MASA LALU

Ramadan & Idul Fitri 1438 H

KELAUTAN-PERIKANAN




Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim

Rapat Teknis Perencanaan Perikanan Tangkap


Majalah Borneo – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, Senin 28-30 Maret 2016 adakan rapat teknis perencanaan perikanan tangkap, digelar di Ballroom Hotel Le Grandeuteknis ini dihadiri para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang mewakili se-Prov Kaltim.

Berdasarkan catatan ketua panitia, untuk kegiatan rapat teknis ini.dilaporkan bahwa jumlah peserta rapat teknis telah hadir sebanyak  34 orang dari 40 orang yang diundang dari Kab/Kota se-Kaltim, paparnya.

Selanjutnya, rapat teknis yang dibuka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur H.Iwan Mulyana mengutarakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penganggaran program kerja.  Lebih banyak  didasarkan pada pencapaian sasaran pembangunan daerah yang efektif dan efisien pada daerah tertinggal dan terpencil, paparnya

Lanjut Kadis, Program kerja dilakukan melalui kordinasi yang efektif. Saya kira petunjuk ini lebih memperhatikan pada unsur efisien anggaran. Karena anggaran kita saat ini menurun. Dinas kita sebelumnya mendapat anggaran 30 miliar, tahun ini hanya 13 miliar, turun hampir 60 persen. Program kerja kita saya kira harus menyesuaikan pada anggaran. Dan saya yakin jika anggaran itu ada tidak mungkin ditahan, katanya.
Kemudian,  Kadis Kelautan dan Perikanan ini mengutarakan, tujuan dari kegiatan rapat teknis anggaran ini sebagaimana tadi telah disampaikan oleh ketua panitia pada penyampaian laporannya, yaitu tujuannya ada 3 (tiga) yakni  untuk mengevaluasi kembali program kerja dan sasaran anggaran tahun 2015, memantapkan program kerja tahun 2016 yang akan kita laksanakan, dan menginplementasikan program daerah provinsi dan kab/kota. Jadi, rencana penganggaran itu ada kordinasi dan terintegrasi, jelasnya.
Kadis Kelautan dan Perikanan ini tambahkan, dalam program kerja dan anggaran, bagaimana kita bisa mengembangkan program kerja seperti dalam pertanian dikenal program  program intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi.
Lanjutnya, bagiamana kita bisa melakukan diversifikasi usaha. Yang keempat ini yaitu diversifikasi kita sering lupa. Bagaimana kita bisa melakukan dari satu usaha menjadi dua,  atau penganekaragaman usaha. Misalnya selain usaha produksi ikan patin,  juga melakukan usaha ikan lainnya, papar Kadis Kelautan dan Perikanan ini. (mangadar)
 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DINAS KELAUTAN dan PERIKANAN KALTIM
LAKUKAN PELATIHAN PEGAWAI & PEMBUDIDAYA
Para Peserta Pelatihan Saat Mengikuti 
Pembukaan Pelatihan Di Hotel Mega Lestari
Majalah Borneo – Dalam rangka mendukung  peningkatan produktifitas budidaya hasil kelautan dan perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim selenggarakan pelatihan  tentang Hama Penyakit Ikan (HPI) dan Pengendalian Lingkungan bagi tiga puluh orang lebih pegawai dinas kelautan dan perikanan Kab/Kota se-Kaltim.
Pelatihan mengenai hama penyakit ikan dan udang serta pengendalian lingkungan ini diselenggarakan selama 2 (dua) hari, Senin 28-29 Maret 2016 bertempat di Mahoni Ballroom Hotel Mega Lestari Balikpapan. 
Usai terselenggaranya pelatihan ini, sudah tentu diharapakan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Kaltim, para peserta pelatihan bisa menelorkan ilmu yang mereka terima kepada masyarakat budidaya ikan, udang dan lainnya yang berada di Kabupaten  masing-masing peserta dengan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, penyuluhan.
Ketua panitia penyelenggara pelatihan ibu Fitty Nasibu pejabat (pelaksana jabatan-red)  Kabid Perikanan dan Budidaya saat diwawancarai Majalah Borneo didampingi Wito Yuwono selaku Kasi Pengendalian Lingkungan Budidaya dan Kesehatan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim ini mengatakan, : “Kegiatan pelatihan hama penyakit ikan atau disingkat HPI ini, kita laksanakan secara rutin setiap tahun melalui dana APBD Provinsi Kaltim. Dengan tujuan berdampak pada peningkatan  produksi perikanan hasil budidaya ikan maupun udang yang bermutu dan ramah lingkungan. Kegiatan ini pelatihan tahun 2016”, paparnya.
