Pakai
Media Kelambu Air
Penderita
dan Korban Demam Berdarah Dengue Turun
MAJALAH BORNEO Online – Program kerja kantor Kecamatan
Balikpapan Selatan Kota Balikpapan untuk mencegah terjangkit penyakit demam
berdarah dengue dengan pendekatan menggunakan wadah kelambu air, setelah
berjalan lima bulan terhitung Nopember 2016 hingga Maret 2017, berhasil
menurunkan angka penderita dan korban meninggal dunia demam berdarah dengue warga
Kecamatan Balikpapan Selatan.
Hal ini terungkap yang disampaikan Camat
Balikpapan Selatan Haemusri Umar ketika Majalah Borneo Online menanyakan hasil
pelaksanaan penggunaan media kelambu air diatas penampang tempat penampung air
di rumah-rumah warga.
Haemusri Umar yang ditemui media ini Senin (17/04/17) di ruang kerjanya, mengatakan, “tingkat ekspansi
menurun, trendnya juga bagus, daerah endemik yang sebelumnya luar biasa terjangkit
penyakit demam berdarah dengue saat ini sudah turun”katanya.
Camat menambahkan, untuk mengetahui lebih dekat
dimasyarakat, kita lakukan verifikasi daerah-daerah endemik. Kemudian, melihat
dari kejadian rumah tangga. Dari proses kejadian dimana jumlah penderita demam berdarah dengue menurun, katanya.
Namun, walau tingkat penderita penyakit demam
berdarah dengue menurun setelah pelaksanaan program pakai media kelambu air
ini, pada triwulan pertama tahun 2017 masih terjadi korban meninggal dunia
satu orang warga akibat penyakit demam berdarah dengue. Warga yang meninggal
tersebut adalah warga Kelurahan Gunung Bahagia, ungkap Camat.
Menurut Camat, korban meninggal penderita demam berdarah dengue tahun 2017 tersebut,
diinformasikan Camat termasuk penanganan korban terlambat. Menurutnya, jika segera dibawa berobat ke
rumah sakit, korban masih bisa diselamatkan, kata Camat.
Hingga triwulan I (satu) tahun 2017 ini, warga
Kecamatan Balikpapan Selatan sudah terjadi korban meninggal dunia sebanyak 6 (enam)
orang akibat demam berdarah dengue. Lima orang sebelumnya meninggal di tahun
2016 lalu, dan satu orang warga meninggal setelah pelaksanaan program
pencegahan terjangkitnya penyakit demam berdarah dengue dengan cara gunakan
media kelambu air. (nando)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PEMKOT
BALIKPAPAN
USULKAN PEMASANGAN LISTRIK GRATIS
BAGI RUMAH
GAKIN
Wajah Nenek Masni Gakin Ini Tampak Bebinar Sambil Mernunjuk Ke Arah Rumahnya Ketika Mendengar Rumahnya Akan Dipasang Listrik Gratis Oleh Pemkot Balikpapan |
MAJALAH BORNEO Online – Untuk memberdayakan warga miskin
Kota Balikpapan, Pemkot Balikpapan adakan pasang listrik gratis bagi rumah
warga miskin Kota Balikpapan.
Salah
satunya rumah warga miskin diusulkan untuk pemasangan listrik gratis oleh Pemkot
Balikpapan yakni rumah milik ibu Masni warga dusun Selili RT.42 Kelurahan
Manggar Kecamatan Balikpapan Timur.
Kamis
23 Mei 2017 Kasubbid Pemerintahan Aparatur Ibu Rusdiana dan Kasubbid Kesejahteraan
Rakyat Ibu Kartiini dari Kantor Bapeda Kota Balikpapan bersama Suwandi selaku Sekretaris
Camat Balikpapan Timur dan pegawai
Kelurahan Manggar, tinjau ke lapangan untuk melihat langsung kondisi rumah
nenek Masni warga gakin tersebut, yang akan diusulkan pemasngan listrik gratis.
Kondisi Rumah Nenek Masni (Gakin) Yang Diusulkan Pasang Listrik Gratis |
Untuk
bisa tiba di rumah nenek janda miskin berusia 71 tahun yang memiliki 6 orang
putra-putri dan 20-an orang cucu tersebut, dengan segera Ketua RT.42 ibu Eti
Murjati memandu perangkat pemkot menuju rumah gakin dimaksud.
