TIM
SATGAS SABER PUNGLI KALTIM-KALTARA
TELAH
14 KALI LAKUKAN OTT
MAJALAH BORNEO Online – Rapat kerja evaluasi Satuan
Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas
Saber Pungli) Prov Kaltim-Kaltara diselenggarakan,
Rabu (12-13/04) di Hotel Djokro Kota Balikpapan.
Menurut
AKBP Prasojo W selaku Sekretaris Tim Satgas Saber Pungli yang juga tergabung
dalam panitia Rapat Evaluasi dan Program Giat Saber Pungli, mengutarakan, rapat
kerja Saber Pungli dilaksanakan, pertama untuk mengevaluasi hasil kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan satgas saber pungli pada bulan Nopember 2016
sampai Maret 2017, ungkapnya.
Pembentukan Tim Satgas Saber Pungli
Kaltim-Kaltara ini diinformasikan oleh Prasojo berdasarkan Surat Kepututan
Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 356/K.585/2016 dan Surat Keputusan Gubernur
Kalimantan Utara Nomor : 188.44/K.601/2016
sebagai pengejawantahan dari Kepres No.87 tahun 2016.
Dengan
evaluasi kinerja satgas menurutnya akan diketahui sejauh mana hasil kerja saber
pungli serta hambatan-hambatan dan kendala apa saja yang dihadapi
Ketika
ditanyakan Majalah Borneo Online, hasil evaluasi sementara sejauh mana pelaksanaan
OTT saat ini ? Prasojo mengutarakan, “hasilnya sudah ada 14 kali OTT di
Kaltim-Kaltara, termasuk terakhir ini OTT di peti kemas pelabuhan Palaran milik
Pemprov Kaltim”, paparnya.
Salah satu
hasil kinerja Saber Pungli Kaltim yang cukup mengagetkan masyarakat Kaltim
yaitu terungkapnya pungutan liar melibatkan birokrasi pemerintah daerah yang
melibatkan pihak swasta ini adalah pungutan liar di pelabuhan peti kemas
palaran.
Prasojo
lebih jauh mengatakan, OTT di Pelabuhan
Peti Kemas Palaran itu hasil giat tim Saber Pungli Kaltim. Saat OTT Peti Kemas Palaran Tim Satgas dibantu dari
Mabes Polri. Kemudian, penanganannya langsung dibawa ke Mabes Polri jelasnya.
Prasojo
lebih jauh menyampaikan, instansi yang tergabung dalam Tim Saber Pungli ini
yakni beberapa instansi/lembaga yang ada di Kaltim dan Kaltara.
Instansi/lembaga tersebut yakni Polda Kaltim termasuk didalamnya dari unsur
Polres, Kodam VI Mulawarman termasuk Lantamal
Tarakan dan Lantamal Balikpapan, Lanud Tarakan, Lanud Balikpapan, Kejaksaan,
Pemprov Kaltim, Pemprov Kaltara, terang Prasojo.
Prasojo
juga mengutarakan, Tim Satgas Saber Pungli ini terdiri dari empat Kelompok Kerja (Pokja) yakni satu pokja intelijen bertugas melakukan
penyelidikan terhadap potensi-potensi terjadinya pungutan liar, pokja pencegahan bertugas lakukan sosialisasi,
penyuluhan dan himbauan untuk mencegah terjadi pungli, pokja penindakan, dan pokja institusi. (Tim)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Badan SAR Bentuk Forum Koordinasi Menghadapi Bencana
MAJALAH BORNEO
Online – BASARNAS bekerjasama dengan SAR
Kota Balikpapan selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Potensi Pencarian dan Pertolongan.
Rakor yang diselenggarakan
untuk sinergi pembentukan forum koordinasi beberapa unsur institusi selain BPP
Pusat SAR Balikpapan TNI-AL TNI-AU Brimob Dishub Organisasi Mandiri untuk
melaksanakan pencarian dan pertolongan saat terjadi kecelakaan bencana dan
kondisi membahayakan manusia.
Foto Saat Pembukaan Rapat Koordinasi Pembentukan Forum Koordinasi Pencaruian dan Pertolongan |
Deputi Bidang
Potensi SAR Basarnas Pusat, Marsekal Muda TNI Dody Trisunu yang membacakan
sambutan Kepala Basarnas mengatakan, pembentukan forum koordinasi ini untuk
mengintegrasikan potensi SAR dalam menghadapi kedaruratan di wilayah kerja
kantor SAR Balikpapan, ujarnya.
Lanjutnya,
“Kita menyamakan persepsi dalam operasi SAR sehingga perlu dibentuk wadah
koordinasi berbagai stakeholder dan potensi SAR. Forum ini kita harapkan mampu
meningkatkan kapabilitas dan kompetensi personel SAR," kata Dody.
Menurutnya,
pencarian dan pertolongan secara undang-undang ada di SAR, namun itu mustahil
dilakukan tanpa sinergi dan koordinasi potensi SAR yang ada. Sehingga setiap
kali dilaksanakan operasi selalu disebut Tim SAR Gabungan, tandasnya.
Lebih jauh
diutarakan, ada 4 pilar komponen SAR yakni Basarnas, TNI-POLRI, Pemda dan
Potensi SAR. Empat pilar ini kita sampaikan dalam operasi SAR, perlu forum
koordinasi dan terus dilanjutkan dengan rapat berkala terkait bencana,
kecelakaan dan kedaruratan lainnya," lanjut Dody.
Dirinya juga
berpesan agar budaya safety terus disosialisasikan kepada masyarakat sehingga
memiliki mindset dan memahami langkah yang dilakukan ketika terjadi musibah.
Terlebih Provinsi Kaltim memiliki potensi kecelakaan di perairan.
Dari pihak
panitia, diketahui beberapa out-put yang akan dihasilkan dalam rakor ini yakni menampung masukan/ ide dan gagasan
terkait dengan keselamatan pembentukan sebuah forum khusus diskusi diruang
kantntor SAR mengakomodir potensi community SAR Concept serta adanya wacana
pembentukan komunitas wartawan SAR. (dar)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Direktur SDM Haleyora Powerindo Albert P Saat Diwawancarai Media Disela-sela Pelaksanaan Training Karyawan Selama Tiga Hari Di Fave Hotel Balikpapan |
PT.Haleyora
Powerindo selaku anak perusahaan BUMN bernama PT. Perusahaan Listrik Negara
(Persero), sejak tahun 2006 lalu manajemen Haleyora Powerindo secara nasional
telah mempekerjakan 20.000 lebih para karyawannya dibeberapa kantor PLN selama
ini.
Untuk
mempertajam serta meningkatkan skill, performance dan disiplin para
karyawan, manajemen Haleyora Powerindo
lakukan pelatihan TESLA, khususnya bagi tenaga outsourching yang ditempatkan
pada bagian administrasi teknik, administrasi umum, security dan cleaning
service di kantor Unit Induk Proyek (UIP)
PLN Cabang Kalimantan Timur.
Supriyanto Manager Cabang Kaltim PT.Haleyora Powerindo (kanan) Saat Dampingi Direktur SDM Albert P (kiri) Ketika Diwawancarai Media Di Hotel Fave Aston Group Kota Balikpapan |
Albert Prajartoro
selaku Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Haleyora Powerindo saat
dikonfirmasi media Majalah Bornero Online di Fave Hotel Balikpapan di sela-sela
berlangsungnya pelatihan/training, mengatakan, “sesuai dengan Road Map Perusahaan kami, sebagai
perusahaan yang berafiliasi dengan PT.PLN (Persero), tahun 2017 ini masuk tahapan
tahun kedua untuk peningkatan pelayanan, peningkatan performance dan
peningkatan kinerja perusahaan kami”, tandas Albert.
Lanjut Albert, “karena
bisnis perusahaan kami adalah man
power (penyedia tenaga kerja) baik
untuk kantor PLN maupun diluar PLN maka pelatihan karyawan itu menjadi hal yang
utama. Kami memiliki diklat yang sistematis dan berjenjang yang dinamakan STALA dan TESLA”, papar Albert.
Lebih jauh
Direktur SDM ini memaparkan, “saat ini kami sedang mengadakan pelatihan
TESLA-satu bagi karyawan kami. TESLA
itu merupakan singkatan yaitu Teori, Sikap dan Lapangan. Pelatihan saat ini diikuti 59 orang karyawan
dari tenaga adminisrasi teknik, administrasi umum, security dan cleaning
service”, sebut Albert.
Direktur SDM
yang didampingi Supriyanto selaku Manager Cabang Haleyora Powerindo Kaltim
menambahkan, pelatihan ini kami lakukan selama 3 (tiga) hari yakni mulai hari
Jum’at (10/03) kemarin. Pada hari pertama kemarin, lanjut Albert, pelatihan kami fokus terhadap kedisplinan
dengan akselerasi dengan institusi pihak luar selaku pembina/pelatih. Sedangkan
pada dua hari ini, secara khusus kami memberikan pemahaman budaya perusahaan,
papar direktur.
Setelah
pelatihan ini, lanjutnya, kami harapkan terjadi perubahan sikap karyawan dari
kurang disiplin misalnya menjadi disiplin, perubahan menjadi kebiasaan bersih
dari sebelumnya kurang bersih, sebut Albert mencontohkan.
Lebih dalam lagi
Direktur SDM Haleyora Powerindo ini mengatakan, kami telah mencetuskan budaya
perusahaan kami yaitu HePI. HePI itu Hebat/Kerja Hebat, Peduli dan Integritas,
sebut Albert.
Para Karyawan Haleyora Powerindo Saat Mengikuti Training TESLA Ke-2 Di Fave Hotel Aston Group Kota Balikpapan |
Menurut Albert
seraya berharap, pelatihan yang dilakukan oleh Haleyora Powerindo kepada setiap
karyawan, bagi setiap karyawan yang telah mendapatkan training maka setiap
karyawan dapat saling share (sharing) kepada karyawan lainnya sehingga budaya
perusahaan itu bisa lebih cepat dipahami dan diimplementasikan oleh setiap
karyawan dan lingkungan perusahaan.
Dan satu hal
yang sangat penting yang terungkap dari Direktur SDM ini saat menerima media,
yakni yang menjadi Moto perusahaan adalah karyawan Haleyora Powerindo diharapkan
dapat menjadi teladan, paling tidak teladan bagi lingkungan keluarganya, ungkap
Direktur SDM ini. (dar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DPRD MOJOKERTO STUDI BANDING
PELAYANAN PERIZINAN DI KOTA BALIKPAPAN
MAJALAH
BORNEO Online – “Terkait dengan perizinan cantik di Kota Balikpapan
!” Demikian kalimat pertama diucapkan
Deni Novianto salah satu anggota
rombongan DPRD Kota Mojokerto Provinsi Jawa Timur ketika dikonfirmasi Majalah
Borneo Online usai bertemu dengan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Balikpapan, Selasa (07/03/17).
Ketika ditanyakan oleh Majalah Borneo Online “Apa yang
cantik di BPMP2T Kota Balikpapan menurut Bapak ?” Deni Novianto menjawab, “makanya kita lihat,
tadi sudah dijelaskan oleh Bapak Elvin Junaidi seperti terkait dengan konsep,
terkait dengan perizinan di Kota Balikpapan itu memang cantik”.
Cendramata DPRD Kota Mojokerto Diterima Oleh Elvin Junaidi Saat Kunjungan Studi Banding Di BPMP2T Kota Balikpapan |
Ditanya tentang seputar perbedaan menonjol antara
pemberian pelayanan perizinan di Kota Mojokerto dengan pelayanan perizinan di Kota
Balikpapan saat ini, Deni Novianto yang juga selaku Ketua Badan Legislasi DPRD
Kota Mojokerto ini mengatakan “ ada perbedaan mendasar, disini pelayanannya
juga bersih. Kemudian, waktu pelayanan perizinan yang diberikan oleh Kota
Balikpapan waktunya hingga sampai jam sepuluh malam, sementara kami di Mojokerto
waktu pelayanan masih normaif”, sebut Deni Novianto.