Kabid Perikanan & Budidaya Fitty Nasibu Saat Diwawancarai 
Majalah Borneo Didampingi Kasi Pengendalian Lingkungan 
Budidaya, Usai Membuka Pelatihan
Fitty Nasibu menambahkan, “peningkatan produksi budidaya yang dimaksud yaitu budidaya ikan pada air payau, air tawar dan kelautan. Kemudian, peserta pelatihan ini, para pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dari 10 Kabupaten se-Kaltim sebanyak 30 orang, berasal dari Balai Benih Ikan, Balai Benih Udang, UPR, Petugas SMTI dan Pembudidaya masing-masing berjumlah 2 (dua) orang, tambahnya.
Kabid Perikanan dan Budidaya ini mengungkapkan, dengan pelatihan ini maka diharapakan lahan budidaya bebas dari lahan yang terkontaminasi zat-zat kimia, bebas residu sehingga hasil produksi budidaya memiliki kualitas yang baik dan bermutu, ungkapnya.
Menurut Fitty Nasibu, dalam pelatihan dimaksud para peserta pelatihan selain mendapatkan materi  tentang pengendalian hama penyakit fatogen yaitu penyakit akibat pencemaran air dan tanah ( pencemaran lingkungan). Tahun 2015 lalu penyakit fatogen  ini sudah kita lakukan pengambilan sampel dilapangan dan diperiksa di laboratorium pusat, paparnya. 
Selain itu, juga materi tentang monitoring residu. Monitoring residu ini dilakukan langsung dilapangan untuk pengambilan sampel. Selain itu, lanjut Fitty, kita ada juga gerakan vaksinasi ikan, jelasnya.
Dengan kegiatan pelatihan ini, kata Fitty, selain budidaya ramah lingkungan, secara teknis dapat meningkatkan hasil budidaya dan kesejahteraan pembudidaya. Hasil akhirnya, berbasis industrialisasi yang bebas dari lahan kontaminasi dari berbagai zat kimia, antibiotik dan bebas residu.  (mangadar)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Swasembada Garam
Harus Lakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan
Majalah Borneo - Untuk memenuhi kebutuhan garam secara nasional yaitu 3.6 juta ton  setiap tahun, Indonesia hingga saat ini masih impor garam dari Singapura. Total impor garam Indonesia  tahun 2014 lalu sebesar 2.078.917 ton, dengan rincian impor  garam jenis CAP sebanyak 1.520.917 ton; garam pangan 446.163 ton; garam farmasi 2.153 ton dan garam jenis lainnya 109.923 ton.Sedangkan produksi garam konsumsi atau garam pangan nasional 2,2 juta ton per tahun. Garam pangan ini surplus sebesar 700 ribu ton sehingga mengakibatkan harga garam petani anjlok. Sementara kebutuhan garam industri sepenuhnya bersumber dari garam impor.
Kemudian,  lahan pengelolaan dan pengolahan garam hanya ada seluas 29.483 hektar,  dan tersebar di 42 kabupaten. Hal ini terungkap pada rapat kordinasi lintas sektor dalam rangka menuju swasemabda garam nasional dan pengelolaan ruang laut,  yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (6/11) di Hotel Jatra Balikpapan.
Dalam rapat kordinasi lintas sektor ini ditegaskan oleh pihak kementerian kelautan dan perikanan, untuk dapat merealisasikan swasembada garam di tahun 2017, maka mulai tahun 2016 pemerintah harus melakukan aksi kegiatan intensifikasi lahan pengolahan garam seluas 10.000 hektar untuk menghasilkan 1 (satu) juta ton setahun yang akan dikelola oleh PT.Garam,  dan kegiatan eksentifikasi lahan pengolahan garam seluas 5.000 hektar untuk menghasilkan garam 0,5 juta ton setahun. Pengelolaan eksentifikasi diserahkan pada pihak swasta. 
Selanjutnya, pada tahun 2017 pemerintah harus kembali melakukan aksi kegiatan intensifikasi lahan lagi seluas 15.000 hektar untuk menghasilkan garam 1,5 juta ton, dan aksi kegiatan eksentifikasi lahan untuk pengelolaan dan pengolahan garam seluas 10.000 hektar untuk dapat produksi garam 1 juta ton setahun. Apabila aksi perluasan lahan pengelolaan dan pengolahan garam ini bisa dicapai maka sejak tahun 2017 Indonesia akan mampu swasembada garam, demikian terungkap dalam rapat kordinasi sector tersebut.  (mangadar)
*********************************************************************************************

Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Kaltim

Lakukan Penyusunan Data Statistik Pesisir 2015
Majalah Borneo - Dinas Kelautan & Perikanan Prov Kaltim lakukan penyusunan berupa workshop untuk pemutakhiran data statistik 2015 terkait dengan data hasil kelautan dan perikanan.
Kepala Bidang Kepualauan Pulau-Pulau Pesisir & Kecil,Pengawas Sumber Daya Ikan (SDI) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim Ir.H.Mukhransyah,MMT  mengutarakan, kegiatan ini adalah kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang didelegasikan ke Pemprov Kaltim.
Kegiatan ini kita lakukan berupa workshop penyusunan data statistik pesisir 2015.  Jadi setiap tahun data kita selalu diperbaharui karena datanya selalu mengalami perubahan dan fluktuatif, misalnya terumbu karang ada yang rusak, atau mangrove-nya mengalami perubahan. Nah, ini rentan untuk perubahan dan harus diantisipasi kata Mukhransyah usai pelaksanaan workshop penyusunan data di Hotel Le Grandeur Balikpapan, Kamis 29/10/15.
Menurut Mukhransyah terdapat beberapa data yang diperbaharui lewat kegiatan ini, seperti data lingkungan fisik, data perekonomian masyarakat dan kelembagaan perekonomian masyarakat pulau-pulau pesisir dan pulau kecil. Ditambahkan Mukhransyah peserta workshop penyusunan data ini para pegawai petugas penyusun data statistik dinas Kkelautan dan Perikanan Kab/Kota se-Provinsi Kaltim, paparnya.
Kemudian, nara sumbernya berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bidang perencanaan, dan ada juga dari Dinas Kelautan & Perikanan Prov Kaltim, ujar Mukhransyah.
Mukhransyah juga menjadi salah satu nara sumber dari Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Kaltim mengutarakan, data kelautan dan perikanan ini sangat potensial untuk meningkatkan kinerja. Oleh sebab itu, data-data yang dilaporkan oleh petugas statistik data Kab/Kota harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat dipergunakan untuk mengambil kebijakan ke depan, ujarnya.
Menurut Mukhransyah, yang menjadi tujuan pelaksanaan worshop penyusunan data statistik ini untuk pemutakhiran data, sekaligus untuk memberikan motivasi baru bagi petugas pengumpul data Kab/Kota agar selalu bersemangat untuk mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh.
Kegiatan ini sekaligus sebagai media berbagi informasi antar pegawai statistik data, sekaligus menjadi wahana saling memotivasi karena tugas mengumpul dan mengolah data lapangan bagi sebagian orang bukanlah pekerjaan yang menarik, bahkan bisa membosankan. Nah, bagaimana agar tidak jenuh maka kita lakukan berupa workshop agar semangat dan daya ingat petugas pengumpul data kembali segar, kata Mukhransyah.  (mangadar)

RAMADHAN - Bulan Penuh Berkah

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI DPRD KAB MAHULU