kongres,   Sabtu (23/1/16) di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan.
Barisan Terdepan Sesepuh dan Pengurus 
PGRI Kota Balikpapan dan Kaltim
Mukiran menyampaikan, yang hadir pada kongres selain para guru, pengurus anggota PGRI dari lima cabang Balikpapan, juga hadir peninjau, dan undangan lainnya. Masing-masin cabang memiliki 22 hak suara.
Ditanya mengenai jumlah bakal calon, Mukiran menyebutkan, sebenarnya  ada 5 (lima) orang yang akan ikut dalam bursa pencalonan ketua. Namun kali ini hanya dua orang kandidat yang akan maju dalam kongres yakni dirinya sendiri dan Imam Sujai, papar Mukiran.
Ketika ditanya tentang apa yang bisa diwujudkan didalam organisasi profesi PGRI Balikpapan jika dirinya terpilih menjadi ketua kelak, Mukiran mengatakan terdapat beberapa point penting  bagi PGRI saat ini, seperti  iuran anggota, peningkatan kualitas dan komptensi guru, termasuk kesejahteraan dan perlindungan /advokasi hukum bagi tenaga pendidik agar mendapatkan kenyamanan dalam menjalankan tugas di lapangan. Hal ini menjadi focus perhatian pertama yang akan kita benahi dan untuk kita perjuangkan dalam organisasi profesi guru Balikpapan, paparnya.  (mangadar) 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Politeknik Negeri Samarinda
Raker Evaluasi Kinerja 2015
Tema Raker: “Poltek Menuju Perguruan Tinggi Yang Berdaya Saing, Baik Nasional Maupun Regional Asean”
Ramli,STM Sedang Sampaikan Kata Sambutan
Majalah Borneo Online - Politeknik Samarinda adakan rapat kerja (raker) dalam rangka evaluasi kinerja tahun 2015 dan pemantapan perencanaan kerja tahun 2016. Untuk memulia dan dibukanya Raker, ketua panitia raker Ramli,STM melaporkan bahwa raker belangsung selama dua hari (05-06/12) dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Samarinda.
Menurut Ramli,STM peserta yang hadir  Direktur Politekni Samarinda, wakil direktur, seluruh ketua jurusan dan ketua program studi, Ketua PDD Kab Paser, Bontang dan Nunukan, para Ketua Unit, para kepala laboratorium, para Kabag, para Kasubbag dan lainnya dengan jumlah peserta raker sebanyak ...... orang. Dalam raker ini, selain nara sumber dari internal Poltek Samarinda, juga menghadirkan nara sumber dari Politeknik Surabaya.
Ramli mengutarakan yang menjadi agenda besar raker yakni evaluasi kinerja dan pemantapan perencanaan tahun 2016, juga untuk membahas bagaimana upaya menerapkan aturan Badan Layanan Umum (BLU) yang diberikan kewenangan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
Ir.H Ibayasid,M.Sc Saat Diwawancara Media
Menurut Ramli, dalam BLU ini pemerintah memberikan kewenangan untuk menggunakan anggaran BLU secara mandiri. Artinya penggunaan anggaran BLU, apabila dananya sudah masuk di rekening bendahara, bagi perguruan tinggi diberikan ruang rekening khusus boleh menggunakannya tanpa menunggu keluarnya DIPA dari pusat. Selama ini, tanpa BLU, salah satu contoh untuk pembayaran honor harus menunggu penentuan dari pusat, papar Ramli.
Direktur  Politeknik Ir.H.Ibayasid,M.Sc saat diwawancarai Majalah Borneo mengatakan,  pada prinsipnya raker ini merupakan kegiatan rutin tahunan Politeknik, setiap akhir tahun kita mengadakan kegiatan semacam ini.  Tujuan raker ini adalah untuk evaluasi apa yang telah kita lakukan selama satu tahun kebelakang dan membuat rencana kegiatan satu tahun ke depan lagi”. Tambahnya, “evaluasi ini gunanya supaya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama dan bisa lebih bagus dari apa yang telah kita lakukan”, katanya.
Adapun kegiatan evaluasi yang akan dilakukan selama berlangsungnya  rapat kerja Politeknik Samarinda ini, diungkapkan oleh  Ibayasid, secara garis besarnya ada 4 (empat) bidang yaitu bidang akademik, bidang administrasi dan keuangan, bidang kemahasiswaan dan  bidang kerjasama.