Lebih jauh Deni Novianto mengatakan, disini (perizinan
Kota Balikpapan) pelayanan onlinenya sudah lebih banyak sehingga masyarakat yang
mengurus perizinan melalui tatap muka itu bisa lebih sedikit. Semakin banyak
kita tatap muka maka semakin besar biaya yang kita keluarkan selanjutnya
semakin sedikit pelayanan tatap muka maka semakin sedikit biaya yang kita
keluarkan, tandas Deni Novianto memberi gambaran bahwa pelayanan perizinan yang
dibuka secara online bertujuan mempermudah investor mengurus perizinan usaha
dan biaya lebih sedikit, dan bersih karena sedikit tatap muka antara investor
dengan pihak BPMP2T dapat berdampak menghindari terjadinya pungutan liar alias
kong kali kong.
Deni Novianto berharap hasil studi banding yang mereka
lakukan ke depan, pelayanan
perizinan Pemerintahan Kota Mojokerto akan
dapat lebih baik diaplikasikan sebagaimana pelayanan perizinan di Kota
Balikpapan. Kita berharap kedua pemerintahan dapat saling berkontribusi yang lebih
baik, ujarnya. (dar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PROYEK LUNAS BURUH
MENDERITA
MAJALAH
BORNEO Online – Rampungnya Proyek Pembangunan Kantor
Camat Balikpapan Utara, ternyata hingga saat ini Selasa 22 November 2016
menyisakan masalah buruh. Bahkan belum selesai bangunan kantor camat ini
dikerjakan, masalah yang menimpa tenaga kerja proyek ini sudah muncul. Sebanyak
25 orang para pekerja bangunan, dan sebanyak 4 orang supplier bahan material
bangunan proyek tersebut belum mendapatkan pembayaran tuntas hasil jerih payah mereka dari PT.
Pilar Persada selaku pelaksana poyek.
Informasi
ini sudah lama mencuat dilaporkan para pekerja dan pemasok material bahan
bangunan ke Dinas PU Balikpapan, namun belum juga ada penyelesaian.
Informasi terbaru yang diterima oleh
Majalah Borneo Online, para pekerja bangunan proyek ini kembali lagi mengadukan
nasib mereka ke Dinas PU agar segera ada bayaran atas tenaga dan hasil keringat
mereka selama ini. Selasa 22 Novemer 2016 mereka bermaksud menemui Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Balikpapan Ir.Tara
Alorante, memohon agar berupaya mengambil solusi untuk pembayaran hak mereka
mengingat Dinas PU selaku pemilik proyek pemerintah tersebut.
Namun
siang itu, Tara Alorante sedang tidak berada di ruang kerjanya karena menurut
stafnya sedang mengikuti rapat di Pemkot Balikpapan. Sekitar pukul 14.15 wita,
dua orang perwakilan pekerja baru bisa menemui kadis yang baru tiba di kantor
usai mengikuti rapat dimaksud.
Dari
hasil pembicaraan singkat perwakilan pekerja dengan kadis, Tara Alorante
memberitahukan untuk pembicaraan lanjutnya disarankan agar menemui Boly selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut. Sementara saat itu, Boly sedang
tidak berada di ruang kerjanya karena
sedang kunjungan meninjau proyek ke lapangan.
Perwakilan
buruh inipun mencoba menelepon Boly. Pada saat itu Boly menginformasikan kepada
para pekerja melalui telepon selulernya,
dirinnya pada pukul 15.30 wita akan
kembali ke kantornya, barulah bisa ditemui. Namun, pada pukul 15.00 wita,
sebagian dari mereka harus pulang makan siang, ada juga pergi karena urusan
lain sehingga tidak sempat lagi menemui Boly
diatas pukul 15.30 wita tersebut.
Para
buruh bangunan ini sejak bulan lalu sengaja bolak-balik menemui Kepala Dinas
dan PPK poyek, karena menurut para pekerja ini, belum dibayarnya upah mereka,
itu menjadi tanggungjawab PPK bersama kepala dinas. Pasalnya, baru 80% hasil
pekerjaan dari kontraktor PT.Pilar Persada, Dinas PU Balikpapan sudah bayarkan
hasil pekerjaan 100% kepada PT.Pilar Persada. Ini menjadi salah satu
permasalahan pokok sehingga Pilar Persada minggat dan tidak bayarkan hak
mereka, cerita para buruh. Namun hal ini dibantah oleh Boly dengan mengatakan ”ngak
mungkin kita bayarkan 100% sebelum proyek selesai, itu tidak benar, bantahnya.
Boly
juga mengutarakan ini sebenarnya masalah dua pihak antara kontraktor dengan
para pekerja. Dari mana kita mau ambil uang untuk bayarkan itu. Kami sudah
memberitahu alamat kontarktor tersebut di Jakarta dan sudah berbicara langsung
via telepon dengan para pekerja tersebut. Itu upaya yang sudah kita lakukan,
ujar Boly.
Selanjutnya,
pekerja bangunan ini mengutarakan kami tau pembayaran lunas 100 persen oleh
Dinas PU saat itu, karena kami sendiri melihatnya, tambah buruh ini. Pembayaran
terakhir untuk melunasi sebesar Rp.7 miliar, sebut salah seorang pekerja. Ini
merupakan kesalahan dari Dinas PU kenapa bayarkan 100% kepada kontraktor
sementara hasil pekerjaan masih 80%, tanya para pekerja. Oleh sebab itulah
PT.Pilar Persada tidak lagi melanjutkan pekerjaan proyek tersebut alias minggat
membawa uang yang menjadi hak para buruh bangunan ini. Karena PT. Pilar Persada
tidak lagi ada di Balikpapan, proyek ini sempat mangkrak karena ditinggal, lalu
dinas PU mencari kontraktor baru untuk penyelesaian proyek yang masih tersisa
20% lagi. Jika demikian yang terjadi, menjadi pertanyaan publik apakah ada
penambahan anggaran untuk penyelesaian proyek ini ?
Dari
total dana proyek pembangunan gedung Kantor Camat Balikpapan Utara ini, masih
tersisa Rp.800 juta lebih hak para buruh bangunan dan para pemasok bahan
material bangunan belum dibayarkan oleh kontraktor alias belum diterima oleh kelompok buruh
bangunan sampai saat ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SELENGGARAKAN
SOSIALISASI P4GN
Sebagian Peserta Bersama Nara Sumber dan Panitia Sosialisasi Foto Bareng |
Sosialisasi P4GN ini
merupakan aksi P4GN oleh ementerian Perhubungan di sektor transportasi bagi
para pegawai kalangan internal instansi dinas perhubungan, serta stakeholder
yang terkait dengan pelayanan transportasi darat laut, udara dan transportasi
kereta api.
Berbagai hal yang
dipaparkan oleh para nara sumber dalam sosialisasi P4GN mulai dari pencegahan,
penyalahgunaan pemberantasan dan peredaran narkoba/psikotropika, standar
prosedur operasional P4GN di sektor transportasi, perlunya pelaksanaan uji/tes
narkotika bagi seluruh aparatur kementerian perhubungan dalam rangka
implementasi instruksi menteri perhubungan nomor 2 tahun 2012 tentang P4GN di
sector transportasi.
Sosialisasi P4GN
kementerian perhubungan dibuka oleh Sulistiana selaku kabag Hukum & SDM mewakili Direktur
Jenderal Perhubungan Laut A Tomy Budiono,MM.
Saat pembukaan, Sulistiana mengutarakan,
terselenggaranya sosialisasi P4GN ini diharapakan dapat meningkatkan peran
serta stakeholder dalam penanganan pencegahan bahaya narkoba/psikotropika,
dapat memperketat pengawasan dan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika/psikotropika pada simpul-simpul transportasi yang rentan terhadap
penyelundupan, serta penegakan hukum yang konsisten yang seuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (dar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berdirinya Pabrik CNI
Di Tangerang Berarti
Effort
Enterpreneurship dan Kepercayaan Publik
Tema
: “MLM Menunjang Social Enterpreneurship”
Penulis : Mangadar Habeahan
MAJALAH BORNEO Online, Balikpapan (10/7/16) - Berdirinya pabrik produk CNI didalam negeri, menjadikan
salah satu value added (nilai tambah) disumbangkan oleh manajemen CNI bersama
SAF hingga jaringan member marketing produk CNI kepada pemerintah Indonesia dan
masyarakat luas.
Keberadaan pabrik CNI, secara tidak langsung mendekatkan
produk CNI lebih cepat dikenal, lebih cepat dijual oleh member kepada masyarakat
luas sehingga menjadikan effort (upaya) CNI meningkatkan pertumbuhan jumlah
masyarakat Indonesia agar berorientasi untuk menjaga kesehatan fisik dengan
cara konsumsi suplemen makanan kesehatan produk CNI serta orientasi menggunakan
produk dalam negeri.
Namun satu hal penting produk dalam negeri, agar masyarakat
Indonesia dari golongan ekonomi menengah kebawah semakin banyak yang minat dan
mencari produk CNI, dari sisi harga harus dijaga sehingga kalangan masyarakat
ekonomi menengah kebawah mampu membeli produk CNI untuk berbagai kebutuhan
golongan masyarakat ini..
Keberadaan PT.SAF selaku pabrik produk CNI ada di dalam
negeri, juga merupakan salah satu nilai tambah (value added) menuju kemandirian
manajemen, karena dapat membangun
eksistensi produk Indonesia sehingga menambah kepercayaan ekuitas produk
Indonesia dan kepercayaan tingkat kemajuan teknologi Indonesia di pasar global pada era perdagangan bebas
mendatang.
Terbukti, produk CNI telah ekspor ke mancanegara Singapura,
Hongkong, India, Brunei, Filipina, Taiwan, Tiongkok, Nigeria dan Thailan
memenuhi konsumer luar negeri, menjadi
bukti bahwa kepercayan publik konsumen di luar negeri terhadap produk Indonesia
yakni produk CNI sudah diakui. Kepercayaan publik ini akan terus merangkak naik
bilamana produk-produk CNI terus bertambah dan pelayanan yang semakin
menyenangkan hati kostumer.
Nilai tambah tersebut, bukan saja dirasakan oleh manajemen
perusahaan CNI dan SAF serta jaringan
member marketing yang membuktikan produk CNI mampu bersaing memenuhi permintaan
pasar luar negeri, juga bagi pemerintah Indonesia yakni kepercayaan pihak asing
bagi pemerintah Indonesia akan bisa semakin besar, dimana pemerintah dianggap memberikan peluang, dukungan dan
pembinaan serta pengawasan bagi perusahaan multi level marketing CNI, secara
tidak langsung CNI turut membangun kepercayaan publik nasional maupun luar
negeri bersama dukungan pemerintah lewat kebijakan-kebijakan yang telah
diberikan kepada perusahaan MLM.
Sudah tentu, dukungan pemerintah bagi usaha bidang enterpreneur
ini harus mendapat perhatian yang cukup dalam hal pemberian kebijakan yang mampu mendorong
manajemen perusahaan MLM untuk mengembangkan produksi, ekspor dan kearah
ketersedian bahan mentah atau bahan baku didalam negeri, sehingga harga produksi dalam negeri di pasar, mampu bersaing harga dengan
produk dari luar negeri.
Keberadan CNI dan
pabrik PT. SAF, juga menjadi nilai tambah dalam sisi lapangan kerja, karena
dapat menyerap tenaga kerja Indonesia semakin besar sehingga ikut membantu
pemerintah untuk membuka lapangan kerja bagi angkatan kerja setiap tahun hingga
berpartisipasi mengurangi pengangguran. Menurunnya jumlah pengangguran, secara tidak langsung CNI dan SAF turut berkontribusi
menurunkan peluang terjadinya permasalahan sosial yang diakibatkan oleh tingkat
pengangguran dan kemiskinan.