Setelah bertemu dengan ibu Masni istri Almarhum Muh Yusuf tersebut, diketahui kepemilikan tanah tempat berdirinya rumah nenek Masni berasal dari tanah hibah dari salah satu anggota keluarganya.
Setelah bertemu dengan ibu Masni istri Almarhum Muh Yusuf tersebut, diketahui kepemilikan tanah tempat berdirinya rumah nenek Masni berasal dari tanah hibah dari salah satu anggota keluarganya.
Setelah
pihak Bappeda dan Sekcam Baltim serta pihak Keluarahan Manggar dan Ketua RT.42
dusun Selili mengetahui asal-usul tanah tempat berdirinya rumah nenek Masni, saat
itu ketua RT.42 ibu Eti Murjati mengutarakan “karena dia kan Gakin memang
sangat-sangat-sangatlah untuk diberikan bantuan pemasangan listrik gratis.
Selama ini ibu Masni sambung listrik dari tetangga dan bayar tiap bulan”. Lanjutnya,
jadi kami mohon kepastian, siapa tau dibelakang hari nanti diambil lagi kata
ketua RT.42 sepertinya untuk memastikan apakah pemasangan listrik gratis bisa
direalisasikan bagi gakin yang asal tanahnya dari hibah tersebut !
Perangkat Pemkot Balikpapan Bersama Ketua RT.42 dan Warga Foto Bersama Di Posyandu "Mawar Merah" Dusun Selili Usai Tinjau Lapangan Rumah Gakin Nenek Masni. |
Untuk
mempercepat dilakukan usulan pemasangan listrik gratis di rumah nenek Masni, pihak
Kecamatan Balikpapan Timur melalui Suwandi meminta kepada nenek Masni maupun keluarganya
untuk segera melengkapi surat-surat yang dibutuhkan oleh pihak Pemkot
Balikpapan yakni Surat Keterangan Hibah Tanah dari pihak keluarga yang
menghibahkannya beserta kartu keluarga
dan KTP nenek Masni.
Dari
data yang didapat Majalah Borneo Online, paling tidak ada 4 (empat) rumah Gakin
di RT.42 yang diusulkan untuk pemasangan listrik gratis oleh Pemkot Balikpapan,
dan telah dilakukan peninjauan lapangan. Keempat rumah Gakin dimaksud yaitu
masing-masing rumah milik nenek Masni, rumah Ibu Wa Mula, rumah Wa Ambe dan
rumah Made.
Kapan Bisa Realisasi
?
Informasi
lain yang didapatkan oleh Majalah Borneo Online di lapangan, beberapa tahun
sebelumnya pihak pemerintah daerah Kota Balikpapan sudah pernah meninjau ke
lapangan dalam rangka mengusulkan beberapa unit rumah warga miskin mendapat
perbaikan atau rehabilitasi secara gratis. Warga mengutarakan bukan saja pihak
Pemkot Balikpapan yang telah mendata dan meninjau langsung rumah warga dimaksud
di Kelurahan Manggar tersebut, bahkan telah dua kali diadakan peninjauan, ujar
warga.
Sebut
warga, juga pihak Pemprov Kaltim sudah juga turun lapangan tinjau lansung dan
mengambil foto rumah gakin dimaksud. Namun, menurut warga ini tidak juga ada
realisasinya hingga saat ini.
Warga
ini juga mengatakan, jangan sampai terulang kembali tidak ada realisasi padahal
sudah dilakukan peninjauan langsung ke, ungkap warga yang sangat akrab dengan
urusan administrasi Pemkot Balikpapan ini. (dar)
---------------------------------------------------------------------------------------------
KECAMATAN BALSEL
LAKUKAN INOVASI
BARU UNTUK PENGENDALIAN DBD
MAJALAH
BORNEO Online –
Salah satu program Pemerintahan Kecamatan
Balikpapan Selatan tahun 2016-2017 ini terkait dengan kesehatan masyarakat, yakni
pencanangan Pilot Project
Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Kecamatan Balikpapan Selatan Kota Balikpapan dengan Menggunakan Inovasi “Kelambu Air” untuk mewujudkan “Kampung Bebas
Jentik”.