Kerjasama dalam rangka peningkatan SDM untuk menghadapi persaingan global diberbagai bidang, salah satunya di bidang ekonomi yaitu  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai 2016 ini,  perguruan tinggi tentu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas SDM selain pengembangan sarana dan prasarana.
Apalagi Politeknik selama ini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi yang sangat berperan untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai. Dalam kaitan itu Direktur Politeknik Samarinda Ir.H. Ibayasid, M.Sc mengutarakan, tugas kami adalah mempersiapkan atau mencetak tenaga kerja yang siap pakai. Agar kita tidak ketinggalan dengan perguruan tinggi lain, selain melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.
Terkait dengan kerjasama yang sudah dijalin oleh Politekni Samarinda, Ibayasid mengatakan “kita sekarang mau tidak mau harus membuka diri supaya kita bisa melihat kemajuan perguruan tinggi di tempat lain. Salah satunya kita sudah mengembangkan program kerjasama dengan industri, dengan  pemerintah daerah, dengan perguruan tinggi didalam negeri maupun kerjasama perguruan tinggi  luar negeri”,  ujar Ibayasid.
Lebih jauh lagi Direktur Poltek Samarinda ini mengatakan, “akhir-akhir ini yang kita galakkan misalnya kerjasama dengan Thailand. Kita sudah ada kerjasama tukar-menukar mahasiswa dengan Thailand walaupun hanya beberapa program studi tertentu, tetapi itu sangat bagus dan berpengaruh dengan program belajar-mengajar dengan mahasiswa kami”, papar Ibayasid.
Peserta Saat Pembukaan  Raker Oleh Direktur Poltek Samarinda
Kerjasama yang telah dijalin selain pertukaran mahasiswa, mengenai program studi dan berbagai informasi terkait pengembangan Politeknik. Tentu saja kita harus kerjasama dengan negara tetangga kita. Kemudian, tambah Direktur Politeknik Samarinda ini, kita juga kerjasama dengan Australia di bidang konsorsium alat berat. Jadi program alat berat itu supaya kita tidak ketinggalan dibidang alat berat, bisa studi banding tentang alat berat dan sebagainya ke Australia.
Ibayasid  mengutarakan, “apabila kita tidak membuka diri, maka kemajuan kita akan begitu terus dan kalah bersaing dengan perguruan tinggi lain. Yang jelas, tugas kami mencetak tenaga kerja bisa diterima di industri, dan tidak kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain, termasuk juga dengan lulusan luar negeri”, jelas Ibayasid.
Untuk memfasilitasi siswa/i lulusan SLTA asal Kab/Kota jika merasa tidak mampu Kuliah ke luar kota karena harus kost dan sebagainya, Ibayasid mengatakan atas kerjasama Poltek Samarinda dengan Pemkab/Pemkot, Poltek Samarinda telah membuka Program Diluar Domisili (PDD) di Kab Tana Paser (Grogot), Kota Bontang dan Nunukan.
PDD di Paser hingga saat ini masih program D2, ini sudah berjalan tiga tahun namun segera akan ditingkatkan menjadi D3. Demikian Kota Bontang program PDD yaitu program D1 dan telah berjalan sejak tiga tahun, sedangkan Kab Nunukan program Diploma tiga (D3).
Menurut Direktur Politeknik Samarinda ini, mengenai pengembangan tiga PDD yang telah ada di Kab/Kota Kaltim-Kaltara ini, pihak Politeknik hanya memfasilitasi daerah. Untuk pengembangannya ke depan tergantung daerah Kab/Kota yang bersangkutan karena pembiayaannya tergantung dari daerah, ungkapnya.
Sekedar untuk diketahui publik, terutama bagi para lulusan SLTA yang mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Poltek Samarinda saat ini memiliki 10 jurusan dengan 23 program studi. Dari 23 program studi  tersebut, terdapat 15 program studi diploma tiga (D3) dan 8 program studi strata satu terapan yakni dengan program jangka waktu tempuh (kuliah) selama empat tahun.  (mangadar)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Disdik Kaltim Laksanakan Diklat PAUD Gelombang II, 
HIMPAUDI  Kaltim Training Of Trainer  PAUD Mandiri 
Prov Kaltim Pertama Kali Di Indonesia