Selanjutnya, bertambahnya tenaga kerja yang terserap oleh
manajemen kedua perusahaan disebut diatas, jelas selain bentuk effort manajemen
mengurangi pengangguran, juga effort
menambah pendapatan negara dari Pajak Penghasilan (PPh) atas gaji karyawan CNI
dan SAF, PPN (pajak Pertambahan Nilai) dari penjualan produk CNI, pajak atas
penghasilan bentuk bonus atas prestasi karyawan, penghasilan yang diterima oleh
para ratusan ribu tenaga marketing CNI yang tersebar di seluruh nusantara dan mancanegara yakni dari hasil fee/bonus yang melebihi
skala penghasilan tertentu maupun hadiah
prestasi para member CNI.
Dampak positip yang diperoleh, selain menambah
pendapatan pajak pusat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Daerah
Kota Tangerang, semua hal diatas akan
berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan CNI atau member/sales, juga berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang secara khusus dari hasil Pajak
Pendapatan Daerah (PAD) Kota Tangerang, serta berbagai pajak lain atas berdirinya
perusahan pabrik dan kantor-kantor cabang pemasaran diseluruh Indonesia. (*)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PLN Berbagi Berkah Ramadhan
Bersama Yatim dan Dhuafa
Ustad Menyampaikan Ceramah Di Buka Puasa Bersama PLN |
Untuk wilayah Kalimantan Timur sendiri,
PLN Kaltim-Kaltara (Kaltimra) bekerjasama dengan PLN UIP Kalimantan Bagian
Timur, beserta anak perusahaan yaitu PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB), menghelat
acara dihalaman gedung PLN Kaltimra.
Dalam acara ini, PLN mengundang 306
anak yati dari 10 yayasan / panti asuhan di Balikpapan untuk salaing berbagi
kebahagiaan di bulan berkah nan suci ini.
Pimp Rombongan Panti Asuhan Fardhiyatul Ummah (paling depan) Manggar Kota Balikpapan Bersama Para Yatim Yang Diundang Dalam Buka Puasa Bersama Manajemen PLN |
Total donasi yang diberikan PLN kepada
anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia adalah sedikitnya Rp.3,9 Miliar.
Dana santunan ini merupakan dana Corporate
Social Responsibility (CSR) PLN, anak perusahaan PLN dan sebagian dari
zakat pegawai PLN.
Untuk wilayah Kaltimra, total santunan
yang diberikan adalah senilai Rp.117.450.000,- yang diserahkan secara simbolis
oleh General Manager PLN Kaltimra dan Pemerintah Kota Balikpapan bagi 10
yayasan di Balikpapan.
Para Yatim Dari Panti Asuhan Syamsul Ma'arif Manggar Kota Balikpapan |
Tohari menambahkan, acara ini adalah
wujud kepedulian PLN terhadap anak bangsa dan salah satu bentuk silaturahim
terhadap masyarakat, sekaligus ungkapan syukur bahwa PLN masih berdiri dengan
tegap untuk menerangi nusantara, paparnya.
Lebih jauh Tohari mengatakan, program
“Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” ini merupakan satu dari 5
(lima) program nasional Lazis PT PLN (Persero) dalam menyambut bulan Ramadhan
tahun ini, tutur GM.
Para Yatim Dari Panti Asuhan Al-Muhaziri Manggar Kota Balikpapan |
Serangkaian kegiatan di Ramadhan 1437 H ini, merupakan
bentuk kemuliaan bagi para karyawan PLN dan khalayak umum selalu mengingat
betapa pentingnya berbagi dengan sesama agar kehidupan dunia dan akhirat selalu
mendapat berkah, tutur Tohari, seraya berharap dengan mengatakan, acara ini
kiranya dapat meningkatkan tali silaturahmi antara PLN dengan masyarakat bagi
setiap yang terlibat dalam kegiatan kali ini, papar Tohari menutup kata
sambutannya. (mangadar)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SKKMIGAS -Total E&P Indonesie
Raih Penghargaan di Indonesia Green
Award 2016
MAJALAH BORNEO Online, JAKARTA, Mei 2016 – Total E&P Indonesie (TEPI), operator Blok Mahakam,
sukses meraih tiga penghargaan dalam ajang yang mengapresiasi program-program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP), Indonesia Green Awards
2016. Ajang yang diadakan untuk memperingati Hari Bumi, dimana penyerahannya
dilakukan pada Mei 2016 di Taman Tebet
Jakarta.
Dalam ajang Indonesia Green Awards 2016 ini, tim penilai terdiri dari
tokoh pemerintah dan pengamat antara lain: Hadi
Daryanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan; La Tofi, Chairman The La Tofi School of
CSR; Mudjiadi, Direktur Jenderal
Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Ngakan Timur Antara, Staf Ahli Bidang
Penguatan Struktur Industri Kementerian Perindustrian; dan Rida Mulyana, Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Bagi Total, TJSLP adalah bagian dari DNA perusahaan dan faktor utama di
dalam mempertahankan lisensi sosial lingkungan operasional perusahaan. Sehingga
TJSLP terintegrasi sepenuhnya di dalam strategi, model bisnis, dan kegiatan
operasional perusahaan,” jelas Mohammad
Berli, Head of Division Sustainable Development & Societal. Pada
prinsipnya Total mendukung pemerintah dalam upaya pencapaian program pembangunan
yang berkelanjutan di manapun Total beroperasi termasuk di Indonesia.
Di kategori pertama, Penyelamatan Sumber Daya Air, TEPI berhasil
meraih penghargaan dengan judul proposal kegiatan, “Menjawab Kebutuhan Air Bersih dan Meningkatkan
Derajat Warga Kelurahan Muara Jawa Ilir”. Kegiatan
CSR ini merupakan bagian dari Program Pendukung Operasi (PPO) TEPI berupa
bantuan Sarana Air Bersih (SAB) di seputar wilayah operasi TEPI termasuk di
Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Bekerjasama dengan Yayasan Sejahtera Mandiri (Yasman), TEPI memberikan
bantuan penyediaan dan peningkatan Sarana Air Bersih (SAB) berbasis
kemasyarakatan yang dikelola oleh Yasman. Hingga kini, yayasan tersebut telah
memiliki tiga sumur air dalam dan melayani 541 Sambungan Rumah Tangga (SRT)
yang tersebar di 9 RT, di Kelurahan Muara Jawa Ilir, dengan total penerima
manfaat sekitar 3,000 jiwa.
Kemudian, di kategori kedua, Mengembangkan Keanekaragaman
Hayati , TEPI tampil dengan judul “Pengelolaan
Tambak Ramah Lingkungan di Delta Mahakam”. Salah satu PPO TEPI ini
bertujuan untuk membangun tambak ramah lingkungan yang pengelolaannya dilakukan
bersama masyarakat dengan sistem BOT (Built
Operate and Transfer) dan sistem modal bergulir (revolving capital fund). Tidak hanya itu, program ini juga didesain
untuk membangun tambak percontohan yang dapat replikasi oleh para petambak yang
beroperasi di Delta Mahakam, sehingga dapat menjaga keberlangsungan produktivitas petani tambak, serta mendorong
masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian kawasan mangrove sebagai jalur hijau
dalam budidaya tambak ramah lingkungan.
Yang
terakhir, di kategori Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu, berhasil diraih
TEPI dengan proposal berjudul “Pengelolaan Sampah Domestik
oleh Gerakan Muara Jawa Bersih (GMJB), Pelatihan Daur Ulang Sampah 3R (Reduce,
Reuse , Recycle), Pengelolaan Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos oleh Rumah
Kompos TEPI”
Program yang dilaksanakan di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten
Kutai Kartanegara ini dirancang untuk mendukung peran aktif GMJB sebagai badan
pengelola kebersihan yang menangani permasalahan sampah di sekitar Kecamatan
Muara Jawa demi mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk
ditinggali. Kemudian juga mendukung dan mendorong masyarakat Muara Jawa
memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, mengajak
masyarakat melihat keuntungan ekonomis dalam pemilahan sampah rumah tangga
melalui sistem menabung sampah (bank sampah), serta meningkatkan kreativitas
masyarakat dalam mendaur sampah.
Kini, GMJB ini sudah berkembang
dengan memiliki beberapa unit pengelolaan sampah, seperti; Unit Bio Gas, Unit
Produksi Kompos, Unit Bank Sampah, dan Unit Daur Ulang “Industri Rumah Tangga”.
Tidak hanya itu, GMJB yang saat ini beranggotakan 1.020 orang, juga sudah
memiliki 23 unit bank sampah di Kecamatan Muara Jawa, memiliki 3 unit truk
sampah, serta mengelola sampah non organik bernilai ekonomis yang dihasilkan
oleh site TEPI.
______________________________________________________________________________
Total telah beroperasi di Indonesia sejak 1968
dengan mengoperasikan blok lepas pantai Mahakam (50% partisipasi, sebagai
operator, 50% INPEX) di Kalimantan Timur. Proyek tersebut meliputi lapangan gas
Peciko, Tunu dan lapangan gas kondensat Tambora serta lapangan minyak Bekapai
dan Handil. Total juga menjadi operator di lapangan gas Sisi-Nubi dengan
partisipasi 47,9%. Operasi yang begitu besar menempatkan Total pada 2012
sebagai operator produsen gas dan minyak terbesar di Indonesia (dalam skala
barel ekuivalen minyak).
Total saat ini menyuplai 80% kebutuhan gas kilang
LNG Bontang dengan produksi pada 2014 sebesar 1.761 Bcf/d dan 67.600 bod untuk minyak dan
kondensat. Total juga aktif terlibat
dalam kegiatan-kegiatan eksplorasi di Indonesia dengan mengambil saham-saham
partisipasi di sejumlah blok eksplorasi di Indonesia pada akhir 2013 dengan
menargetkan khususnya wilayah eksplorasi laut dalam dan wilayah-wilayah under-explored
frontier.
Pada Oktober 2012, Total mulai berproduksi 2 bulan lebih cepat di lapangan
Stupa yang baru sebagai bagian dari Wilayah South Mahakam Fase 1 dan 2. South
Mahakam Fase 3 sudah memasuki tahap pengeboran sejak Q2 2015, dua bulan lebih
cepat dari target.
Sebagai bagian dari program CSR di Indonesia, Total
terlibat aktif dalam pemberdayaan dan pengembangan kapasitas masyarakat yang
tertuang dalam berbagai program pendidikan dan riset, kesehatan dan nutrisi,
pemberdayaan ekonomi, serta pelestarian lingkungan dan pengembangan energi
alternatif. Upaya-upaya ini sejalan secara konsisten dengan komitmen Total
dalam menjawab tantangan pembangunan yang berkelanjutan.
Komitmen Total lainnya untuk Indonesia adalah melalui
program-program pengembangan sumber daya manusia, yaitu program pengembangan
tenaga kerja nasional dan tenaga kerja nasional pada tingkat manajerial melalui
berbagai pelatihan dan penugasan-penugasan internasional, serta pengembangan
karir bagi pegawai-pegawai baru. Total juga terus memperluas kerjasama dengan
pengusaha-pengusaha nasional dan secara signifikan meningkatkan penciptaan
lapangan kerja secara tak langsung pada industri ini. ***
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bulog Buka
Pasar Murah Stabilkan Harga Pangan
Majalah
Borneo Online –
Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kaltim–Kaltara,
selenggarakan kegiatan pasar murah bagi masyarakat Kota Balikpapan, Rabu 8 Juni
2016. Pasar murah oleh Bulog ini dibuka langsung didepan kantor Bulog
Balikpapan.
