P3EK KLHK Adakan Rapat Pembahasan Penyusunan Daya
Dukung
Jasa Ekosistem Rekreasi dan Ekowisata Teluk Balikpapan
Majalah Borneo – Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion
Kalimantan (P3EK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kantor
Kalimantan di Balikpapan, lakukan rapat pembahasan penyusunan daya dukung jasa
ekositem rekreasi dan ekowisata teluk Balikpapan.
Karnila
selaku nara sumber mengutarakan, beberapa potensi atraksi alam yang dimiliki
oleh Teluk Balikpapan yang bisa diperkenalkan dan dikelola-kembangkan, sehingga
memiliki daya tarik tertentu menjadi tempat wisata alam. Salah satunya adalah
Balikpapan Bay. Menurutnya, Balikpapan Bay ini layak menjadi destinasi
eko-tourism karena terdapat lumba-lumba bisa hilir mudik disana dan terdapatnya
binatang-binatang lainnya.
Potensi-potensi
lainnya yang dimiliki alam teluk Balikpapan, menurut Karnila dari profesional Sekolah
Tinggi Minyak dan Gas (STT Migas) ini mengatakan, diantaranya beberapa pohon yang disukai hewan
kunang-kunang (Christmas fireflies). Dimana pada saat malam hari, nampak
menyala seperti pohon natal.
Selain
itu terdapatnya pulau kecil tak berpenghuni di Sungai Berengah yang dipenuhi hewan
bintang laut berwarna-warni, serta pulau gusung yakni pulau hamparan pasir,
dimana di saat pasang air laut akan tenggelam secara pelahan-lahan.
Selanjutnya,
terdapatnya pemandangan mangrove sepanjang teluk Balikpapan, dan latar sunset
langit tampak kemerahan disertai dengan banyaknya burung-burung laut seperti
elang gondol, bangau tongtong yang terbang dilangit Teluk Balikpapan dan
beberapa jenis raja udang. Pemandangan ini bisa kita nikmati biasanya kampak
ketika kita dalam perjalanan pulang melihat Bekantan di Sungai Somber saat perjalanan pulang menuju pelabuhan
Kampung Baru. Bekantan bisa kita lihat dengan salah
satu aktifitas jenis kera si hidung panjang ini berenang
untuk mnyeberang melintasi cabang-cabang sungai dari mangrove satu ke mangrove
lainnya, disertai percikan gemercik air dari exitemenya.
Bekantan Kalimantan |
Selain
itu, masih menurut Karnila jika dilihat
dari sisi legenda asal usul Kota Balikpapan, salah satunya legenda ditemukannya
seorang putri dibalik selembar papan. Konon penemuannya di daerah yang sekarang
disebut jenebora, disebut Karnila bisa dikembangkan sebagai “Princes Ballet
Dance”. Termasuk beberapa legenda lainnya yang hikayatnya berasala dari teluk
Balikpapan, paparnya.
Tambahnya
Karnila lagi, juga budaya kehidupan nelayan Balikpapan yang masih berlaku budaya
tradisional (desa nelayan) dengan kearifan lokanya yakni kehlian nelayan
menyelam secara tradisional yang digunakan turun temurun dari generasi ke generasi, dan kearifan lokal
lainnya, yang semuanya bisa dijual untuk mendatangkan tourism / wisatawan
daerah.
Tak
kalah pentingnya yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik parawisata
yaitu wisata kuliner dengan “deliver
fresh fish from the bay to your plate” from mangrove fruits”
Kemudian
potensi sejarah Kota Balikpapan semasa
Perang Dunia II terdapat peninggalan meriam Belanda di Tanjung Batu, landasan
pesawat di pantai Lango, Sumur Jepang di area sekitar Jenebora. Dilihat dari
waktu, sumur ini sudah sangat tua namun airnya masih sangat jernih yang masih
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar (berpotensi menjadi handycraft work
atau souvenir), ungkapnya.
Disamping
itu, Karnila memaparkan beberapa obyek wisata pendukung dari wisata alam. (mangadar)