KETUA DPD REPDEM
KALTIM
DILANTIK OLEH
KETUA DPN REPDEM PDIP
MASINTON
PASARIBU
Ketua DPD REPDEM PDIP Prov Kaltim Terpilih Ronalde Steven (urut 6 dari kiri) beserta unsur pengurus dibawahnya usai dilantik oleh Ketua Umum DPN REPDEM PDIP Masinton Pasaribu,SH |
MAJALAH BORNEO Online –
Pengukuhan
dan pelantikan Ketua DPD REPDEM PDIP Kaltim dan unsur pengurus dibawahnya
dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan
Perjuangan Demokrasi (REPDEM) PDIP Masinton Pasaribu,SH. Saat acara pengukuhan
dan pelantikan pengurus REPDEM Kaltim ini, Selasa (6/12) di Ballroom Hotel
Novotel Balikpapan, yang juga dihadiri
DPD PDIP Kaltim, unsur Fraksi PDIP DPRD Prov Kaltim, unsur pengurus DPC Kab/Kota se-Kaltim, unsur
pengurus PAC se-Kaltim, mandataris DPC se-Kaltim, unsur perwakilan anggota
Polda Kaltim dan Polresta Balikpapan dan beberapa media cetak dan elektronik.
Usai acara
pengukuhan sekaligus pelantikan ketua beserta para pengurus pelengkap lainya,
Ketua terpilih Ronald Steven memberikan pidato singkat dihadapan ketua DPN
REPDEM Pusat dan unsur petinggi DPD PDIP Prov
Kaltim, pengurus DPC Kab/Kota dan para undangan lainnya. Dalam pidato
singkatnya mengutarakan “saya tidak asing lagi selama ini di organisasi REPDEM
PDIP, dan akan selalu bekerja semaksimal bersama jajaran pengurus REPDEM DPD
Kaltim yang telah dilantik ini, tentu kami akan bersinergi dengan DPN REPDEM, pengurus
DPD PDIP Kaltim, mapun Kab/Kota sehingga program kerja REPDEM Kaltim dan tujuh
pilar pembangunan yang akan kita perjuangkan dapat nyata bagi masyarakat”,
ujarnya.
Menurut Sekretaris
DPN REPDEM PDIP Ananda Emir Moeis, terpilihnya Ketua REPDEM DPD Kaltim beserta
unsur pengurus dibawahnya, PDIP Kaltim berharap REPDEM selaku partai sayap PDIP
diharapkan mampu memperjuangkan tiga pilar pembangunan Kaltim yaitu peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan pembangunan infrastruktur, dan perluasan
pertanian dalam arti luas.
Ketua Umum DPN REPDEM PDIP Masinton Pasaribu, SH (urut 4 dari kiri) dan Sekretaris Ananda Emir Moeis (urut dua dari kiri) Foto bersama dengan unsur pengurus DPD REPDEM PDIP Kaltim |
Lebih jauh Ananda
mengutarakan dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan di Kaltim, REPDEM
DPD Kaltim yang utama diharapkan mampu menterjemahkan tiga pilar pembangunan
altim menjadi nyata bagi masyarakat. Untuk itu, tambah Ananda REPDEM yang utama
secara garis besarnya pembangunan SDM di dua sisi yaitu internal dan eksternal.
Ananda menjelaskan
REPDEM untuk SDM secara internal harus tajam kedalam. Maksudnya mampu
meningkatkan SDM didalam organisasi REPDEM itu sendiri atau REPDEM menjadi tempat
menggodok anggota sayap partai yang melahirkan kader terbaik selaku garda
terdepan sehingga mampu menampung
berbagai isu yang ada di masyarakat untuk diadvokasi dan diperjuangkan hingga
menjadi nyata bagi masyarakat serta mampu memperjuangkannya ke pusat, harapnya.
Menurut Ananda,
REPDEM ke depan dengan memperkuat SDM masyarakat Kaltim, pembangunan
infrastruktur dan perluasan pertanian itu melalui pemberdayaan masyarakat
sehingga keberadaan REPDEM selaku organisasi sayap partai PDIP kehadirannya
betul-betul dirasakan oleh masyarakat, ujarnya.