Saat
dikonfirmasi media, Kepala Divisi Regional Bulog Yayan Suparyan mengutarakan, “Tujuan
Bulog melakukan pasar murah pangan adalah untuk menyediakan komoditas pangan khususnya
yang ada di Bulog dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat”, kata Kepala
Kantor Divre Bulog Kaltim-Kaltara kantor Balikpapan ini, seraya mengatakan lagi,
’’Komoditas apa yang ada di Bulog, yaitu khususnya beras’’, jawabnya.
Yayan
Suparyan menjelaskan, “yang dimaksud beras bulog itu yaitu beras medium yang
kita jual ke masyarakat dengan harga murah dibawah pasar. Harga beras bulog
medium di pasar pasti lebih mahal dari harga yang dijual oleh Bulog”, jelasnya.
Lebih
jauh Yayan menjelaskan, walaupun harga beras premium misalnya harganya mahal
kita dapatkan, tapi kita menjual kepada masyarakat masih dibawah harga pasar.
Hal ini kita lakukan selain Bulog sebagai alat pemerintah untuk menyediakan
bahan pangan, Bulog melakukan upaya untuk menstabilkan harga bahan pangan
khususnya beras, serta membantu masyarakat mendapatkan beras dari sisi harga
yang terjangkau, jelasnya.
Ditambahkannya
lagi, selain kita menjual beras bulog premium, juga disini Bulog menjual beras
Premium. Beras premium ini kita dapatkan dari luar, lalu kita jual ke
masyarakat dengan harga murah dibandingkan harga beras yang sama yaitu premium
yang ada di pasar, ungkapnya.
Tugas
kita (Bulog) yang utama adalah PSO yaitu
Public Service Obligation, yang mana kita diperintahkan oleh pemerintah untuk
melayani masyarakat menyediakan bahan pangan yaitu beras medium (beras bulog)
dengan harga terjangkau.
Yayan Suparyan Kepala Divisi Regional (Ka.Divre) BULOG Kaltim-Kaltara Saat Diwawancarai Media Di Kantornya, Rabu (8/6) |
Selain
Bulog adalah PSO melayani penugasan-penugasan khusus oleh pemerintah, sekarang
ini kan Bulog itu Perum. Perum itu profit oriented sehingga Bulog juga menjual beras premium, gula, minyak goreng
hingga bawang merah namun tetap harganya dibawah pasar. Kalau gula dan minyak goreng
itu adalah tambahan. Yang ada di gudang Bulog itu kan hanya beras. Jadi di
Bulog itu ada bidang khusus yang menangani bisnis seperti gula dan minyak
goreng, ujar Kadivre ini.
Yayan
mencontohkan dengan menginformasikan, beras premium contohnya di pasar dijual
harganya kisaran Rp.12.000-13.000,- per kilogram. Tapi di Bulog beras premium
kita jual ke masyarakat harganya Rp. 9.600,- per kilogram. Yang jelas kita
menjual harga beras dibawah pasar.
Kemudian,
dalam rangka bualn puasa kita juga diperintahkan oleh pemerintah menjual daging
sapi dengan patokan harga Rp.80.000,- per kilogram. Sementara harga di pasar,
daging sapi dikisaran Rp.100.000 hingga Rp. 120.000 bahkan ada yang harganya di
pasar Rp.130.000,- Harga daging ini
dijual Bulog untuk menstabilkan harga
pasar dan sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan
harga terjangkau, ungkap Yayan.
Sofyan (pakai Kopiah) Warga Balikpapan Saat Berbenja di Stand Pasar Murah BULOG Divre Kaltim-Kaltara KantorJl.Jend Sudirman Markoni Balikpapan |
Yayan
juga menginformasikan, pada tanggal 15 Juni mendatang, rencana adanya ‘’Pasar
Ramadhan Murah’’. Pada momen pasar ramadhan murah ini, Yayan informasikan
rencananya Bulog juga akan sediakan stand disana. Namun Yayan tidak menyebukan
dimana lokasi pasar Ramadhan murah itu diselenggarakan tersebut.
Salah
satu masyarakat warga Balikpapan Bapak Sofyan yang ikut meramaikan pasar murah
ini, saat itu membeli sekaligus 10 Kg gula pasir. Saat ditanyai Majajalah
Borneo Online kenapa langsung membeli gula pasir sebanyak 10 kg di bulan puasa
ini, Sofyan mengatakan “saya mau bagikan kepada teman-teman”, katanya. Mungkin
di bulan puasa ini Sofyan bermaksud memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.
Saat itu juga, ketika ditanya masalah harga, Sofyan mengatarakan, jelas lebih
murah dibandingkan harga di pasar, sebut Sofyan.
Kemudian,
ibu Mardiah salah satu warga Gunung Sari berusia 50 tahun ini, saat datang ke
Pasar Murah depan kantor Bulog, ia didampingi suami menggunakan kendaraan roda
dua. Saat itu Mardiah beli beras bulog medium kemasan 5 kg dan gula 2 kg. Ibu
Mardiah mengakui harga beras dan gula pasir yang dijual di Pasar Murah
Bulog ini diakuinya harganya lebih murah
dibandingkan harga di pasar saat ini. Kenapa tidak sekaligus membeli minyak
goring, tanya Majalah Borneo Online, bu Mardiah mengatakan uang yang dibawanya
lagi tidak cukup, ungkapnya. (mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dua Even Nasional dari
Tiga Kegiatan Tahun 2016
Diselenggarakan Di
Kecamatan Balikpapan Timur
Majalah Borneo - Dari berbagai kegiatan pemerintah
daerah, tiga kegiatan pemerintahan ini akan diadakan di Kecamatan Balikpapan
Timur. Ketiga kegiatan tersebut, tentu melibatkan
dukungan partisipasi masyarakat Kota Balikpapan. Satu dari kegiatan itu, dalam
waktu dekat Senin 10 April 2016, yakni pembentukan “Kampung KB” di RT 42 Kelurahan
Manggar akan segera diwujudkan.
Kegiatan
pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) ini merupakan kegiatan Badan
Kesejahteraan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim. Suwandi Lurah
Manggar membenarkan pembentukan kampung KB oleh BKKBN akan dilaksanakan diwilayah
kelurahan yang ia pimpin tersebut.
Lurah
yang ditemui di ruang kerjanya, saat itu Lurah duduk di kursinya sambil
memegang kamera mengatakan, kita sudah tinjau tempatnya. Saat ini sedang
dipersiapkan tempat Kampung KB itu di RT
42 Kampung Selili, ujar Lurah.
Tambah
lurah, saya juga bersama aparat Babinkantibmas
mau kesana meninjau lokasi, makanya saya
bawa kamera ini untuk foto lokasi, ujarnya. Lanjutnya lagi, jika mau sama-sama ke lokasi, ayo kita
kesana, ajak lurah, sambil memanggil mitra kerjanya pak Polisi personil
Babinkantibmas untuk pergi
bersama.
Dilokasi
yang mau jadi tempat pengukuhan “Kampung KB” Balikpapan ini, tampak puluhan
bibit kembang didalam pot kecil sepertinya baru di drop.Ketika
ditanya, Lurah Suwandi mengatakan, tempatnya disini katanya menunjuk tempat
yang sedang dipersiapkan.
Disekitar RT
42 Sellili Kelurahan Manggar ini, beberapa lukisan tentang KB berisi himbauan,
ajakan dan pesan program KB menghiasi sekitar kampung KB tersebut. Terlihat
saat itu ada juga yang sedang melukis tentang KB di tembok warga persis
berdekatan dengan tempat acara pembentukan kampung KB dimaksud.
Kemudian, Sayid
Iqbal Yahya, SE Camat Kecamatan
Balikpapan Timur saat ditemui di ruangannya juga membenarkan akan pelaksanaan
pembentukan kampung KB di wilayahnya. Ya, katanya membenarkan. Kemarin pak
Lurah sudah ke lokasi bersama tim dan pihak BKKBN, infonya. Selanjutnya, ketika
ditanya tentang apakah camat yang akan meresmikan pembentukan kampung KB
tersebut, Camat mengatakan mungkin pak Walikota, ujarnya.
Kalau untuk
kecamatan Balikpapan ada dua agenda nasional.
Tagana nanti akan diadakan di sini, kita Cuma dapat ketempatan saja.
Rencananya, pelaksanaanya bulan Mei 2016 ini, dan ini agenda nasional dari
Kemnesos, papar Yahya. Sedangkan mengenai tempat pelaksanaan even TAGANA,
menurut Camat Yahya acara puncaknya di pantai Lamaru Kecamatan Balikpapan
Timur.
Satunya “Jambore
Perkemahan Putri Indonesia” diadakan di pantai Manggar. Camat menginformasikan, perkemahan putri ini
rencananya akan diadakan pada akhir tahun, sebut Yahya.
Menurut
Camat Yahya, kedua even ini merupakan kegiatan dari Kemenso. Dan ketika ditanya
tentang persiapan pihak kecamatan, Camat mengatakan, sebagai kepala wilayah,
saya menyambut baik pelaksanaan kedua even tersebut. Kami akan mengkondisikan
pantai Lamaru dan Pantai Manggar sebagai tempat pelaksanaan kedua even
tersebut, papar Yahya. (mangadar)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SIMON TEPRA
Alat Monitoring Realisasi
Anggaran Secara Berkala
Majalah Borneo – Untuk meningkatkan
input laporan anggaran di SKPD-SKPD Provinsi dan Kab/Kota se-Kaltim,
IKITAS mengadakan workshop tentang Workshop
Tata Cara Pelaporan Realisasi Pembangunan dengan aplikasi SIMON TEPRA.
Suhartono selaku kordinator
lapangan (korlap) workshop TEPRA, saat dimintai pendapatnya mengutarakan,
pelaksanaan workshop dimaksudkan karena aplikasi SIMON TEPRA menjadi alat untuk
input data anggaran mulai dari data rancangan
anggaran dan realisasi anggaran pembangunan di Kab/Kota, maka dengan TEPRA
dapat dipantau setiap saat dan lebih efektif.
Suhartono lebih jauh
mengatakan, TEPRA ini sekaligus menjadi alat untuk memonitor atau memantau berapa
rancangan anggaran belanja yang telah ditentukan serta berapa dan realisasi
anggaran pada periode tertentu atau hingga akhir tahun.
Menurut Suhartono,
bukan saja input data anggaran pembangunan Kab/Kota, juga termasuk anggaran Pemprov.
Selain itu Pemprov juga dapat memantau aplikasi TEPRA Kab/Kota bilamana ada APBD Provinsi secara khusus
ditempatkan di Kab/Kota, ujarnya.
Suhartono - Korlap Workshop TEPRA
Saat Dikonfirmasi Majalah Borneo
Di Lobby Hotel Novotel Balikpapan
Suhartono menambahkan,
dengan aplikasi SIMON TEPRA ini maka pihak pusat maupun Pemprov dapat memonitor
realisasi anggaran secara berkala, sehingga evaluasi anggaran itu dapat
dilaksanakan per triwulan, tidak lagi seperti dulu evaluasi baru bisa dilakukan
setelah akhir tahun. Namun dengan TEPRA ini dijelaskan Suhartono karena
realisasi anggaran bisa dipantau secara berkala maka pengambilan kebijakan pun
bisa diambil dengan cepat sesuai kebutuhan terkait realisasi anggaran.
Kabupaten Kutai Timur
Prov Kaltim menjadi salah satu Kabupaten yang mengikuti workshop yang
diselenggarakan oleh IKITAS. Workshop TEPRA bagi SKPD-SKPD Kabupaten
Kutai Timur –Sangatta Kaltim ini dilaksanakan di Hotel Novotel Balikpapan 22-23 Maret 2016. Menurutnya, pada
taha ini, lembaga IKITAS melaksanakan workshop terhadap 35 SKPD dengan jumlah
peserta workshop sebanyak 60 orang.