Digulirkannya
program DBD ini dibenarkan oleh Sekretaris Camat Kecamatan Balikpapan Selatan Muhammad
Idris saat Majalah Borneo Online bertandang ke kantor Camat Balsel, Senin
(20/02).
Saat
dikonfirmasi, Muhammad Idris mengutarakan, “sebenarnya program ini di Rt-Rt
sudah berjalan, tapi pencanangannya baru bisa kita laksanakan hari Kamis
tanggal 16 Pebruari lalu”, kata Sekcam.
Lanjutnya,
jadi target kita itu 5 (lima) Rt setiap kelurahan, ini yang menjadi pilot
project. Kecamatan Balikpapan Selatan ada 7 (tujuh) kelurahan berarti ada 35 Rt
yang menjadi pilot project. Namun, walau demikian Rt-Rt lain kita berharap juga
mengikuti program ini, karena bebicara masalah nyamuk, sebaran nyamuk itu tidak
hanya di lima Rt saja tapi bisa kemana-mana atau keseluruh wilayah, papar
Muhammad Idris.
Menurut
Sekcam Balsel, beberapa tahun terakhir ini Kecamatan Balikpapan Selatan paling
banyak warganya yang terkena DBD setiap tahun. Juga semua wilayah kelurahan
sudah endemis DBD, tambahnya.
Ditanya
tentang program Kecamatan Balsel Pengendalian DBD menggunakan inovasi “Kelambu Air”
ini, Sekcam Muhammad Idris menjelaskan, yang dimaksud dengan inovasi kelambu
air yaitu menutup penampung/bak air menggunakan bahan kelambu sehingga nyamuk tidak bisa masuk
kedalam penampung air seperti drum dan lainnya.
Lebih
jauh dijelaskan oleh Muhammad Idris, bahan kelambu yang telah dibagikan kepada
warga melalui ketua Rt di masing-masing kelurahan itu bahannya berjenis nilon
sehingga tidak meresap air dan tidak basah, ujarnya.
Ditambahkannya,
menggunakan inovasi kelambu air ini lebih aman bagi warga kita, yang mana
selama ini menggunakan abate yang berfungsi larvasidasi. Karena abate itu kan mengandung
zat kimia mungkin selama ini ada juga warga yang tidak mau menggunakan abate. Jadi warga bisa menyesuaikan menutup
penampung/bak air dengan sejens kelambu, ujar Sekcam.
Untuk
mensukseskan program Pengendalian DBD Dalam Rangka Mewujudkan “Kampoeng Bebas
Jentik” ini, Sekcam juga mangutarakan program prinsip 3M yaitu Menguras Bak/Penampungan
Air, Mengubur
Sampah-sampah, dan Menutup Penampungan/Bak Air tetap harus dilaksanakan oleh warga
karena program 3M ini merupakan bagian daripada pengendalian DBD, ungkap
Sekcam.
Sebagai
gambaran begitu berbahayanya DBD, diungkapkan oleh Sekcam Muhammad Idris, selama
tahun 2016 lalu ada 4 (empat) orang warga Kecamatan Balikpapan Selatan
meninggal akibat DBD.
Pada kesempatan yang
sama, Lurah Kelurahan Gunung Bahagia yang juga saat itu berada di ruang kerja
Sekcam Balsel ini mengutarakan, selama ini program
pengendalian DBD ini sebenarnya sudah ada polanya dan sudah jalan yaitu ada kader-kader
jentik yang jalan keliling di lingkungan Rt-Rt, selain itu juga dalam setiap
rumah tangga ditekankan 1 (satu) rumah tangga satu pengawas jentik. Pengawas
jentik itu kalau bukan Bapaknya ya Ibunya, sebut Lurah. Jadi ini sebenarnya
kita menjalankan inovasi baru, mungkin nanti labih efektif. Kalau ada lagi
inovasi terbaru nanti ke depan mungkin juga bisa kita laksanakan, papar Lurah. (dar)
-------------------------------------------------------------------------------------------
Dana Bagi Hasil Turun
Drastis
Untuk Keseragaman
Anggaran Diputuskan Sistem Plafon
MAJALAH BORNEO
Online -
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Balikpapan Timur untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017, diselenggarakan di aula kantor
Camat Balikpapan Timur, Selasa (14/02/17). Musrenbang
yang dihadiri empat lurah dibawah komando dan koordinasi Kecamatan Balikpapan
Timur ini, juga hadir para pengurus LPM dari masing-masing kelurahan.