Ananda Emir Moeis Saat Diwawancarai Media Usai Pelantikan Pengurus DPD REPDEM PDIP Prov Kaltim Di Hotel Novotel Selasa (06/11) |
Pada kesempatan
yang sama Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) REPDEM PDIP Masinton Pasaribu,SH
mengutarakan, tugas organisasi sayap partai yaitu melakukan rekruitmen,
kaderisasi dan advokasi. Dengan terpilihnya pengurus baru REPDEM DPD Kaltim,
Ketua DPN REPDEM ini berharap REPDEM Kaltim dapat bersinergi untuk membantu
tugas kepartaian, kerja-kerja organisasi
sebagai implementasi ideology partai di tengah-tengah masyarakat dengan
mengikuti dinamika masyarakat dan dinamika partai.
REPDEM Kaltim
juga diharapkan oleh Masinton Pasaribu dapat beradaptasi dan menggelorakan
serta menggerakkan advokasi masyarakat terutama pendampingan bagi masyarakat
yang selama ini belum mendapat akses
keadilan, serta advokasi pendampingan terkait dengan berbagai hal seharusnya
diterima selaku warga negara, tandas Masinton.
Menurut Masinton
Pasaribu, hingga saat ini sudah terbentuk 14 REPDEM di berbagai Propinsi dan
terus dilakukan konsolidasi dalam rangka
terbentuknya REPDEM untuk seluruh propinsi. Ini juga akan diikuti
terbentuknya kepengurusan REPDEM di DPC-DPC yang defitif dan pembentukan
organisasi di tiap wilayah secara definitif yang selama ini di Cabang Kab/Kota mendapatkan mandat organisasi, papar
Masinton.
Ditanya tentang
dikukuhkan serta dilantiknya pengurus baru REPDEM Kaltim juga sebagai bagian
dari persiapan suksesi PDIP DPD Kaltim untuk memenangkan Pilpres 2018, Masinton
mengatakan “tentu ini merupakan bagian
dari kerja konsolidasi PDIP melalui organisasi sayap partai untuk memperluas daya jangkau pengorganisasian
masyarakat melalui sayap partai.
Masinton Pasaribu
selaku Ketua DPN REPDEM PDIP saat ditanya tentang apa harapannya terhadap Ketua
terpilih REPDEM DPD Kaltim Ronald Steven, Masinton yang juga anggota Komisi III
DPR RI ini mengatakan “kita harapkan kepengurusan bung Ronald Steven bersama
kawan-kawan pengurus lainnya dapat sesegera mungkin melakukan akselerasi pembangunan
dan penggalangan organisasi di tiap-tiap wilayah Kab/Kota, harapnya.
(p1000)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KETUA
PDRI - PARTAI DEMOKRAT DPD PROVINSI KALTIM
TERPILIH SECARA AKLAMASI
Ketua Panitia Musda PDRI DPD Kaltim Ibu Magdalena Endang |
Majalah
Borneo – Musyawarah Daerah (Musda) Tingkat I Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI)-Provinsi Kalimantan Timur, periode
kepengurusan selama 5 (lima) tahun yaitu
2016-2021 dilaksanakan 23-24 Februari 2016 di Blue Saphire Room Hotel Tiga Mustika Balikpapan.
Musda
dalam rangka pemilihan ketua DPD PDRI Prov Kaltim ini, dihadiri oleh Ketua DPP
PDRI Pusat Titiek Budhi Santoso bersama delapan orang unsur pengurus pusat.
Terkait
dengan dilksanakannya musda, Magdalena Endang
selaku ketua panitia pelaksana musda DPD PDRI Prov Kaltim kepada Majalah
Borneo Online mengatakan, masa kepengurusan yang lama lima tahun kan sudah berakhir. Sesuai dengan AD/ART maka
kita menyelenggarakan musda untuk memilih kepengurusan yang baru. Sementara
ketua DPD yang lama yaitu ibu Dra.Hj. Puji Astuti, papar Endang.
Kemudian,
Endang mengutarakan cara pemilihan dalam musda, sesuai dengan AD/ART kita,
menerima usulan-usulan siapa yang memang diusulkan oleh DPD dan DPC
menjadi calon ketua. Namun kelihatannya,
masih ibu Puji Astuti, calon tunggal, karena sampai saat ini belum ada calon
yang siap dan mumpuni dicalonkan sebagai ketua PDRI DPD Prov Kaltim, jelasnya.
Menilik agenda Musda PDRI Partai Demokrat DPD Prov
Kaltim, diketahui usai pemilihan Ketua
DPD Provinsi Kaltim yang dilaksanakan
secara aklamasi langsung diadakan pelantikan terhadap Ketua PDRI DPD I Prov
Kaltim yang baru oleh Ketua PDRI DPP Jakarta Ibu Titiek Budhi Santoso.