Aplikasi SIMON TEPRA
merupakan singkatan dari Sistim Monitoring
Tim Evaluasi Penggunaan Realisasi Anggaran. Pada masa pemerintahan
Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) lembaga pelaksana monitoring anggaran ini sudah
ada, hanya nama lembaganya saat itu
disebut Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau
disingkat UKP4, paparnya. (mangadar)
----------------------------------------------------------------------------------------------
SIARAN PERS
Kuatkan Putusan Kartel SMS
Mahkamah Agung Dukung Penegakan Hukum KPPU
Majalah Borneo - Mahkamah Agung kabulkan permohonan kasasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.03/KPPU/2008/PN.Jkt Pst terkait keberatan terhadap putusan KPPU No.26/KPPU-L/2007 tanggal 18 Juni 2008 mengenai kartel SMS.
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat kepada KPPU mengenai dugaan pelanggaran Pasal 5 UU No.5/1999 tentang Larangan Prakek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat oleh Sembilan terlapor yaitu (1) PT.Exelcomindo Pratama,Tbk; (2) PT.Telekomunikasi Selular; (3) PT.Indosat, Tbk; (4) PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk; (5) PT.Hutchison CP Telecommunication; (6) PT. Bakrie Telecom; (7) PT. Mobile-8 Telecom,Tbk; (8) PT.Smart Telecom; dan (9) PT.Natrindo Telepon Selular.
Pasal 5 UU No.5/1999 ayat (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama”
Adapun bentuk pelanggaran dimaksud terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) interkoneksi antar operator, dimana salah satu klausul perjanjian memuat penetapan tarif SMS yang mengakibatkan terjadinya kartel harga SMS off-net pada periode 2004 sampai April 2008.
Dalam putusannya, KPPU menyatakan 6 (enam) pelaku usaha, yaitu Terlapor 1, 2, 4, 6, 7, dan 8 terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 5 UU No.5/1999 dan menghukum terlapor 1, 2, 4, 6, dan 7 membayar denda dengan total sebesar Rp.77.000.000.000,00 (tujuh puluh tujuh miliar rupiah).
Setelah melalui proses keberatan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan Putusan KPPU dimaksud. Selanjutnya, dalam proses kasasi, Mahkamah Agung pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Mei 2015 dan menguatkan putusan KPPU No.26/KPPU-L/2007 tanggal 18 Juni 2008 tersebut.
KPPU menyampaikan apresiasi atas Putusan Mahkamah Agung dimaksud dan mengharapkan agar para pelaku usaha bersangkutan segera membayar denda ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha.
Jakarta, 03 Maret 2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha-RI.
-------------------------------------------------------
Siaran Pers
KPPU Kaji Kebijakan
Penataan Pasar Ayam Ras Di Indonesia
Majalah Borneo - Kebijakan menyangkut peternakan ayam ras di Indonesia adalah salah satu objek kebijakan yang saat ini sedang dikaji oleh KPPU. Kecenderungan tingginya tingkat ketergantungan pasokan input (terutama DOC dan pakan ternak), serta lemahnya posisi tawar petani dalam menentukan harga ayam ras di pasaran, menjadi dua permasalahan pokok yang perlu disolusikan melalui pendekatan kebijakan.
Guna menghimpun informasi sebagai bagian dari proses perumusan saran kebijakan kepada pemerintah dalam penataan pasar ternak ayam ras, Sabtu 27 Februari 2016 KPPU menyelenggarakan diskusi dengan peternak ayam secara serentak di 5 (lima) Kota yaitu : Bandung, Medan, Surabaya, Yogjakarta dan Demak. Dalam diskusi ini, KPPU memeberikan ruang bagi peternak ayam ras untuk menyuarakan fakta dilapangan bagaimana keberlangsungan usahanya.
Keberlangsungan usaha peternak mandiri yang diperkirakan hanya berpangsa pasar 20%, diindikasikan menjadi sangat terancam akibat kinerja pasar yang tidak kondusif. Hal ini mencermati pada sisi hulu dimana tingkat ketergantungan input (CDOC dan pakan) peternak madiri sangat tinggi. Disamping itu terjadi diskriminasi perolehan input yang mengakibatkan biaya produksi tidak se-efisien peternak yang terafiliasi maupun peternak yang bermitra.
Sedangkan pada sisi hilir, posisi tawar peternak mandiri terhadap pedagang ayam hidup cukup rendah (20%) dibandingkan dominasi pasar peternak afiliasi dan mitra terintegrasi yang menguasai 80% pasar.
Jakarta, 27 Februari 2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha - Republik Indonesia
SIMON TEPRA
Alat Monitoring Realisasi
Anggaran Secara Berkala
Majalah Borneo – Untuk meningkatkan
input laporan anggaran di SKPD-SKPD Provinsi dan Kab/Kota se-Kaltim,
IKITAS mengadakan workshop tentang Workshop
Tata Cara Pelaporan Realisasi Pembangunan dengan aplikasi SIMON TEPRA.
Suhartono selaku kordinator
lapangan (korlap) workshop TEPRA, saat dimintai pendapatnya mengutarakan,
pelaksanaan workshop dimaksudkan karena aplikasi SIMON TEPRA menjadi alat untuk
input data anggaran mulai dari data rancangan
anggaran dan realisasi anggaran pembangunan di Kab/Kota, maka dengan TEPRA
dapat dipantau setiap saat dan lebih efektif.
Suhartono lebih jauh
mengatakan, TEPRA ini sekaligus menjadi alat untuk memonitor atau memantau berapa
rancangan anggaran belanja yang telah ditentukan serta berapa dan realisasi
anggaran pada periode tertentu atau hingga akhir tahun.
Menurut Suhartono,
bukan saja input data anggaran pembangunan Kab/Kota, juga termasuk anggaran Pemprov.
Selain itu Pemprov juga dapat memantau aplikasi TEPRA Kab/Kota bilamana ada APBD Provinsi secara khusus
ditempatkan di Kab/Kota, ujarnya.
Suhartono - Korlap Workshop TEPRA Saat Dikonfirmasi Majalah Borneo Di Lobby Hotel Novotel Balikpapan |
Suhartono menambahkan,
dengan aplikasi SIMON TEPRA ini maka pihak pusat maupun Pemprov dapat memonitor
realisasi anggaran secara berkala, sehingga evaluasi anggaran itu dapat
dilaksanakan per triwulan, tidak lagi seperti dulu evaluasi baru bisa dilakukan
setelah akhir tahun. Namun dengan TEPRA ini dijelaskan Suhartono karena
realisasi anggaran bisa dipantau secara berkala maka pengambilan kebijakan pun
bisa diambil dengan cepat sesuai kebutuhan terkait realisasi anggaran.
Kabupaten Kutai Timur
Prov Kaltim menjadi salah satu Kabupaten yang mengikuti workshop yang
diselenggarakan oleh IKITAS. Workshop TEPRA bagi SKPD-SKPD Kabupaten
Kutai Timur –Sangatta Kaltim ini dilaksanakan di Hotel Novotel Balikpapan 22-23 Maret 2016. Menurutnya, pada
taha ini, lembaga IKITAS melaksanakan workshop terhadap 35 SKPD dengan jumlah
peserta workshop sebanyak 60 orang.
Aplikasi SIMON TEPRA
merupakan singkatan dari Sistim Monitoring
Tim Evaluasi Penggunaan Realisasi Anggaran. Pada masa pemerintahan
Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) lembaga pelaksana monitoring anggaran ini sudah
ada, hanya nama lembaganya saat itu
disebut Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau
disingkat UKP4, paparnya. (mangadar)
----------------------------------------------------------------------------------------------
SIARAN PERS
Kuatkan Putusan Kartel SMS
Mahkamah Agung Dukung Penegakan Hukum KPPU
Majalah Borneo - Mahkamah Agung kabulkan permohonan kasasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.03/KPPU/2008/PN.Jkt Pst terkait keberatan terhadap putusan KPPU No.26/KPPU-L/2007 tanggal 18 Juni 2008 mengenai kartel SMS.
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat kepada KPPU mengenai dugaan pelanggaran Pasal 5 UU No.5/1999 tentang Larangan Prakek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat oleh Sembilan terlapor yaitu (1) PT.Exelcomindo Pratama,Tbk; (2) PT.Telekomunikasi Selular; (3) PT.Indosat, Tbk; (4) PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk; (5) PT.Hutchison CP Telecommunication; (6) PT. Bakrie Telecom; (7) PT. Mobile-8 Telecom,Tbk; (8) PT.Smart Telecom; dan (9) PT.Natrindo Telepon Selular.
Pasal 5 UU No.5/1999 ayat (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama”
Adapun bentuk pelanggaran dimaksud terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) interkoneksi antar operator, dimana salah satu klausul perjanjian memuat penetapan tarif SMS yang mengakibatkan terjadinya kartel harga SMS off-net pada periode 2004 sampai April 2008.
Dalam putusannya, KPPU menyatakan 6 (enam) pelaku usaha, yaitu Terlapor 1, 2, 4, 6, 7, dan 8 terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 5 UU No.5/1999 dan menghukum terlapor 1, 2, 4, 6, dan 7 membayar denda dengan total sebesar Rp.77.000.000.000,00 (tujuh puluh tujuh miliar rupiah).
Setelah melalui proses keberatan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan Putusan KPPU dimaksud. Selanjutnya, dalam proses kasasi, Mahkamah Agung pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Mei 2015 dan menguatkan putusan KPPU No.26/KPPU-L/2007 tanggal 18 Juni 2008 tersebut.
KPPU menyampaikan apresiasi atas Putusan Mahkamah Agung dimaksud dan mengharapkan agar para pelaku usaha bersangkutan segera membayar denda ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha.
Jakarta, 03 Maret 2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha-RI.
-------------------------------------------------------
Siaran Pers
KPPU Kaji Kebijakan
Penataan Pasar Ayam Ras Di Indonesia
Majalah Borneo - Kebijakan menyangkut peternakan ayam ras di Indonesia adalah salah satu objek kebijakan yang saat ini sedang dikaji oleh KPPU. Kecenderungan tingginya tingkat ketergantungan pasokan input (terutama DOC dan pakan ternak), serta lemahnya posisi tawar petani dalam menentukan harga ayam ras di pasaran, menjadi dua permasalahan pokok yang perlu disolusikan melalui pendekatan kebijakan.
Guna menghimpun informasi sebagai bagian dari proses perumusan saran kebijakan kepada pemerintah dalam penataan pasar ternak ayam ras, Sabtu 27 Februari 2016 KPPU menyelenggarakan diskusi dengan peternak ayam secara serentak di 5 (lima) Kota yaitu : Bandung, Medan, Surabaya, Yogjakarta dan Demak. Dalam diskusi ini, KPPU memeberikan ruang bagi peternak ayam ras untuk menyuarakan fakta dilapangan bagaimana keberlangsungan usahanya.
Keberlangsungan usaha peternak mandiri yang diperkirakan hanya berpangsa pasar 20%, diindikasikan menjadi sangat terancam akibat kinerja pasar yang tidak kondusif. Hal ini mencermati pada sisi hulu dimana tingkat ketergantungan input (CDOC dan pakan) peternak madiri sangat tinggi. Disamping itu terjadi diskriminasi perolehan input yang mengakibatkan biaya produksi tidak se-efisien peternak yang terafiliasi maupun peternak yang bermitra.
Sedangkan pada sisi hilir, posisi tawar peternak mandiri terhadap pedagang ayam hidup cukup rendah (20%) dibandingkan dominasi pasar peternak afiliasi dan mitra terintegrasi yang menguasai 80% pasar.