Majalah Borneo Online - Untuk meningkatkan profesional tenaga pendidik  secara khusus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau TK, Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim kembali menggelar diklat dasar angkatan II  tahun 2015 bagi para pendidik dan tenaga pendidikan PAUD se-Kaltim.
Diklat yang diikuti peserta 35 orang sedang berlangsung di Hotel Pacifik Balikpapan, mulai tanggal 02-07 Desember 2015, usai mendapat teori melalui tatap muka dengan instruktur, para peserta diwajibkan menempuh tugas mandiri selama 200 jam atau 6 (hari) kerja kerja, dan dilaksanakan di masing-masing sekolah para guru PAUD atau TK mengajar.
M.Yusuf Sarifuddin selaku ketua panitia diklat mengutarakan, terlaksananya kegiatan diklat ini, terkait dengan salah satu  prioritas pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak usia nol sampai usia 6 (enam) tahun atau anak usia TK atau juga disebut usia dini, itu mulai digalakkan pemerintah sejak tahun 2010 sampai sekarang ini. Oleh sebab itu, diklat PAUD ini sumber dananya berasal dari APBD Provinsi.
Peserta Diklat PAUD sedang ikuti Pre-Test
Untuk menunjang berlangsungnya proses pendidikan anak usia dini lebih baik, maka bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang bukan lulusan S1, mereka bisa menempuh pendidikan dan latihan (diklat) berjejang yaitu tingkat  dasar, lanjutan dan mahir yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi maupun menempunya secara mandiri. Diklat mandiri yang biasa disebut training of trainer itu mengadakan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi),  ungkap Yusuf.  
Yusuf juga memaparkan,  diklat yang sedang berlangsung saat ini adalah diklat tingkat dasar gelombang II tahun 2015. Pesertanya  sebanyak 35 orang sama dengan jumlah peserta angkatan I (pertama) minggu lalu, jelasnya.
Diklat ini akan berlangsung selama 48 jam tatap muka didalam ruangan atau selama 6 hari yakni delapan jam setiap hari. Sebelum peserta diklat menerima pendidikan teori, panitia melakukan pre-test,  paparnya.
Kemudian, tambahnya, selain mengikuti teori, masing-masing peserta juga akan menempuh tugas mandiri selama 200 jam. Tugas mandiri itu ditempuh mereka di sekolah dimana para pendidik / guru bersangkutan bertugas. Umumnya para peserta diklat ini, sudah praktek mendidik disekolah PAUD atau sekolah TK tempat mereka bertugas selama ini.
Jadi, rata-rata mereka selama ini (peserta diklat), pada dasarnya sudah praktek mendidik dimana mereka selama ini mengajar, para peserta diklat tinggal penyesuaian saja saat melakukan tugas mandiri mereka. Kemudian, ada juga evaluasi  di akhir pelaksanaan diklat, sebagaimana berdasarkan acuan standar yang telah ditentukan oleh oleh Kementerian Pendidikan, jelas Yusuf  
Training of Trainer (ToT) Mandiri
Hj.Sri Ningsih,SPd I,MPd 
Sekum Himpaudi Kaltim
Di tempat terpisah dengan kegiatan Diklat PAUD yang diadakan Dinas Prov Kaltim, Himpaudi Provinsi Kaltim juga melakukan kegiatan yang sama yakni diklat PAUD tingkat dasar bagi para guru PAUD Kaltim. Namun kegiatan diklat mandiri ini disebut ”Training of Trainer” atau disingkat ToT. ToT Himpaudi Mandiri ini dilaksanakan dengan biaya ditanggung sendiri oleh peserta, sedangkan Diklat PAUD sumber dananya berasal dari pemerintah.  
Kegiatan ToT yang diikuti  para  pendidik dan tenaga  kependidikan (guru)  anak usia dini ini, pesertanya berasal dari 9 (sembilan) Kab/Kota se-Kaltim dengan jumlah peserta sebanyak  46 orang. Training of trainer yang berlangsung di Hotel Menara Bahtera Balikpapan ini dilaksanakan mulai tanggal 30 November sampai 04 Desember 2015. 
Sekretaris Umum Himpaudi Mandiri Hj.Sri Ningsih, S.Pd.I, M.Pd mewakili Ketua Umum Himpaudi Prov Kaltim mengatakan, dilaksanakannya ToT ini selain menambah kualitas professional guru PAUD dalam tugas mendidik, juga diharapkan para peserta yang telah menempuh ToT dapat memberi informasi lebih luas tentang ToT serta bisa menjadi trainer of trainer atau pelatih dalam pelatih bagi para guru PAUD disetiap Kab/Kota dimana mereka bertugas, paparnya.
