MASA LALU

Ramadan & Idul Fitri 1438 H

PERINDUSTRIAN

Disperindagkop Prov Kaltim Adakan Sosialisasi
Kepada Pelaku UMKM  Menghadapi MEA

Majalah Borneo – Telah berlakunya implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dan saat ini dihadapi oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya di Kaltim, Pemprov Kaltim melalui Dinas Peridustrian Perdaganngan  dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim lewat wadah Forum Kebijakan Perdagangan Luar Negeri,  melakukan sosialisasi kepada para pelaku UMKM yang ada di Kaltim.
Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Disperindagkop Provinsi Kaltim kepada ratusn pelaku usaha UMKM se-Kaltim agar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan MEA dan dampak apa yang bisa terjadi kepada UMKM, serta apa upaya yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha maupun pemerintah daerah dan pusat.
Sosialisasi dengan tema : “Peluang dan Tantangan Memenangkan MEA Tahun 2016” ini berlangsung di Hotel Zurich Kota Balikpapan, Selasa (5/04) diikuti 100 orang pelaku UMKM se-Kaltim. Dalam kegiatan ini, panitia mendatangkan nara sumber dari Kementerin Perindustrian Perdagangan dan Koperasi.
Nara Sumber Forum  Kebijakan Perdagangan Luar Negeri 
Saat Menyampaikan Paparan  Sosialisasi
Saat dikonfirmasi, ketua panitia penyelenggara kegiatan sosialisasi Elfina mengutarakan,  untuk dunia usaha UMKM dalam menghadapi MEA bilamana produk mereka belum mampu bersaing, menurut Elfina sebaiknya para UMKM  mampu memperbaiki kualitas dan penampilan produk yang mereka hasilkan. Untuk itu perlu melalukan evaluasi terhadap produk mereka, apakah sudah memiliki daya saing yang tinggi dilihat dari kualitas produk, kemasan dan penampilan produk, paparnya.
Ditanya tentang seberapa besar dampak MEA dialami masyarakat dan UMKM Kaltim ?, Elfina selaku Kabid Perdagangan Luar Negeri ini mengutarakan, kita belum bisa melihat seberapa besar dampak dari MEA terhadap UMKM  tahun 2016, karena MEA bergulir sejak Januari 2016 lalu, dan saat ini baru memaski triwulan II. Lanjutnya, kita baru bisa melakukan evaluasi terhadap dampak dari MEA tersebut setelah berjalan satu tahun, jelasnya.
Kemudian, tambah Elfina, para UMKM yang merasakan produknya belum memiliki daya saing yang tinggi, kami sarankan lebih baik focus dulu dalam pemasaran produk di dalam negeri, dengan alasan karena pasar dalam negeri cukup besar apabila bisa dikuasai oleh UMKM, sarannya. 
Saat berlangsungnya sosialisasi, beberapa orang pelaku UMKM memberikan pertanyaan dalam sesi tanya-jawab. Salah satunya pelaku usaha boga produk amplang Samarinda menanyakan tentang bagaimana langkah percepatan untuk mendapatkan sertifikasi SNI agar produk mereka mampu bersaing pada persaingan MEA atau rencana ekspor.
Elfina dalam hal ini memberi jawaban bahwa adanya permintaan sertifikasi SNI dari pihak usaha boga produk amplang ini belum diketahui oleh pihaknya. Ia mengatakan, adanya usulan sertifikasi SNI tersebut akan akan dikonfirmasi pihak Disperindagkop Kaltim kepada pihak terkait untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi dalam rangka sertifikasi SNI produk amplang tersebut, paparnya.
Terlaksananya kegiatan sosialisasi ini, kata Elfina pihak Disperindagkop Kaltim berharap para pelaku UMKM ke depan mampu memperpaiki produk-produk mereka dari sisi kualitas, kemasan dan penampilan, sehingga diharapkan mampu bertahan dan bersaing pada era MEA ini, tuiturnya.   (mangadar)

RAMADHAN - Bulan Penuh Berkah

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI 1437 H

IDUL FITRI DPRD KAB MAHULU