Jakarta, 27 Februari 2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha - Republik Indonesia
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BADAN
LITBANG dan DIKLAT KEMENAG RAKOR NASIONAL TINGKATKAN
SINERGI,
KOMUNIKASI dan LOBBYING MAKSIMAL
Majalah
Borneo – Untuk penguatan sinergi
didalam tubuh Kementerian Agama sekaligus peningkatan sdm dan menuju
professional pegawai kementerian agama, Badan Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) Diklat Kementerian Agama RI mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor)
Kediklatan tentang tenaga administrasi serta tenaga teknis pendidikan dan
keagamaan.
Rakor kediklatan terhadap tenaga administrasi, tenaga
teknis pendidikan dan keagamaan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari (02-05
Feb) bertempat di Ballroom Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan.
Rakor lingkup nasional ini bertajuk “Meningkatkan
Eksistensi Lembaga Diklat Melalui Pengembangan Program Diklat Strategis
Berbasis Kompetensi” ini, dibuka oleh Prof. DR.H.Abdul Rahman Mas’ud,MA selaku Kepala Badan Litbang dan
Diklat Kemenag RI, dan berlangsung sejak pukul 19.30 wita yang diikuti 100
orang peserta para pegawai teknis dan administrasi eselon III dan IV, Kepala
Balai Diklat Tenaga Administrasi, Kepala Balai Diklat Tenaga Pendidikan dan
Keagamaan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Seluruh Indonesia, dan juga
hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan.
DR.HM Kosasi,M.Pd selaku penanggungjawab kegiatan
rakor saat menyampaikan kata sambutannya mengatakan “semoga rakor ini dapat menyusun
langkah-langkah strategis bagi peningkatan mutu penyelenggaraan diklat khusus dilingkungan
Kementerian Agama RI”, ujarnya.
DR.HM Kosasi, M.Pd selanjutnya mengutarakan
“terlaksananya kegiatan rakor ini, dapat saya laporkan, dilaksanakan sesuai
dengan UU No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah (PP) No
101/2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil,
Permenag No.10/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama, Permenag No.345/2004 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai
Diklat Keagamaan, Permenag No.75/2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Pada Kementerian Agama, dan DIPA Badan Litbang dan Diklat Kemenag Tahun
2016”, jelasnya.
DR.HM Kosasi,M.Pd mantan Kakanwil Prov Kaltim Kantor Kementerian
Agama RI, dalam laporannya juga
mengungkapkan, “yang menjadi tujuan rakor ini adalah untuk menyusun program diklat
administrasi dan diklat teknis pendidikan & keagamaan; pemetaan:re-view
penganggaran dan sceduling pelaksanaan
diklat dan prajabatan tahun 2016; pemetaan:re-view penganggaran dan sceduling pelaksanaan
assesment dan diklat tahun 2016, memutuskan alternatif solusi permasalahan kewidyaswaraan”,
tandasnya.
Kemudian Kepala Badan Litbang Diklat Kementerian Agama
RI Prof DR.HM.Abdul Rahman Mas’ud,MA saat membuka rakor menyampaikan, pesan
Bapak Menteri Agama Lukman Hakim
Syaifuddin yang perlu kita laksanakan salah satunya, dalam kontek kementerian
agama kita meunjukkan profile. Tidak kalah pentingnya, kita menjadi Publik
Relation (PR) untuk badan litbang diklat, aktif, komitmen, selalu
mengkomunikasikan dan memberi pelayanan kepada masyarakat umum berkaitan dengan
kepentingan keagamaan. Tidak boleh diam, tidak hanya memberi kontribusi kerja
tetapi kita juga menjadi sumber informasi kelembagaan kita dan memberi keteladanan.
Arahan menteri ini kita harus respon, paparnya.
Usai
membuka rakor, saat dikonfirmasi media Prof.DR.Abd Rahman Mas’ud,MA mengatakan,
dengan rakor 2016 dapat terlaksana maka diharapkan diklat kementerian keagamaan
sinerginya antar lembaga atau satuan kerja (satker) harus lebih baik. Diakui
Abd Rahman Mas’ud pada tahun-tahun sebelumnya, sinergi dan komunikasi antar
lembaga atau satker di Badan Litbang Diklat Kementerian Agama masih lemah,
termasuk lobbying masih kurang. Pokoknya tahun 2016 ini komunikasi harus
maksimal, juga lobbying untuk
mendapatkan sinergi yang optimal , tandasnya.
(mangadar)
---------------------------------------------------------------------------------
Mahkamah Agung
Perkuat Para Hakim Se-Kalimantan
Menangani
Perkara Lingkungan Hidup
Para Nara Sumber Saat Berlangsungnya Lokakarya Di Novotel |
Majalah Borneo
– Kebakaran lahan rawa gambut dan hutan tahun 2015 lalu, yang terjadi di
berbagai wilayah Indonesia, menimbulkan dampak kerugian ekonomi, kerusakan
ekositim, terganggunya transportasi udara, gangguan kesehatan hingga memakan
korban jiwa.
Diperkirakan
kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut mencapai Rp.20 triliun.
Sementara itu, masyarakat menuntut agar pengadilan segera menghukum oknum
perusahaan dan perorangan yang terbukti membakar lahan dan hutan tersebut.
Perbuatan pembakaran
lahan dan hutan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat banyak tersebut,
penegakan hukum semestinya menjadi salah satu pilar meminta pertanggungjawaban
para pihak pelaku agar oknum mendapatkan efek jera, sehingga kasus-kasus serupa
tidak terulang kembali.
Untuk itu, Mahkamah
Agung RI menginisiasi program dan peraturan sebagai pedoman bagi para hakim dan
aparat pengadilan, guna meningkatkan kapasitas mereka menangani kasus kejahatan
pembakaran lahan dan hutan di tingkat pengadilan.
Sekitar 200 Orang Hakim & Panitera se-Kalimantan Mengikuti Lokakarya tentang Pedoman Penomoran Perkara-Perkara Lingkungan Hidup |
Adanya program dan
peraturan khusus penegakan hukum bagi para pelaku perusak lingkungan tersebut,
dibeberkan pada acara Lokakarya Penomoran Perkara-Perkara Lingkungan Hidup yang
diadakan oleh Kelompok Kerja Lingkungan Hidup Nasional (Pokja LHN) Mahkamah
Agung RI bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Hotel
Novotel Balikpapan Senin 18-19 Jan 2016.
Untuk meningkatkan
kapasitas para hakim, Mahkamah Agung juga melakukan pelatihan dan sertifikasi
hakim lingkungan, pembentukan kelompok kerja nasional lingkungan hidup Mahkamah
Agung, serta pemberlakukan SK KMA Nomor 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pedoman
Implementasi Penomoran Perkara-Perkara Lingkungan. Pokja LHN yang juga didukung
oleh Program REDD+UNDP.
Kemudian, untuk dapat mengimplementasikan penomoran perkara tersebut, Mahkamah Agung memonitor penegakan lingkungan hidup secara efektif dan efisien di tingkat
Kemudian, untuk dapat mengimplementasikan penomoran perkara tersebut, Mahkamah Agung memonitor penegakan lingkungan hidup secara efektif dan efisien di tingkat
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi.
Sedangkan dasar hukum penomoran merujuk Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor 36/KMA/CSK/II/2013 tanggal 22 Februari 2013 tentan Pemberlakukan Pedoman
Penanganan Perkara Lingkungan Hidup, Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor 44/KMA/SK/III/2014 tanggal 20 Maret 2014 tentang Pemberlakuan Template
Putusan dan Standar Penomoran Perkara Peradilan Umum, Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor 37/KMA/SK/III/2015 tanggal 20 Maret 2015 tentang Sistem
Pemantauan dan Evaluasi Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup dan Surat Edaran
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 2 tahun
2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Pemberlakuan Ketentuan Pasal 10 SK KMA Nomor
37/KMA/SK/III/2015. (mangadar)
*****************************************************************
BAKAMLA ADAKAN RAKOR DALAM RANGKA
SATU
PERSEPSI & TINDAKAN HUKUM
PENGAMANAN LAUT
Majalah
Borneo - Rapat Kordinasi mengenai
pengamanan laut, dilaksanakan bagi instansi/lembaga terkait yang berwenang melakukan
penindakan dan penegakan hukum di wilayah laut.
Laksma Eko Susilo Hadi,SH,MH Deputi Informasi Hukum & Kerjasama Bakamla Saat Diwawancarai oleh Majalah Borneo di Lobby Hotel |
Badan Keamanan Laut
(Bakamla) yang berada dibawah Lembaga Kepresidenan Republik Indonesia selaku
badan yang mengkordinir instansi/lembaga terkait dalam rangka upaya pengamanan lautan Indonesia, yakni instansi/lembaga terkait tersebut Kantor Syahbandar
Otoritas Pelabuhan dan dan KPLP dibawah Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan
Laut dibawah Mabes TNI, Polisi Perairan dibawah Mabes Polri, Dinas Kelautan dan
Perikanan dibawah Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Beacukai dibawah kementerian keuangan, melakukan rapat kordinasi wilayah Indonesia Tengah.
Rapat kordinasi yang
dipanitiai oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) tersebut terlaksana di Hotel Le Grandeur
Balikpapan, Senin 18/01/16 kali ini juga mengikutsertakan pihak kejaksaan
daerah.
Deputi Informasi
Hukum & Kerjasama Laksamana Pertama (Laksma) Maritim Eko Susilo Hadi,SH,MH ketika
diwawancarai Majalah Borneo Online di Lobby Hotel Le Grandeur Balikpapan saat
berlansungnya rakor terkait pengamanan laut dan perairan ini mengutarakan,
rakor ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi antar instansi/lembaga
terkait yang berwenang melakukan penindakan dan penegakan hukum diwilayah laut
khusunya kelautan dan perairan Indonesia
bagian tengah.
Lebih jauh Laksma
Maritim Eko Susilo Hadi, SH,MH mengutarakan permasalahan baru diwilayah laut
yang timbul berkembang terus, sehingga harus diikuti oleh penyesuaian dan
perkembangan penindakan hukum di wilayah laut tersebut.
Perserta Rakor Pengamanan Laut dari Instansi/Lembaga Terkait Saat Mengikuti Rakor Pengamanan Laut Wilayah Indonesia Tengah di Hotel Le Grandeur Kota Balikpapan |
Tambahnya, untuk
mendukung itu semua, maka Bakamla perlu melakukan rapat kordinasi untuk
meningkatkan sinergi dan komunikasi sehingga diperoleh satu persepsi atau
kesepahaman yang sama, satu pola fikir dan tindakan yang sama dari masing-masing
instansi/lembaga terkait advokasi hukum dan penindakan hukum yang sama ketika
berhubungan dengan saat terjadinya pelanggaran–pelanggaran hukum di wilayah
laut.
Kemudian, Eko Susilo
menjelaskan adanya olah hasil tangkapan atas pelanggaran hukum dilaut
misalnya, maka dengan adanya sinergi dan
satu kesepahaman, satu pola fikir dan tindakan, maka masing-masing 6 (enam)
instansi/lembaga yang memiliki kewenangan masing-masing dalam melakukan penindakan
hukum dapat dilaksanakan dan terkordinir baik sehingga penindakan hukum itu
dapat terlaksana secara optimal cepat,
tepat dan tuntas, paparnya.
Eko Susilo juga
menginformasikan bahwa dalam rapat kordinasi ini, Bakamla juga mengikutsertakan pihak kejaksaan
karena advokasi hukum terkait untuk diajukan ke pengadilan itu adalah dengan penuntutan hukum yang melakukan adalah
jaksa hingga mendapatkan putusan tetap, ujarnya.
Tambah Eko Susilo
Hadi, pihak instansi vertikal yaitu Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg)
juga kita undang dan ikut dalam rapat kordinasi ini karena ketika ada hal-hal
baru yan memerlukan sebuah rekomendasi terkait dengan pelaksanaan undang-undang
atau peraturan, maka pihak Bakamla beserta instansi/lembaga yang terkait
kelautan, tindaklanjutnya kita bisa minta tolong kemensesneg, ujar Eko Susilo.