Kemudian,
acara berlanjut dimana Ketua DPP PDRI Partai Demokrat Jakarta Titiek Budhi
Santoso memberikan pembekalan terhadap Ketua PDRI DPD Kaltim bersama 9
(sembilan) orang Ketua DPC PDRI Kab/Kota se-Kaltim. Namun kali ini, hanya
delapan orang saja Ketua DPC yang hadir.
Selanjutnya,
para Ketua DPC PDRI Kab/Kota se-Kaltim yang harus dilantik pada 24 Februari ini
secara bersamaan mestinya ada 9 (sembilan) orang, namun Ketua DPC Kab Mahulu
tidak dapat hadir sehubungan melakukan tugas sebagai anggota DPRD. Hal ini
terungkap ke media usai pelantikan delapan ketua DPC dan Ketua DPD PDRI DPD
Prov Kaltim.
Ketika
ditanya mengenai program Ketua DPD PDRI Prov Kaltim ke depan, Puji Astuti
mengatakan karena ini adalah underbow politik, yang pasti kita akan
memperkuat kaum perempuan di politik. Sekarang ini memang sudah saatnya kaum
perempuan 30 persen di legislatif, bukan saja sebagai pupuk bawang istilahnya.
Berarti kita harus mempersiapkan diri, papar Puji Astuti.
Lebih
jauh Puji Astuti mengutarakan, PDRI Partai Demokrat di kancah politik, tidak
hanya sekedar memenuhi kuota di legislatif, tetapi kalau dia nanti menjadi
calon legislatif, kaum perempuan harus
cerdas, cerdas emosionalnya, cerdas rasionalnya, cerdas moralnya, cerdas
religiusnya dan harus mampu menjaga marwah perempuan. Menjaga marwah kaum
perempuan itu berarti bertingkah laku yang sopan dan baik, bermoral baik,
katanya.
Pengurus PDRI DPP Jakarta Foto Bersama Pengurus PDRI DPD Prov Kaltim dan Para Ketua PDRI DPC Kab/Kota Se-Kaltim |
Tambahnya
lagi, ketika bisa menjaga marwah perempuan maka akan bisa menjaga marwah
keluarga. Jika mampu menjaga marwah keluarga maka pasti juga anak-anaknya menjadi oran-orang yang baik. Termasuk PDRI
ikut meningkatkan pendidikan kaum perempuan, dan sekaligus itu menjadi bagian
dari tugas kita.
Yah…
masih banyak pendidikan kaum perempuan saat ini masih di tingkat rendah, tentu
saja peran perempuan disini harus hadir. Peran perempuan itu tidak
habis-habisnya, untuk mengedukasi kaum perempuan itu harus dilakukan karena
memang masih banyak SDM kaum perempuan masih relatif rendah, ini bagian
daripada tugas kita, jelas Puji Astuti mengulangi.
Ketika
ditanya tentang program PDRI DPD Prov Kaltim dalam meningkatkan perekonomian
anggota, Puji Astuti Ketua DPD PDRI Prov Kaltim yang baru dilantik ini
mengatakan, era sekarang ini kan dunianya sudah era kreatif. Saya yakin para
ibu-ibu ini bisa maju. Teman-teman ini (anggota PDRI Kaltim-red) ada yang sudah
berkreasi di usaha catering, di usaha golf, usaha bowling. Ini harus kita
tingkatkan, paparnya.
Tentu
saja kita meningkatkan SDM, juga turun ke masyarakat untuk bahu-membahu dengan
masyarakat. Saat ini banyak pengangguran karena harga batubara jatuh, harga
minyak jatuh sehingga terjadi PHK. Nah, kaum perempuan juga harus bisa
menyikapi hal ini karena harga barang-barang yang masih tinggi, maka kaum
perempuan bisa kencangkan ikat pinggang, jangan membeli yang tidak begitu
penting, hidup sederhana. Harus juga menjadi contoh bagi anak-anak dan
keluarganya dalam mengelola keuangan, jelasnya.
(mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketum DPP Perindo Hary
Tanoesoedibjo
Lantik 103 Pengurus DPC
Se-Kaltim
Pesan Internal
Hary Tanoesoedibjo :
“Bekerja Keras, Berbuat Maksimal.