Menurut  Sri Ningsih, ToT yang sedang berlangsung adalah ToT tingkat dasar. Tambahnya, ToT yang bisa ditempuh oleh para pendidik dan tenaga kependidikan / guru PAUD ada tiga yaitu ToT tingkat dasar, tingkat lanjutan dan tingkat mahir. Nantinya ketiga tingkat ToT ini akan kita laksanakan, jelasnya.
Herawati Dian Anggraeny,SE (kiri) Panitia ToT
Lanjutnya, salah satu poin menjadi kebanggaan bagi kita (Himpaudi Mandiri Kaltim),  ini menjadi awal, dimana  ToT  yang sedang berlangsung dan mereka panitiai tersebut sebagai ToT Mandiri yang pertama kali di Indonesia dimana Himpaudi Provinsi Kaltim dapat melakukan ToT berjenjang, ungkap Sri Ningsih.
Lebih jauh Sri Ningsih mengutarakan, tenaga trainer-trainer saat ini sangat diperlukan daerah-daerah Kab/Kota se-Kaltim. Oleh sebab itu, kata Sri, ToT yang kali ini kita lakukan untuk mencetak trainer, para trainer dapat menjadi trainer atau pelatih dalam pelatih di Kab/Kota asal mereka.
Hal ini sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Kasubdit PTK Dirjen Dikmas Bapak Drs.Nasrudin bahwasanya pelaksanaan ToT ini dilaksanakan secara khusus, yang  selanjutnya pengurus Himpaudi Provinsi mengirim surat ke Dinas Pendidikan Kab/Kota se-Kaltim untuk merekomendasikan  para peserta ToT dari Kab/Kota dan tembusan langsung ke direktorat, jelas Herawati.
Ditempat yang sama, sekretaris panitia kegiatan ToT Herawati Dian Anggraeny,SE saat ditemui juga mengutarakan hal sama dengan yang disampaikan oleh sekretaris umum Himpaudi Prov Kaltim. Herawati mengutarakan bahwa tujuan dari ToT Mandiri yang sedang digelar, selain meningkatkan kompetensi para pendidik PAUD secara keseluruhan,  juga secara khusus ToT yang sekarang ini dilakukan untuk membentuk pendidik-pendidik yang berada di wilayah Kalimantan Timur akan menjadi trainer-trainer bagi guru-guru PAUD  di wilayah Kabupaten mereka masing-masing.
Peserta Himpaudi Prov Kaltim 
Saat Mengikuti ToT PAUD Mandiri dari Sembilan Kab/Kota
Selain itu, tambahnya, para trainer ini akan dapat menyampaikan informasi kepada para pendidik PAUD di daerahnya mengenai lebih jauh persyaratan-persyaratan apa saja yang perlu dipenuhi para pendidik PAUD untuk dapat mengikuti ToT, seperti bagi tenaga pendidik S1 dan telah mengajar  didaerahnya minimal selama dua tahun,  dan memiliki kompetensi sertifikasi mengajar siswa sekolah dasar, boleh mengikuti ToT, kemudian membentuk kelompok trainer bagi guru-guru PAUD untuk kemajuan daerahnya, jelasnya.    
Kegiatan ToT  tampak  suasana ceria dan bersemangat karena para peserta aktif memberi jawaban dan pendapat mereka ketika  instruktur widyaswara disela-sela penyampaian materi sesekali bertanya atau meminta pendapat para peserta. Sesekali juga terdengar suara tertawa serentak para peserta diklat (ToT) disaat berlangsungnya penyampaian materi oleh instruktur widyaswara.
Suasana proses diklat ToT dengan bentuk susunan meja dengan bentuk rapat dan diskusi panel ini, sepertinya juga menambah gairah proses training lebih menarik perhatian peserta diklat ToT, karena instrutur widyaswara selain bisa lebih leluasa bergerak saat memberi materi dan penjelasan, juga bisa lebih leluasa bergerak mendekati para peserta diklat disaat instruktur perlu meminta pendapat dari  seorang peserta tentang materi yang sedang dibahas.  (mangadar) 
*******************************************************************
Disdik Prov Kaltim Laksanakan Diklat Berjenjang
Untuk Penuhi Kualifikasi Guru PAUD
Majalah Borneo Online - Untuk mempercepat pemenuhan standar Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) sebagaimana diamanatkan Permendiknas No.58 tahun 2009 yang disesuaikan dengan standar  kompetensi tenaga pendidik, Disdik Pemprov Kaltim melakukan pelatihan berjenjang bagi para guru/tenaga pendidik Paud.