Demikian juga pihak Kemenkumham, sambung Eko Susilo, juga hadir dalam rakor ini karena mungkin ada hal-hal yang perlu dibicarakan mengenai regulasi yang berkaitan dengan hukum hak azasi manusia maka konsultasinya bisa ke kemenkumham. Dengan demikian, rakor ini akan dapat mengoptimalkan sinergi dan terkordinasi setiap instansi/lembaga terkait. Karena semua instansi/lembaga terkait ini saling berhubungan erat yang tidak bisa dipisahkan dalam rangka penindakan dan penegakan hukum diwilayah laut, ungkapnya. (mangadar)
Demikian juga pihak Kemenkumham, sambung Eko Susilo, juga hadir dalam rakor ini karena mungkin ada hal-hal yang perlu dibicarakan mengenai regulasi yang berkaitan dengan hukum hak azasi manusia maka konsultasinya bisa ke kemenkumham. Dengan demikian, rakor ini akan dapat mengoptimalkan sinergi dan terkordinasi setiap instansi/lembaga terkait. Karena semua instansi/lembaga terkait ini saling berhubungan erat yang tidak bisa dipisahkan dalam rangka penindakan dan penegakan hukum diwilayah laut, ungkapnya. (mangadar)
******************************************************
Provinsi Kaltim Bangun Simpul Jaringan Geospasial
One Data One Map
Majalah Borneo-Rapat Forum One Data One Map dengan Tema "Bersama Membangun Simpul Jaringan Informasi Geospasial One Data One Map (JIG Od-Map) Provinsi Kalimantan Timur" dilakukan di Balikpapan Jumat, 11/12/2015.
Dalam kegiatan rapat Forum Data One Data One Map Provinsi Kalimantan Timur ini disebutkan bahwa,
terkait SKPD untuk memperolah data geospasial boleh melalui simpul jaringan. Simpul
jaringan itu bukan masalah apa yang bisa dikejar oleh simpul jaringan tetapi
akan lebih banyak apa yang bisa dilakukan dalam satu even dari simpul jaringan
itu.
Para Nara Sumber Forum One Data One Map |
Kemudain ada pola data, di Indonesia itu disebut data go,
yang mana itu ada standarisasi, ada
pemilik data dan ada wali data.
Kalau standarisasi data sudah bisnis proteksinya pada badan internasional, itu sudah terkait budget. Sekarang pemilik komisi teknisnya 0701 khusus Badan Geospasial Indonesia, itu dibawah naungan badan standar internasional, paparnya.
Kalau standarisasi data sudah bisnis proteksinya pada badan internasional, itu sudah terkait budget. Sekarang pemilik komisi teknisnya 0701 khusus Badan Geospasial Indonesia, itu dibawah naungan badan standar internasional, paparnya.
Denis Wardana |
Jadi pemilik data mungkin akan kearah dinas dalam menggunakan data, mengubah data, mengolah data penyajian lingkungan, kemudian di por ke wali data disimpul jaringan yang bertugas untuk menyimpan, mengamankan dan menyebarluaskan. Wali data itu adalah mewakili sebuah Kab/Kota, sebuah Provinsi atau sebuah kementerian dalam menyebarluaskan dan melakukan layanan dan informasi, jelasnya.
Ia
mengutarakan, biasanya pemegang data spasial di pusat, itu ada di dirjen
seperti dirjen perikanan tangkap
misalnya mereka punya data mengenai perikanan tangkap. Kemudian di deputi
meteorologi, mengenai BMG itu agar bisa dikeluarkan ada di deputi atau dirjen. Di Provinsi pemegang data itu adalah dinas.
Misalnya data mengenai orang miskin dan BPLS itu ada di dinas sosial.
Anang
Indrajit mencontohkan bagaimana kelengkapan data geospasial di Jawa Barat.
Menurutnya data geospasial Jawa Barat, bahwa setiap laporan BPLS itu disurvey
dan dibuat datanya, di foto,
diambil titik kordinat. Dengan demikian, di Jawa Barat dengan nama atau alamat
saja sudah ditemukan by name, by foto dan by kordinat, rincinya.
Jadi,
di Jawa Barat jika ada seseorang warga pengukir batu mau dicari misalnya, rumahnya
dimana. Dia sudah ada di peta simpul
jaringan geospasial dengan by data, by name
dan tertera titik kordinatnya, sehingga mencarinya bisa cepat, tidak
sampai setengah hari sudah bisa ketemu dengan orangnya, kata Anang Indrajit.
Lebih
konkritnya, gambaran goespasial one data one map adalah jaringan untuk
menyatukan dari peta tematik ke peta dasar. Jadi untuk menselaraskan data dan
peta yaitu satu data dan satu peta. Untuk membangun jalan di Balikpapan
misalnya, berapa anggarannya, nanti disana dari simpul jaringan di kirim ke provinsi, dari
kementerian ambil dari BIG lalu bina marga ambil dari BIG. Dengan simpul
jaringan itu sudah terkoneksi sehingga tidak perlu lagi menanyakan lewat hp
sudah bisa dilaksanakan, paparnya. Menurut
Deni Wardana, untuk mensosialisasikan forum one data one map ini dalam rangka
menselaraskannya ada 34 SKPD se-Kaltim.
(mangadar)
_________________________________________________________________________________
Garuda Indonesia Buka Rute Baru Balikpapan - Jeddah
Majalah Borneo – Garuda
Indonesia, per tanggal 2 Desember 2015 resmi membuka penerbangan rute baru
internasional Balikpapan-Jeddah. Rute baru ini, penerbangan Garuda dari Bandara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menuju bandara Kuala Namu Medan langsung menuju Jeddah.
Peresmian rute Balikpapan-Jeddah dilaksanakan sejak tanggal 2 Desember di
Terminal Keberangkatan Internasional Bandara SAMS.
Saat alunan shawalat berkumandang dari kelompok
penyanyi gambus, Iwan Joeniarto selaku
Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia (GI), didampingi
Walikota Balikpapan Rizal Effendi dan direksi PT Angkasa Pura I memotong pita
di depan pintu keberangkatan internasional, menandai dibukanya penerbangan
Balikpapan-Jeddah.
Penerbangan langsung menuju Jeddah menurut Iwan,
sebagai upaya GI memperluas jaringan penerbangan rute internasional. Bahkan,
juga untuk memenuhi kebutuhan para pengguna jasa bisnis dan umrah, khususnya di
wilayah Kaltim.
Direksi Garuda Bersama Walikota Balikpapan (2/12) Saat Peresmian Terbang Perdana Rute Baru Garuda Balikpapan Jeddah |
Manager Sales dan Marketing PT GI Cabang Balikpapan,
Alfian saat ditemui Majalah Borneo di ruang kerjanya mengatakan nantinya,
penerbangan tersebut akan berhenti di Bandara Kuala Namu Medan untuk melakukan
proses refueling atau pengisian bahan bakar, kemudian langsung melanjutkan
penerbangan menuju Jeddah.
Dibukanya penerbangan langsung tersebut, saat ini
maskapai bintang lima Garuda Indonesia memiliki penerbangan ke Jeddah melalui
lima kota besar di Indonesia, mulai Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan
kini Balikpapan.
Alfian mengatakan “mengenai harga tiket untuk
penerbangan pulang pergi (PP) pada awal-awal penerbangan, kami beri diskon.
Jika biasanya tarif Rp.16 juta , tapi khusus untuk perdana ini kami
mengenakan biaya tiket cukup Rp.15 juta saja”,ungkap Alfian
Sementara Direktur Cabang PT GI, Achmad Saifuddin
Marzuki mengatakan pihaknya senang dengan pembukaan rute baru ini, karena
selain dapat menghemat waktu, biaya dan juga menghemat tenaga khususnya tenaga
para jamaah yang akan beribadah.
“Pembukaan rute baru ini sangat efisien, karena
penumpang tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk penerbangan domestik, karena
biasanya, penerbangan umrah dari Balikpapan, terlebih dulu harus ke Jakarta dan
mengeluarkan biaya lagi untuk menginap satu malam”, tambah Achmad.
Ia menjelaskan bahwa, penumpang sekarang tak perlu
lagi mengeluarkan biaya untuk penerbangan domestik dan untuk menginap satu
malam. “Pastinya ini membantu pengeluaran jamaah”, jelas Acmad. yang malam itu
akan mengantarkan 61 orang jamaah untuk beribadah di Tanah Suci.
Penerbangan
Balikpapan-Jeddah diharapkan dapat menjadi solusi terhadap pengguna jasa yang
berasal dari kota-kota di Kalimantan. Tak hanya Balikpapan, tapi juga
Banjarmasin, Berau, Tarakan, Pontianak, dan Palangkaraya yang ingin melakukan
penerbangan ke Jeddah. (mangadar)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Direktorat Penanganan
Konflik Tenurial dan Hutan Adat Untuk Memenuhi Nawacita Dimana Negara Hadir
Menangani Konflik
Menangani Konflik
Majalah Borneo - Untuk mengetahui berbagai jenis konflik terkait dengan tanah dan
hutan adat serta faktor-faktor penyebab dan penanganannya, Dirjen Perhutanan
Sosial dan Kemitraan Lingkungan-Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan
Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) adakan lokakarya
Focus Group Discussion (FGD) Tipologi (pemetaan konflik) di Kaltim.
Ratnasari,SH,M.Si selaku Kasubdit Pemetaan Konflik-Direktorat
Penanganan Konflik Tenurial & Hutan Adat KLHK mengutarakan, tujuan
diadakannya FGD adalah untuk mengetahui tipologi kasus/koflik yang ada di
Kaltim.
Tambah Ratnasari, kita ingin mengidentifikasikan kira-kira siapa
sih aktor-aktornya, siapa saja yang terlibat terjadinya konflik kawasan hutan
ini, dan sejauhmana upaya penanganan yang telah dilakukan oleh pemerintah
daerah maupun perusahaan, kata Ratnasari.
Jadi, dalam lokakarya ini pertama kita menampung berbagai
informasi dalam rangka pemetaan konflik yang terjadi terkait konflik tenurial
(tanah) dan hutan adat, selanjutnya melakukan pananganan membantu masyarakat sesuai dengan nawacita pemerintahan kabinet Jokowi-JK, dimana
negara harus hadir, kami disini hadir dalam rangka penanganan konflik tersebut dalam upaya agar masyarakat mendapatkan
hak-hak mereka, jelas Kasubdit ini.
Ratnasari lebih jauh mengungkapkan, ibaratnya kita ke dokter,
penyakit tersebut dideteksi dulu oleh dokter untuk mengetahui penyakit yang
diderita sehingga diketahui obat apa yang akan diberikan dokter kepada
penderita. Jadi, direktorat kita ini bagian dari untuk mendeteksi
konflik-konflik yang ada itu seperti apa, kita melakukan pemetaan kasus/konflik
lebih dulu lalu diketahui bagaimana cara penangannya. Ibaratnya, setelah
informasi kita dapatkan, kita mencari bentuk cara penanganannya.
Kedepan, ujar Ratnasari, kita akan mendapat bentuk dan pendekatan
yang akan dilakukan dalam upaya penaganan konflik tenurial dan hutan adat
tersebut, jadi
nanti kita akan
ada bentuk atau mekanisme penanganan terstruktur, jelas Ratnasari.
Ketika ditanya tentang jumlah konflik/kasus di kawasan hutan di
Kaltim), Ratnasari mengungkapkan ada 319 kasus/konflik terkait hutan produksi,
kemudian konflik hutan lindung ada 159 kasus. Tetapi kita juga menerima
kasus-kasus yang berasal dari Komnas HAM ada
40 kasus terkait pelanggaran HAM di kawasan hutan, ini inquire Komnas HAM, dan kita prioritaskan penangannya, paparnya.