Batubara kualitas rendah
di Kaltim manfaatkan menjadi bahan pembangkit listrik”
Majalah Borneo – Percaturan politik di Kaltim pada pemilihan DPR-RI/DPRD bahkan Pemilu Presiden tiga tahun lebih mendatang, akan semakin ramai dengan hadirnya sebuah
partai baru bernama Partai Perindo.
di Kaltim manfaatkan menjadi bahan pembangkit listrik”
Usai Pelantikan 103 Orang Pengurus DPC Se-Kaltim - Ketum DPP PERINDO Hary Tanoesoedibjo Foto Bersama Dengan Kader Perindo Kalimantan Timur Di Ballroom Hotel Grand Djokro Kota Balikpapan |
Pasalnya, kepengurusan Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) Kab/Kota se-Kaltim Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini
telah dilantik, Kamis 18 Februari 2016 di Hotel Grand Djokro Balikpapan.
Dalam acara pelantikan 103
orang unsur pengurus dari 10 DPC daerah pemilihan (Dapil) se-Kaltim, acara
tersebut sekaligus menjadi temu kader se-Kaltim, dan baju seragam merah-putih
Perindo mewarnai ruangan Balroom Grand Djokro Hotel.
Pengukuhan seluruh Ketua
DPC se-Kaltim ini, dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP Perindo Hary
Tanoesoedibjo ydidampingi oleh Ketua DPW Kaltim Hamdani HB,SH dan unsur
pengurus lainnya.
Ketum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo Saat Diwawancarai Wartawan |
Prosesi pelantikan
seratus tiga orang unsur pengurus DPC se-Kaltim ini, yang diawali sambutan Ketua DPW Kaltim Hamdani HB,SH, selanjutnya Pidato Politik Ketua Umum DPP Perindo
disampaikan langsung oleh Hary Tanoesoedibjo. Selanjutnya, pemanggilan pengurus
DPC yang akan dilantik, pembacaan Ikrar Perindo, pelantikan seluruh pengurus
DPC dan ditandai dengan penyerahan Pataka kepada salah satu perwakilan ketua
DPC se-Kaltim.
Ucapan selamat kepada
seluruh pengurus DPC se-Kaltim tak luput disampaikan Ketum DPP sambil menyalami
seluruh pengurus yang baru dilantik, serta sesi foto bersama mengakhiri prosesi
pengukuhan kepengurusan DPC se-Kaltim ini.
Usai melantik 103 orang
pengurus DPC se-Kaltim, Hary Tanoesoedibjo, langsung beranjak dari ruangan
Ballroom Hotel hendak kembali ke Jakarta.
Saat beranjak keluar dari Hotel, di ruang Lobby Grand Djokro Hotel dicegat para
wartawan untuk diwawancarai.
Hary Tanoesoedibjo selaku
Ketua Umum DPP Perindo, sebagai orang nomor satu Partai Perindo ini mengutaraka
salah satu permasalahan yang masih belum tuntas adalah pasokan kebutuhan
listrik masyarakat.
Hary Tanoesoedibjo
mengutarkan sekarang ini harga eksport batu bara lagi jatuh, maka salah satu
langkah agar batubara bermanfaat bagi masyarakat dan terus diproduksi, pemanfaatan batubara terutama kualitas rendah
digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik secara nasional.
Menurut Hary
Tanoesoedibjo, pembangunan pembangkit listrik menggunakan tenaga batubara itu
penempatannya dimana. Karena Kalimantan banyak memproduksi batubara, maka
pembangunan pembangkit listrik yang cukup besar itu sebaiknya ada di
Kalimantan. Tambahnya, tentu pembangunan listrik ini juga didukung atau sejalan
dengan pembangunan infrastruktur, ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur
mendorong ekonomi makro terus dilakukan. Untuk mendorong ekonomi makro ini,
kata Ketum Perindo ini, bagimana mendatangkan investasi makro. Selain itu kita
juga harus mencari kiat-kiat bagaimana mengembangkan terkait dengan
perekonomian masyarakat bawah, seperti pertanian, papar Tanoesoedibjo.
Ditanya tentang potensi
Kaltim, untuk menyikapinya Hary Tanoesoedibjo mengatakan, di Kaltim pembangkit
listrik sudah dibangun, namun pembangkit listrik yang bagaimana, katanya seraya
bertanya.
Pembangkit listrik di
Kaltim mestinya menggunakan batubara karena batubara di Kaltim yang kualitasnya
diluar ekspor cukup banyak yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik Kaltim.
Kaltim harus didorong investasi makro dengan menghadirkan
investor-investor luar berskala makro. Pembangunan insfrastruktur jalan, harus terus dilakukan sehingga untuk mengembangkan
komoditas-komoditas pertanian dan perkebunan yang ada di daerah Kaltim bisa
berjalan dengan baik, paparnya.