Program pelatihan pendidikan kualifikasi berjenjang bagi guru Paud ini, dilaksanakan oleh Disdik Prov Kaltim di Hotel Tiga Mustika Balikpapan, pesertanya 35 orang guru Paud yang ada di Kota Balikpapan.

M.Yusuf Sarifuddin selaku Kepala Seksi Pendidikan Paud Disdik Prov Kaltim yang juga menjadi nara sumber pelatihan mengutarakan, pelatihan berjenjang ini untuk mempercepat memenuhi tuntutan pemerintah sesuai dengan UU Pendidikan Nasional dan disesuaikan dengan Permendik No.58 tahun 2009.
M.Yusuf Sarifuddin

Lebih jauh M.Yusuf Sarifuddin mengungkapkan, masih terbatasnya perguruan tinggi  yang memiliki jurusan Paud sehingga tenaga pendidik yang berkualifikasi S1 linier Paud masih sangat sedikit. Boleh dibilang tenaga pendidik Paud Kaltim kualifikasi S1 yang ada saat ini masih dibawah 10 (sepuluh) persen.

M.Yusuf Sarifuddin mencontohkan, Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda sendiri baru juga membuka jurusan Paud, sementara sekolah Paud tiap tahun selalu bertambah. Di Balikpapan sendiri jumlah tenaga pendidik/guru Paud yang telah terdata ada 2.250 orang, belum Samarinda dan Kab/Kota lainnya, ungkap Yusuf menggambarkan masih langkanya tenaga pendidik Paud kualifikasi S1 di Kaltim saat ini.

Dijelaskan oleh M.Yusuf, program diklat berjenjang Paud ini ada tiga tingkatan, yaitu tingkat dasar, tingkat lanjutan dan tingkat mahir. Diklat berjenjang yang sedang berlangsung, diinformasikan oleh M.Yusuf yaitu diklat tingkat dasar, dan dilaksanakan selama 48 jam teori di dalam kelas dan dilanjutkan tugas mandiri (tugas lapangan) untuk menempuh minimal 200 jam, atau jika dihitung hari kerja sekitar 25 hari agar dapat menempuh 200 jam tersebut, ungkapnya.

M.Yusuf mengutarakan masing-masing tingkat diklat berjenjang ini, memiliki kriteria masing-masing sesuai dengan panduan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, ungkapnya.

Kemudian, hasil nilai yang telah ditempuh melalui diklat berjenjang ini bisa dikonversi ke perguruan tinggi, bilamana suatu saat guru Paud ingin menempuh kualifikasi dengan pendidikan formal (kuliah) di perguruan tingg. Nanti dihitung berapa mata kuliah atau jumlah SKS yang bisa dikonversi, dan berapa SKS lagi yang perlu ditempuh kuliah di perguruan tinggi/universitas, jelasnya.

M.Yusuf juga menginformasikan, pemerintah pusat melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah melakukan kerjasama dengan berberapa perguruan tinggi/universitas yang dapat menampung para tenaga pendidik Paud yang telah memiliki sertifikat diklat berjenjang dapat diterima melanjutkan kuliah untuk mendapatkan kualifikasi sarjana Paud.
Disdik Kaltim melalui Kasi Pendidikan Paud ini mengharapkan, terlaksananya diklat berjenjang tingkat dasar ini, para tenaga pendidik/guru Paud betul-betul memanfaatkan kesempatan ini. Kemudian juga diharapkan, ke depan para guru Paud sebagai guru yang memberikan pendidikan dasar bagi anak, dapat diaktualisasikan lebih baik dan terarah, ujarnya.  (mangadar) 
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Sebanyak 29 Siswa Mengikuti CIBI
Untuk Mendapatkan 8 Orang Terbaik Nasional
Majalah Borneo Online - Indonesia Math And Science Camp 2015 Tingkat Regional Tengah yakni kegiatan Cerdas Istimewa dan atau Bakat Istimewa (CIBI) siswa/i tingkat SMP, kali ini diadakan di Provinsi Kalimantan Timur.
Simon Tarigan Ketua Panitia