Saat
Majalah Borneo Online mengkonfirmasi
seputar tentang hasil musrenbang di Kecamatan Balikpapan Timur, Camat Sayid Iqbal Yahya mengatakan, “tahun 2017 ini
musrenbang yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan ini merupakan
musrenbang yang paling berat, ujar Camat. Kenapa saya katakan paling berat, tanya
Camat seraya menjawabnya, karena Balikpapan ini berdampak dari dana bagi hasil.
Dana bagi hasil pusat itu kan turun drastis”, paparnya.
Camat Balikpapan Timur Kota Balikpapan Sayid Iqbal Yahya |
Kemudian,
lanjut Iqbal ada yang disebut “kurang salur” yaitu ada hutang Pemkot ke Pusat. Dimana
ada anggaran lebih diluncurkan pusat ke Pemkot Balikpapan sebesar 115 miliar
rupiah, itu harus dikembalikan Pemkot ke pusat tahun ini. Itu yang dihadapi
Pemerintah Kota saat ini, dengan begitu tinggal berapa lagi anggaran APBD kita,
kata Camat seraya bertanya.
Sementara
itu diketahui media ini, dalam usulan musrembang yang dilakukan pihak kelurahan
tahun-tahun sebelumnya, usulan pembiyan program dan kegiatan dari tahun ke tahun tidak sepenuhnya
dapat dipenuhi dari APBD sehingga beban pembiayaan program dan kegiatan yang belum dilaksanakan
membengkak di tahun 2017 ini.
Oleh
sebab itu tahun 2017 ini, disebut Camat demi keseragaman anggaran di
masing-masing kelurahan, ditentukan sistem plafon untuk masing-masing kelurahan.
Salah
satu perbedaan besar anggaran Kecamatan Balikpapan Timur untuk 4 (empat)
kelurahan, dikatakan camat anggaran tahun 2016 lalu berfariasi, dan kita
dibantu satu proyek jalan dan satu proyek drainase, ungkap Camat.
Menurut
Camat Balikpapan Timur ini, untuk anggaran 2017 Pemkot menetapkan dengan sistem
plafon yakni Kelurahan Manggar sebesar 1,2 miliar rupiah, Kelurahan Teritip
sebesar 1,2 miliar rupiah, Kelurahan
Manggar Baru sebesar 1,2 miliar rupiah, dan Kelurahan Lamaru sebesar
1,1 miliar upiah. Jadi untuk empat kelurahan di Kecamatan Balikpapan Timur itu
totalnya sekitar 4,8 miliar, sebut Iqbal.
Ketika
ditayakan apakah plafon anggaran yang sudah ditentukan ini dapat dipenuhi
melalui APBD Kota Balikpapan?, Camat Iqbal menjawabnya,
itu harus, harus dapat dipenuhi Pemkot, karena itu sudah keputusan, jawab Camat. Tambahnya, seperti apa mekanismenya kita
tidak tahu, namun itu sudah diputuskan untuk dikabulkan Pemkot, kata Camat.
Menurut
Camat Balikpapan Timur ini, program dan kegiatan yang paling besar ditiap kelurahan tahun 2017 rata-rata pembiayaan proyek-proyek pembangunan
dibawah Rp.200 juta supaya bisa dibantu diluncurkan melalui Dinas Pekerjaan
Umum Kota Balikpapan, jelasnya.
Ketika
Majalah Borneo Online menanyakan tentang kehadiran para lurah saat musrenbang, Camat
menyatakan keempat lurah dibawah garis komandonya semua hadir. Pada kesempatan yang sama, Camat Balikpapan
Timur ini juga menyampaikan, "saya memberi apresiasi tinggi kepada anggota dewan
dapil Kecamatan Balikpapan Timur karena selama ini setiap musrenbang mereka
selalu hadir. Kalaupun musrembang kali
ini, satu pun anggota dewan tidak ada yang hadir, itu karena dewan sedang
mengadakan anjangsana keluar daerah saat ini", ungkap Camat. (dar/monic)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------