Program Perekonomian Rakyat Di DPC Perindo Balikpapan
Ketua DPC Perindo Kota Balikpapan Donny Stevanus Rempas ketika dimintai pendapatnya oleh wartawan mengatakan, saat ini kami fokus
kepada Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), kita akan menggerakkan warung
sejahtera di tiap Kelurahan. Untuk pemberdayaan ini, tambah Ketua DPC Balikpapan
ini, kita akan menggerakkan dan
meberdayakan seluruh anggota Perindo, dan menggunakan perbankan kita.
Ketua DPC Balikpapan Donny Stevanus Rempas Saat Dimintai Pendapat Oleh Para Wartawan Tentang Program Perindo DPC Kota Balikpapan Ke Depan |
Selanjutnya lanjut Donny Stevanus Rempas, para
pedagang kaki lima (k5) akan berdayakan permodalan dari kita. Ditanya bagaimana
bentuk pemberdayakan pedagang k5, Donny Stevanus Rempas selaku Ketua DPC Balikpapan
ini mengutarakan, pedagang k5 kami sudah
buat konsepnya, seperti menyediakan rombong-rombong pedagang bakso, dan lainnya
untuk fasilitas berdagang mereka.
Lebih jau Donny menjawab
pertanyaan wartawan mengatakan, selain membantu permodalan usaha atas kerjasama
dengan perbankan, juga Perindo Balikpapan dan Kaltim secara umum akan melakukan
pelatihan-pelatihan bagi masyarakat.
Salah satu yang menjadi
kunci berhasil atau tidaknya program-program Perindo ini, sebagaimana
ditekankan oleh Bapak Ketua Umum DPP yaitu kerja keras seluruh anggota atau dengan kata lain berbuat
yang maksimal, tandas Donny mengulangi
pernyataan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Donny menekankan, dengan memberdayakan masyarakat ekonomi kecil, maka harapan Perindo ke depan adalah untuk Indonesia sejahtera, itu harapan kita, jelas Ketua DPC Balikapapan ini mengakhiri wawancara dengan para awak media. (mangadar)
Donny menekankan, dengan memberdayakan masyarakat ekonomi kecil, maka harapan Perindo ke depan adalah untuk Indonesia sejahtera, itu harapan kita, jelas Ketua DPC Balikapapan ini mengakhiri wawancara dengan para awak media. (mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbagai Usulan Disampaikan
Anggota
Dalam Workshop DPRD Prov Kaltim
Pemateri / Nara Sumber Saat MenampungBerbagai Usulan dan Pertanyaan Anggota DPRDPada Kegiatan Workshop DPRD Provinsi Kaltim |
Majalah
Borneo-Balikpapan
(12/12) - DPRD Provinsi Kalimantan Timur, adakan workshop terkait dengan
penyusunan anggaran pemerintahan daerah provinsi Kaltim. Penyususnan anggaran dimaksudkan agar dapat menyentuh
bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendatangkan kesejahteraan, sebagaimana
disesuaikan dengan tema workshop “Kebijakan Penyusunan Anggaran Berbasis Keadilan
Untuk Semua”
Menurut
kordinator penyelenggara workshop DPRD Provinsi Kaltim Erna Susanti,SH,MH
mengutarakan, berlangsungnya kegiatan workshop ada 2 (dua) orang nara sumber
yang dihadirkan oleh panitia, yakni
DR.Moehdar berasal dari akademisi fakultas hukum Universitas Mulawarman
Samarinda, dan DR.Hendriawan, M.Si dari Direktorat Jenderal Keuangan Daerah,
katanya.
Kemudian,
Erna Susanti juga mengutarakan, peserta yang hadir dalam workshop yakni anggota
DPRD Provinsi Kaltim sebanyak 54 orang beserta staf sekretariat DPRD sebagai
peserta pendamping sejumlah 15 orang plus satu orang moderator acara workshop,
ungkapnya.
Dalam
workshop ini, pemateri membuat kesimpulan menjadi arah dari pembicaraan dalam
sesi penyampaian masukan oleh anggota dewan. Kesimpulan itu disebutkan bahwa kriteria
normatif sebagai pijakan dan pertanggungjawaban anggaran, sementara jangkauan
kepentingan kolektif harus mulai ada saat pelaksanaan penganggaran. Perlu
penguji kesahihan anggaran terletak pada kemampuan anggaran menghadirkan
pengaruh kesejahteraan bagi masyarakat.