CIBI merupakan kegiatan tahunan Kementerian Pendidikan yang diserahkan kepada Disdik Provinsi sebagai penyelenggara kegiatan regional ini, dilaksanakan di Garuda Ballroom Hotel Sagita Balikpapan 19-23 Oktober 2015.

Ajang CIBI ini dimaksudkan untuk memperlombakan serta menguji tingkat kemampuan dan kemahiran siswa SMP dalam kreativitas dan inovasi. Peserta yang ikut tersaring  untuk mengikuti CIBI ini ada sebanyak 29 orang siswa dari puluhan sekolah SMP dari 11 Provinsi.

Para siswa peserta CIBI merupakan perwakilan dari setiap Provinsi khususnya dari kelompok Propinsi Regional Tengah, yang dinilai mahir  pada bidang matematika dan science, setelah mengikuti proses tes dan perlombaan oleh tim penguji mulai dari awal hingga pada sesi akhir akan terseleksi, hingga mendapatkan 8 (delapan) orang siswa paling kreatif dan inovatif dalam menggeluti bidang ilmu matematika dan science terbaik.

Hal ini terungkap, ketika Majalah Borneo Online konfirmasi kepada Bapak Simon Tarigan selaku ketua panitia kegiatan saat berlangsungnya kegiatan CIBI di Garuda Ballroom Sagita Hotel Balikpapan.

Tarigan menyebutkan ada 29 orang siswa SMP perwakilan dari masing-masing sekolah unggulan yang dulu disebut Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) terdapat di Provinsi Regional Bagian Tengah.  Saat ini 29 orang siswa tersebut sedang mengikuti tes kreasi dan inovasi oleh tim penguji dari Kementerian Pendidikan dan Dosen Universitas Mulawarman Kota Samarinda.
Para Siswa Peserta CIBI Ikuti Rangkaian Tes Oleh Penguji

Sebanyak 29 orang siswa dari Provinsi Regional bagian Tengah yaitu terdiri dari 11 Provinsi yakni dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jateng, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim/Kaltara. Lebih jauh Tarigan menjelaskan para peserta yang mengikuti lomba yakni para siswa dari sekolah unggulan yang dianggap paling kreatif dan inovatif dalam bidang studi ilmu matematika dan science.

Beberapa kriteria pemenang yang akan menjadi dasar penilaian oleh tim penguji, sebut Tarigan, mulai dari tes kemapuan dan kemahiran pribadi dalam bidang ilmu mathematics and science, tes kemampuan kelompok dalam bidang matematika dan science, tes kekompakan dan kerjasama dalam kelompok siswa dan juga dinilai dalam bidang disiplin dan mental maupun ahlak siswa.

Sedangkan item penilaian oleh tim penguji, disebutkan ada sebanyak 20 (duapuluh) item yang akan dilakukan tes oleh tim, pada akhirnya penguji untuk mendapatkan 8 (delapan) orang siswa terbaik dinilai paling kreatif dan inovatif sebagai pemenang tingkat nasional.
Menurut Tarigan, ada 4 (empat) orang siswa/i perwakilan Provinsi Kaltim yang ikut CIBI kali ini, yakni berasal dari SMP Negeri 4 Samarinda sebanyak 2 (dua) orang siswa dan dari SMP Negeri 1 Balikpapan sebanyak 2 (orang) siswa. Keempat orang siswa ini,  dinilai terbaik oleh sekolah bersangkutan, hingga pihak sekolah mengajukan dan mengirimkan siswa tersebut untuk mengikuti tes CIBI tahun 2015 ini, yang diharapkan oleh pihak sekolah dan Disdik Kaltim siswa perwakilan Kaltim menjadi peserta terbaik pada tingkat nasional.   (mangadar) 

RAMADHAN - Bulan Penuh Berkah

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI DPRD KAB MAHULU