Disampaikan Ratnasari, saat ini Direktoratnya, jika dipersentase
baru dapat menangani konflik sekitar 2 (dua) persen. Hal ini terjadi karena
direktorat penanganan konflik tenurial dan hutan adat di Kementerian LHK baru
berumur 6 (enam) bulan. Kita baru mulai bulan Juli tahun 2015, kita baru fokus
penanganannya di Jambi, karena waktu yang terbatas, paparnya.
Juga anggaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian konflik cukup
besar dan anggarannnya berasal dari APBN yang hanya ada di direktorat kita.
Namun, kita mendapat support dari UNDP, kata Ratnasari.
Saat ini,sambungnya, selain kita melakukan penanganan, juga sedang
membentuk landasan hukumnya, kita ada draft peraturan menteri LHK tentang
penanganan konflik tenurial dan hutan adat, draft Peraturan Menteri (Permen)
tentang Validasi Masyarakat
Hukum Adat, kita sedang menunggu instrument-instrumen itu, yang akan kita
pergunakan untuk mekanisme penanganan konflik secara terstruktur, jelasnya.
Diinformasikan, kegiatan FGD diikuti 30 orang peserta dari
beberapa instansi pemerintah dan pihak terkait seperti KPH, unsur Pemerintah
Daerah terkait, LSM, Perusahaan. Ratnasari
mengutarakan, terlaksananya FGD yang diadakan oleh Kementerian LHK, pihaknya
berharap memperoleh informasi yang terkait dengan konflik-konflik yang terjadi
di Kaltim, jenis-jenis konflik yang terjadi, serta mendapatkan informasi
tentang siapa saja yang menjadi aktor-aktor terjadinya konflik, sehingga ke
depan pihak Kementerian LHK dapat melakukan
penanganan konflik yang terjadi dikawasan hutan. (mangadar)
========================================================================
BNPP-RI
LAKUKAN PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR
PENATAAN
RUANG PERBATASAN NEGARA
Majalah Borneo - Badan Nasional Pengelolaan
Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI) melakukan kegiatan untuk Peningkatan
Kapasitas Aparatur Penataaan Ruang Kawasan Perbatasan Negara. Kegiatan
peningkatan kapasitas aparatur terkait penataan ruang kawasan negara ini
dilaksanakan di Balikpapan 28-29/10/15
Menurut Eko Subowo selaku Plh
Sekretaris BNPP-RI pemerintah kabinet kerja sekarang ini melihat bahwa sebelum
membangun wilayah perbatasan, harus lebih dulu membuat aturan yang mengatur
tentang pembangunan dan pengelolaan tata ruang perbatasan negara tersebut.
Ditambahkannya, aturan tata ruang itu menjadi yang pertama dan utama, yang
lebih dulu ada sebelum membangun perbatasan itu
Eko Subowo menginformasikan lebih
jauh, karena tenaga SDM pengelola kawasan perbatasan serta kelembagaan BNPP-RI
masih baru, maka lebih dulu memperkuat kapasitas SDM aparat. Oleh sebab
itu BNPP-RI mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas aparat dengan
menghadirkan nara sumber pakar akademisi tata ruang dari UGM dan
pakar-pakar lain yang ahli di bidangnya, ujar Eko Subowo.
Terlaksananya kegiatan peningkatan
kapasitas aparatur ini, menurut Eko Subowo juga dimaksudkan untuk
mensosialisasikan aturan tata ruang perbatasan negara di Provinsi
Kalimantan yaitu Perpres No.31 tahun 2015 karena masih baru. Termasuk
didaerah seperti di Kaltim ini, kata Eko Subowo, dibentuk Badan Pengelola
Perbatasan Pedalaman dan Desa Tertinggal (BPP-PDT). Badan ini masih baru, perlu
peningkatan kapasitas aparatur, salah satunya melalui kegiatan ini,
paparnya.
Didalam kegiatan ini, tambah Eko
Subowo, kita lakukan forum diskusi antar peserta. Pesertanya bisa tukar menukar
informasi dan pendapat atau share sesuai daerahnya. Forum diskusi ini memang
yang kurang kita perbanyak dan perlu kita galakkan, katanya.
Disebutkan Eko Subowo, selama ini
kita kan membangun perbatasan tanpa memperhatikan ruang. Betul, tidak, kata Eko
Subowo sekedar bertanya mempertegas pernyataannya. Aturannya saja kan
masih baru, sebutnya.
Saat Para Peserta Mengikuti Kegiatan |
Pernyataan ini juga diperkuat oleh
nara sumber Ir.Boytenjuri,CES selaku Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan
Perbatasan dari BNPP Pusat Jakarta selama ini pembangunan wilayah
perbatasan tidak dikelola dan terencana baik, misalnya apa saja yang harus
dibangun lebih dulu, dan apa yang akan dibangun selanjutnya tidak terprogram
baik berdasarkan tata ruang karena sebelumnya tidak memiliki aturan
tata ruang. Boleh dibilang pengelolaan dan pembangunan kawasan perbatasan
negara selama ini amburadul karena pembangunannya tidak terpadu, ungkapnya
Eko Subowo menambahkan, sekarang
ini, karena aturan tata ruang wilayah negara sudah ada. Untuk Kalimantan
yaitu Perpres No. 31 tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan
Negara di Kalimantan. Maka kita membangun perbatasan negara berdasarkan tata
ruang.
Kemudian, Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) perbatasan itu sedang disusun. Dalam RDTR itu akan terinci lebih jelas
hingga yang terkecil, misalnya infrastruktur jalan yang akan dibangun dari mana
sampai kemana disesuaikan dengan potensi daerahnya masing-masing, sarana
pendukung dimana kita bangun itu akan dirinci hingga peta wilayah terkecil ada
dalam RDTR. Untuk Papau sudah ada Perpres No.32 tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Papua, Perpers No.33/2015 untuk
Provinsi Maluku, Perpres No.34/2015 untuk Prov Maluku Utara dan Papua Barat,
Perpres No.179 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara
di Provinsi NTT, jelas Eko Subowo
Pembangunan infrastruktur dasar
yaitu jalan, kata Eko Suboyo lebih jauh menjelaskan, merupakan program membuka
keterisolasian. Kemudian, pembangunan perbatasan tidak hanya berhenti pada
pembangunan sarana utama infrastruktur jalan dan sarana penunjangnya. Tetapi,
pada akhirnya pembangunan kawasan perbatasan negara juga menuju rencana
pembangunan ekonomi wilayah perbatasan tersebut, misalnya melakukan
program-program pembangunan perekonomian.
Kalau daerah perbatasan itu cocok
dengan pertanian maka kita bangun pertanian, cocok pembangunan perkebunan maka
kita bangun perkebunan, cocok dengan perindustrian kita bangun industri.
Seperti Pulau Sebatik di Nunukan (Kaltim-red) cocok dengan perikanan maka
kita bangun perikanan. Tujuan pembangunan perbatasan itu kan untuk
kesejahteraan rakyat. Penerima manfaat daerah pembangunan perbatasan itu adalah
masyarakat, ujarnya.
Ketika ditanya tentang wilayah
daerah perbatasan negara agar lebih cepat berkembang perekonomiannya, apakah
pemerintah pusat maupun daerah akan kembali menggalakkan program transmigrasi ?
Jawab Eko Subowo, ada rencana kesana, namun pola transmigrasinya
yang perlu diperbaiki. Polanya yang akan berbeda dengan pola lama, dan
juga memperhatikan potensi daerah tempat penempatan transmigrasi tersebut.
Namun ini masih memerlukan pengkajian lebih dulu, bagaimana pola pembangunan
wilayah perbatasan itu juga termasuk pola baru program transmigrasi itu, ungkap
Eko Subowo.
Eko Subowo juga menginformasikan,
pengelolaan perbatasan itu yang pertama adalah kedaulatan. Kedaulatan itu harus
dipertahankan. Pemerintah daerah, selaku pemerintah terdekat dengan perbatasan
negara ikut menjaga, termasuk masyarakat yang ada di wilayah terdekat dengan
perbatasan itu, harapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang
fungsi perbatasan negara, Eko Subowo juga menjelaskan, fungsi perbatasan itu
ada 3 (tiga) yaitu pertama fungsi kedaulatan (sovereignty) yaitu
kedaulatan itu harus dipertahankan, kedua fungsi keamanan (security) yaitu
wilayah dan garis perbatasan itu dijaga keamannya dan ketiga fungsi kemakmuran
(prosperity) yaitu kawasan perbatasan dibangun infrastruktur dan
perekonomiannya, jelasnya.
Menurut
Eko Subowo, tahun 2015 besar APBN untuk pengelolaan dan pembangunan perbatasan
negara sekitar Rp.14 triliun. Terbesar untuk wilayah Kalimantan karena
wilayah perbatasannya lebih luas, ujarnya. (mangadar)
-----------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
Nindya Karya dan Telkom
Masing-Masing Raih Dua
Penghargaan
Majalah
Borneo – Acara BUMN Marketeers Award 2015 yang diadakan oleh
Forum Humas BUMN bekerjasama dengan Mark Plus Inc, BUMN Insight, The Jakarta Chief Marketing
Officer Club (CMO), Indonesia Marketing Association (IMA), acara ini merupakan
ajang pemberian penghargaan sekaligus apresiasi kepada Perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dalam mengimplementasikan strategi masing masing perusahaan
sesuai bidangnya. Dalam pemberian Award ini, PT Nindya Karya (Persero) salah
satu perusahaan yang mendapatkan penghargaan.
Acara khusus ini juga dihadiri oleh para Pimpinan
BUMN, Pejabat Pemerintah, Pengamat Ekonomi, serta beberapa awak media serta
undangan khusus, dan berlangsung di Ballroom Hotel Ritz Cartlton Mega Kuningan
Jakarta, Sabtu (5/9)
BUMN Marketeers Award 2015 ini mengusung tema
: New Policy, New Focus, and New Opportunity. PT Nindya Karya (Persero) turut
serta dalam acara award tersebut. Hasilnya PT Nindya Karya meraih sekaligus 2
penghargaan yaitu : BRONZE untuk kategori Strategic Marketing dan BRONZE
untuk kategori Tactical Marketing. Penghargaan tersebut diserahkan langsung
oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bapak Riza Primadi disaksikan oleh Founder
dan CEO Mark Plus Inc Hermawan Kartajaya.
Samuel Pranata salah satu dari tim dewan juri pemberian penghargaan ini,
mengatakan, “beberapa penilaian terhadap BUMN-BUMN seperti penilaian strategic meliputi
brand, dan produk kostumer. Kemudian penilaian tactical yang terdiri dari
communication, sales, and service”.
Menurutnya, pemberian penghargaan BUMN
Marketeers Award 2015 tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada
perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN yang dinilai unggul dalam visi,
strategi, dan implementasi marketing untuk merespon pasar. Lanjutnya, “dengan penghargaan
dan Apresiasi ini, diharapkan dapat memberikan motivasi, inspirasi, strategi
dan implementasi dan masing-masing BUMN dapat unggul dalam bidang visi misi dan
lebih fokus dalam target pencapaian pembangunan di negeri ini khususnya di
bidang marketing”, paparnya.
Dari pemberian Award ini diketahui selain PT Nindya Karya (Persero),
juga PT Telkom (Persero), PT Semen Padang (Persero), PT Pupuk Kujang (Persero)
yang menerima Award 2015. PT Telkom(Persero) dinyatakan sekaligus mendapatkan
dua penghargaan yaitu “The Best Company
on Marketing 2015” masing-masing nilai
Gold pada kategori “Strategic Marketing” dan nilia Gold kategori “Tactical”. (bint)