Ir.Muhammad Adam (batik tengah pegang mig) Saat Sampaikan Berbagai Kondisi dan Usulan serta Pertanyaan Kepada Pemateri Dalam Workshop |
Kemudian
saat masuk pada sesi diskusi, Ir.Muhammad Adam anggota DPRD Provinsi Kaltim fraksi
Hanura ini mengutarakan, agar aspirasi
daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD dapat terwakili dalam anggaran. Ia juga
mengusulkan pelaksanaan reses anggota DPRD sebaiknya dimulai pada awal Januari,
berikutnya awal Mei dan September. Jika memang benar-benar mau berjuang
mewakili dapil kita masing-msing berdasarkan aspirasi, pintanya.
Tambah wakil Ketua I DPD Hanura ini,
kita sebenarnya “malu kepada rakyat dapil kita”, dimana saat “ada usulan
aspirasi rakyat dari dapil kita ketika tidak terealisasi”, lalu rakyat dapil
kita kemudian menanyakan “bapak tidak perjuangkan usulan kita?”, lalu kita (anggota DPRD) menjawabnya “kami
sebenarnya tidak punya ruang (power-red) untuk itu. Jawaban ini sebenarnya malu
kita sampaikan kepad rakyat, ini yang pertama, tandasnya.
Yang
kedua,
kami perlu sampaikan kepada bapak DR.Moehdar
tambah anggota DPRD Prov Kaltim ini, bahwa usulan dan penyusunan
anggaran di eksekutif itu adalah power full. Yang dimaksud power full menurut
Muhammad Adam bahwa konsep atau draf APBD tersebut disusun pada dasarnya sudah
fina atas rekomendasi sekda, termasuk SKPD saat disampaikan ke badan hampir sudah final, tandasnya.
Kemudian
ketiga,
kata Adam, ini menjadi otokritik bagi
DPRD bahwa kita tidak diberi kesempatan untuk merubah pola. Dan ketika anggota
ada usulan agar merobah pola dengan cara melakukan pola membantah,
ternyata pola membantah itu tidak jalan, paparnya.
Salah
satu yang menjadi penyakit bagi kita selama ini, tambah Adam, dan ini menjadi
persoalan, ini menjadi masukan bagi kita semua, dimana hampir seluruh keputusan
rapat anggota tersebut didominasi oleh keputusan pimpinan rapat, kata Adam. Ini yang keliru
menurut saya, sebut Adam lagi, karena ini mereduksi hak-hak anggota, tandasnya.
Kemudian
ketika terjadi ada sisa anggaran, ada usulan dibawa pada rapat pimpinan katanya
99 persen by fine, ternyata sesudah
jalan, ada satu syarat misalnya ada beberapa kegiatan yang harus dirobah, badan
musyawarah (banmus) kembali lagi dibawa
pada rapat pimpinan. Dengan demikian, ternyata jauh lebih berkuasa rapat
pimpinan itu dari rapat komisi atau rapat-rapat yang lain, ungkap Adam.
Lanjutnya, untuk itu ke depan mudah-mudahan kita semua memiliki bukti keinginan
untuk merubah pola itu, ajak Adam.
Kemudian,
ada salah satu contoh sebut Adam, terjadi gonjang-ganjing badan anggaran di DPR-RI.
Termasuk juga ketika mereka mau membangun gedung DPRR-RI yang disebut-sebut
cukup megah. Ada kebijakan badan anggaran bahwa pos pembahasan anggaran APBN itu
tidak diperkenankan sampai satuan tiga. Tetapi
sebaliknya kita di DPRD PRov Kaltim justru menentukan bahwa anggaran itu
minimal sampai satuan tiga, kata Adam.
Menjadi
pertanyaan, kata Adam, menurut
perspektik hukum apakah potensi untuk mengirit anggaran itu terjadi jika
anggaran ditentukan pada satuan dua atau satuan tiga. Demikian juga dalam perspektik
hukum, lebih mudah mensindikasi pelanggaran hukumnya kalau kita menentukan
anggaran sampai satuan dua atau satuan tiga, tanya Adam. (mangadar)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mahyudin Wakil Ketua MPR-RI
Sosialisasikankan Pancasilan dan UUD 1945
Kepada Warga Kaltim
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyar (MPR)-RI H.Mahyudin,SE berasal
dari Kaltim persisnya putra daerah Sangatta Kab Kutai Timur, Jumat,11/09/15
melakukan Sosialisasi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 di Kota
Balikpapan.
Sosialisasi Dasar Negara-RI ini dilaksanakan anggota MPR-RI ini,
khususnya bagi lapisan masyarakat dari kalangan ibu-ibu yang terhimpun dalam
wadah paguyuban Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) dari beberapa daerah
kabupaten seperti Kubar, Kukar, Kutim dan Kota Balikpapan, dan beberapa orang
perwakilan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Migas Kota Balikpapan ikut
hadair dalam sosialisasi tersebut.
Sosialisasi
yang dilakukan oleh Mahyudin bertempat dilapangan parkir rumah jabatan Ketua
DPRD Kota Balikpapan, menurut Mahyudin, ini bagian dari tambahan kegiatan reses
dirinya selaku anggota MPR-RI, sekaligus ingin silaturahimdan bertatap muka
kepada anggota paguyuban IWSS bersatu, yang selama ini mendukung dirinya,
ungkap Mahyudin.
Mahyudin
berasal dari partai Golkar ini, saat ini menjabat Wakil Ketua MPR-RI,
pertama-tama lebih dulu menjelaskan sekilas tentang keberadaan dan kekuasaan
politik yang dimiliki oleh MPR sesudah reformasi dan MPR sebelum reformasi.
Mahyudin menyinggung kalau dulu anggota MPR-RI adalah lembaga tertinggi negara,
setelah reformasi MPR-RI adalah lembaga negara yang memiliki kewenangan
tertinggi di negara.
Lebih jauh
Mahyudin menjelaskan, MPR yang dulu berbeda dengan MPR sekarang. Dahulu sebelum
reformasi, anggota MPR-RI berasal dari anggota DPR-RI ditambah utusan daerah
dan utusan golongan. Setelah reformasi, anggota MPR berasal dari gabungan
DPR-RI dan DPD-RI. Demikian, maka saat ini setiap anggota DPR-RI adalah anggota
MPR-RI, setiap anggota DPD-RI adalah anggota MPR-RI, yang mana angotanya
sebanyak 692 orang, jelasnya.
Mahyudin
mengutarakan, dirinya duduk di lembaga negara MPR-RI, berarti menjadi
negarawan yang berfikir bagaimana menjaga bangsa dan negara, bagaimana berfikir
untuk mengembangkan dan membangun negara. MPR kata Mahyudin ibarat
tumbuhan/pohon, pohonnya tinggi tetapi buahnya sedikit. Menjadi anggota MPR-RI
uangnya sedikit, tetapi untungnya menjadi anggota MPR diberikan fasilitas oleh
negara, kemana-mana dihormati. Oleh sebab itu menjadi anggota MPR harus
negarawan. Secara pribadi saya sebagai anggota MPR-RI, jauh dari mencari uang
atau jauh dari bermain proyek. Saat ini, saya mencurahkan tenaga dan pikiran
untuk mengabdi kepada bangsa dan negara ini, akunya.
Ia juga
menyinggung, memilih menjadi pejabat negara, jangan berfikir mencari uang atau
menjadi orang kaya. Tetapi jadi pejabat negara berarti untuk memperbaiki nasib
rakyat. Pejabat negara di daerah berarti membangun daerah agar tidak terjadi
kesenjangan ekonomi rakyat sehingga dapat mengurangi kejahatan.
Tambahnya,
saat ini, kejahatan itu semakin banyak jenisnya seperti terjadinya begal motor
yang marak terjadi. Kejahatan ini, juga bisa terjadi akibat terjadinya
kesenjangan ekonomi rakyat. Dimana yang kaya semakin kaya, yang miskin terus
miskin, singgung Mahyudin.
Lebih jauh
Mahyudin menekankan, menjadi pejabat negara, mereka mestinya berfikir untuk
mensejahterakan rakyat, memajukan bangsa ini, tidak berfikir menjadi orang
kaya, papar Mahyudin seiring dengan momentum pelaksanaan Pilkada serentak di
seluruh wilayah Indonesia saat ini.
Kemudian,
Mahyudin juga memaparkan bahwa tugas dan kewenangan MPR-RI ada 4 (empat)
yaitu: Melakukan Amandeman UUD 1945, Melantik Presiden/Wakil Presiden,
Memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dan Mengangkat Presiden/Wakil Presiden
jika suatu saat Presiden/Wakil Presiden berhalangan tetap, jelas Mahyudin.
Kemudian MPR-RI juga memiliki tugas dan kewajiban yaitu
mensosialisasikan 4 (tempat) pilar tugas dan kewenangan MPR. Kenapa hal
ini harus disosialisasikan, kata Mahyudin seraya bertanya ?
Dahulu di negara kita ini ada berbagai macam kerajaan, kemudian kerajaan
itu runtuh bukan karena invasi (tekanan) oleh karena dijajah. Kerajaan-kerajaan
kita dulu dijajah dengan cara mengadudomba antara kerajaan satu dengan kerajaan
lainnya, sehingga raja-raja berperang. Setelah kerajaan lemah, maka penjajahpun
masuk menguasai kerajaan, dan akhirnya runtuh dapat dikuasi oleh penjajah, ulas
Mahyudin.
Kemudian
bangsa kita dulu dijajah dan berperang dengan kekuatan senjata. Saat ini
penjajahan yang kita hadapi adalah penjajahan asimetris, yaitu penjajahan
terhadap ideologi, penjajahan terhadap ekonomi kapitalis, perang dengan
propaganda, dijajah terhadap paham-paham yang bisa memecah-belah bangsa
Indonesia, papar Mahyudin.
Kalau melihat kembali pada sejarah Kemerdekaan Indonesia ini, negara
Indonesia tidak ada yang bisa menjamin Kemerdekaan ini, sekarang sudah
berlangsung selama 70 tahun, kemudian Kemerdekaan Republik Indonesia tidak ada
yang bisa menjamin berlangsung terus selama-lamanya. Jika melihat negara lain,
seperti negara Unisoviet yang begitu besar dan kuat, kemudian bisa pecah
menjadi dua negara yang bernama Rusia dan Yugoslavia.
Oleh sebab
itu, satu-satunya modal kita agar tidak dijajah, negara kita ini tidak
terpecah-belah yaitu hanya jika bangsa Indonesia ini bersatu, satu pandangan
ideologi Pancasila, memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, mempertahankan
dan memelihara kerukunan nasional, satu pandangan mempertahankan negara
kesatuan Republik Indonesia ini, tandas Mahyudin.
Lanjut
Mahyudin, tugas dan kewajiban MPR yang kedua yaitu mengkaji Ketatanegaraan
Republik Indonesia. Saat ini kita telah membentuk dan miliki lembaga kajian
ketatanegaraan, yang anggotanya berasal dari fraktisi-fraktisi yang ada di
negara kita ini, kata Mahyudin.
emudian
Mahyudin juga mengulas mengenai pasar bebas yang akan diberlakukan pada negara
Indonesia merupakan konsep ekonomi kapitalis. Dimana pemberlakuan keringanan
pajak diberikan bagi orang yang memiliki modal besar, sementara yang
miskin dipajak lebih besar, sehingga yang akan terjadi dimana yang kaya semakin
kaya, dan yang miskin tetap miskin.
Konsep
ekonomi yang cocok bagi bangsa Indonesia ini, tambah Mahyudin adalah ekonomi
Pancasila. Prinsip ekonomi Pancasila yang menjembatani antara orang miskin
dengan orang kaya. Ekonomi kapitalis itu tidak cocok bagi bangsa kita ini
karena tidak untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, ekonomi
kapitalis harus kita tolak, tandas Mahyudin.
Berbagai
hal diulas oleh Mahyudin dalam sosialisasi tersebut, ulasan mengenai dampak
ekonomi Indonesia akibat pengaruh kebijakan ekonomi negara luar sehingga
perekonomian Indonesia semakin lemah. Yang mana dulu Indonesia bisa swasembada
pangan, tetapi oleh pengaruh kebijakan luar sehingga bahan pangan kita harus
impor. Semua kita impor termasuk kendaraan roda dua dan empat. Apakah negara
kita saat ini belum bisa bikin motor (roda dua) harus terus kita impor.
Masyarakat kita juga berfikir konsumtif, yang belanjanya juga barang impor.
Dengan demikian ada yang salah
dengan bangsa dan negara kita ini, ujar Mahyudin. Termasuk diulas oleh
Mahyudin, mengenai usulan oleh beberapa lapisan masyarakat mengenai
pemberlakuan kembali pendidikan moral bagi generasi muda sejak dini seperti
pemberlakuan P4 maupun GBHN. Memang, kalau kita lihat generasi muda saat ini
moralnya semakin merosot. Kita khawatir, jika generasi muda yang sekarang ini
yang kurang berpendidikan moral menjadi pemimpin nantinya, mau kemana negara
ini, ujar Mahyudin. (Mangadar)